⛅Alfarezi||02⛅

33 11 0
                                    

Happy reading💘

•••

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Tetapi tidak membuat keempat cewek itu bangkit dari tempat duduk mereka, mereka masih saja bergosip ria tanpa melihat bawah sekolah sudah mulai sepi dan hari hampir sore.

"Astagfirullah aku lupa kalo aku harus kerja!" pekik Shasa

Mendengar pekikan dari shasa pun ketiga temannya tersentak kaget.

"Yaampun Shasa lo buat kita pada kaget anjir!" cerocos kheisa

"Yaampun Khei aku minta maaf ya, aku kaget pas liat sekolah udah sepi ditambah ini udah sore" ujar Shasa dengan raut wajah bersalah.

"Iya Sha iya tapi lain kali jangan gitu lagi" jawab kheisa

"Iya maaf ya. Udah ya aku diluan babay." pamit Shasa melenggang pergi.

"Iya hati hati" sahut ketiga sahabatnya yang dibalas dengan jempol yang diangkat tinggi oleh Shasa.

Sampai diparkiran Shasa pun melihat Rezi dkk sedang melihat motor Rezi yang ban depan dan belakangnya kempes dan tempat duduknya yang sedikit kotor. Shasa yang melihat itupun mencoba menahan sambil beguman "Rasain kamu xixi". Shasa langsung merubah raut wajahnya menjadi biasa saja ketika tatapannya tak sengaja bertubrukan dengan tatapan elang Rezi.

"Hai neng micin" sapa Milo saat melihat Shasa akan menjalankan sepedanya

Shasa yang mendengar sapaan tersebut pun menoleh dan mendengus

"Nama aku tuh Shasa bukan micin tau, jangan sembarangan ganti-ganti nama orang ya!" ujar Shasa membrenggut tak suka.

"Yaampun neng galak bener, yakan Aa milo bener neng Shasa sama dengan micin" jawab Milo sedikit dramastis

"Anjir Aa"

"Geli mil"

"Gosah alay nanti meninggal" ucap Lio santai.

Ya dia Celio Raditya Bramantyo. Cowok yang sifatnya sebelas duabelas sama seperti Rezi sama-sama es batu, bedanya ia berpikiran dewasa diantara mereka berlima, tapi bermulut pedas dan satu lagi dia bucinnya Kheisa.

Mereka yang mendengar itupun lantas tertawa, apa lagi Ozan dan Bintang yang sudah tertawa ngakak. Rezi bahkan sampai terkekeh kecil, lain dengan Milo ia mengumpati Lio didalam hati.

"Anjay sakitnya sampe ke jatung pasti" ucap Ozan

"Milo kena mental" ujar Bintang sambil tertawa

"Sialan kalian" umpat milo

"Lo lagi Lio mulut lu sehari bisa ga sih gosah pedes banget" sambung milo.

"Mulut gue gak pedes, mulu gue  manis, mulut lo tuh bau busuk" ucap Lio

"Astagfirullah Lio mulut lo ya tuh" ucap Milo tak bisa berkata-kata

"Neng Shasa bantuin Aa Milo dong, Aa dinistain mereka ni" adunya pada Shasa.

"Syukurin" ujar Shasa melenggang pergi.

"Anjir di cuekin" ucap Milo

"Pftt mampus" ucap Bintang dan Ozan Barengan, sambil tertawa.

"Sialan" umpat Milo

"Udah-udah jadi ini gimana motornya sih rezi?" tanya Bintang setelah tawanya mereda.

ALFAREZI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang