Malam semakin larut, sementara lelaki mungil itu masih terjaga melirik kearah bulan dengan perasaan sedikit senang
Tentu saja malam ini setelah semua yang ia lalui seharian ini ia akan genap berusia 17 tahun dan artinya woflnya akan segera muncul
Ia selalu menunggu momen ini, setelah lama ia memimpikan sosok wolf yang nanti bisa menjadi temannya
Bulan terlihat penuh mata indah jungwon seolah memancarkan cahaya bulan tersebut
Tak lama rasa panas menjalar ditubuhnya disertai sakit yang begitu menyiksa
Air mata jungwon mulai membasahi wajahnya suara retak tulang ikut diiringi dengan erangan kesakitan dari bibir mungil itu
Sempurna sosok serigala putih bersih dengan mata biru dan merah itu terlihat menyilaukan dibalik sinar bulan itu
Tak lama tubuh jungwon kembali kebentuk semula
"wonnie, kau mendengar ku?" tanya seorang berhasil membuat jungwon meneteskan air mata
"aku bisa mendengarmu" ucap jungwon tak bisa menyembunyikan rasa senang nya
"aku johny" ucap suara tersebut
"aku senang kita bisa..... Akh"
Jungwon merasa kepala nya berdengung dengan aroma mint yang tiba-tiba memenuhi ruangan ini
"mate! Mate!" teriak johny
"akh, berhenti berteriak" ucap jungwon semakin pening dengan aroma mint yang semakin menguat
Tubuh itu tak lama melemas tergeletak bersamaan dengan masuknya seseorang mendekat kearahnya
"mate"
Wajah itu dapat dilihat jelas oleh jungwon lelaki bermata elang itu kini menatap nya dengan aroma mint disekitar tubuhnya tak lama semua menggelap lelaki mungil itu kehilangan semua kesadaran nya
*******************************
Tengah malam yang sunyi sang alpha masih belum tertidur mengurusi berkas didepan nya
Sekilas ia melirik kearah bulan yang terlihat lebih cerah dibandingkan malam lainnya, berhasil menarik perhatian sang alpha untuk menatap bulan itu
Tak lama kening alpha tersebut berkerut kala wangi lavender tercium samar di indra penciuman nya
"mate! Mate!" teriak Roar dalam tubuh Jay girang
Jay terdiam benarkah ini bau mate nya, membuat sang alpha terlihat seperti orang bodoh
"bodo, tentu saja cepat cari ia!" teriak Roar mengerutu kebodohan jay
Dengan cepat Jay segera mengikuti aroma itu semakin jauh semakin kuat aromanya, tubuhnya Jay terhenti didepan ruangan terkunci itu
Jangan bilang kalau matenya adalah.....
Clek
Mata indah itu menatapnya kenapa mata itu terlihat begitu indah dan terlihat cantik membuat seluruh badannya melemah hanya dengan tatapan itu
"mate" gumam Jay lemah menatap wajah matenya yang masih menatapnya
Tak lama mata indah itu terpejam disertai tubuh yang melemas
"akhirnya kita menemukan mate" lowong Roar senang
Jay tersenyum menatap sosok itu, tak dapat ia pungkiri bahwa ia senang saat ini
*******************************