Sore di pantai

106 10 1
                                    

"Ngapain kesini?" sewot kamu

"Eh kok galak?"

"Apa sih?! Jangan pegang-pegang" ucap kamu saat Haikal mencolek dagu kamu.

"Iya deh maaf, lo pasti masih kesel soal kemarin. Nih pake black card gue sepuasnya"

Mata kamu langsung berbinar, "Nah gitu dong, kan jadi seneng"

Lalu kamu mengajak Haikal masuk dulu ke dalam rumah.

"Tadi gue jemput lo ke apart Juna, terus katanya lo udah dianter pulang dari pagi" ucap Haikal setelah duduk di ruang tengah.

"Hm iyaa" jawab kamu

"Lo gak akan ngasih minum gitu? Cape nih pulang ngampus langsung kesini"

"Yaudah bentar" jawab kamu malas

"Pantesan bikin minumnya lama, malah chat yang lain ah lo mah" kesal Haikal saat kamu menghampirinya sambil bawa minuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pantesan bikin minumnya lama, malah chat yang lain ah lo mah" kesal Haikal saat kamu menghampirinya sambil bawa minuman.

"Ya gapapa dong, kita tuh harus berbagi rezeki" jawab kamu

"Tau ah kesel, padahal gue pengen quality time berdua sama lo doang"

"Ih si babi jangan bikin gue baper deh"

"Yaudah baper aja, nanti gue tanggung jawab" ucapnya enteng.

Kamu mencubit pinggang Haikal, "Kalo mau ngomong tuh di pikir dulu"

"Ah sakit!" pekik Haikal

"Rasain!" ketus kamu

🍂🍂🍂

"Katanya ngajakin hedon, kok malah ke pantai sih" ucap Juna kesal

Jian mengapit leher kamu, "Tau nih, harus dikasih pelajaran"

Kamu tertawa geli saat tangan Jian ada di leher kamu, "Hahahahahahaha plis geli banget! Yoga tolongin dong" Rengek kamu yang juga duduk di samping kamu.

Jadi posisinya Haikal yang jadi supir, Juna duduk di samping Haikal, dan kamu duduk di kursi belakang di antara Jian dan Yoga.

Yoga melepaskan tangan Jian dari leher kamu, "Udah ah kasian" ucapnya

Lalu kamu mencubit pipi Yoga, "Uh baik banget sih pacar gue satu ini"

"Sakit bego" ucapnya menepis tangan kamu pelan.

"Kalo Yoga pacar lu? Terus kita bertiga apaan?" tanya Jian

"Cadangan doang sih, kalo gue ada butuh". Denger ucapan kamu, Yoga terkekeh.

"Sialan!" umpat Juna

"Wah udah berani lo? Okey mulai sekarang gak ada lagi black card buat lo", Haikal ikut bicara.

"Bodo amat" lalu kamu menyenderkan kepala kamu di bahu Yoga.

Jian narik kamu supaya gak nyender lagi ke Yoga. "Gak usah gitu ih! Gimana kalo ada yg beneran cemburu"

"Anjir jangan dong! Kita berlima kan cuma sahabatan"

🍂🍂🍂

Kalian berlima duduk di atas pasir yang sedikit jauh dari bibir pantai.

"Suka banget hm, sore-sore di pantai?" tanya Haikal sambil menyelipkan anak rambut kamu ke telinga.

"Banget!" seru kamu, "Apalagi saat senjanya mulai datang, terus suara ombak yang saut-sautan, sama sejuknya angin yang bikin tenang".

"Bagus deh, jadi gak usah ngeluarin uang buat bikin lo seneng" balas Jian dan kamu langsung menatap tajam cowok itu.

"Bercanda ih" ucapnya lagi karna takut sama cubitan kamu.

Juna cuma tertawa liat kalian.

"Terlebih gue suka liat senja di pantai karena bareng kalian, meskipun senjanya pergi diganti malam tapi kalian tetep ada di samping gue". Yoga dengan gemas mencubit hidung kamu,

Dan tiba-tiba Juna merangkul pundak kamu dari samping, "Apaan?" tanya kamu menoleh ke samping.

"Hehe dingin" Jawab Juna cengengesan.

"Dih", tapi kamu tetap membiarkan Juna merangkul pundak kamu.

"Kalo suatu saat nanti kita gak bisa bareng-bareng lagi, tolong jangan lupain kalo kita pernah ngelewatin semua suka duka bersama. Terutama lo Dira, makasih udah buat hidup kita berempat jadi gak bosenin" ucap Jian tiba-tiba.

Sontak kamu melepaskan rangkulan Juna. "Jian! Apa sih ngomong kaya gitu? Emang mau kemana? Kita bakal tetep bareng-bareng kok" ucap kamu sedikit kesal.

Yoga yang duduk di depan kamu menengok dan dia mengusap kepala kamu. "Jian cuma bilang seandainya. Lagian kita kan gatau nanti kedepannya bakal kaya gimana" ucap Yoga bertepatan dengan perginya senja.

"Buat sekarang kita nikmatin aja dulu setiap momen yang ada", ucap Juna merangkul kembali pundak kamu.

"Jangan cemberut dong" ucap Haikal ke kamu, "Ayo deh sekarang kita cari makanan, terserah lo mau apa semuanya gue beliin".

Yoga sumringah, "Yes! Kenyang gue malam ini"

"Ini cuma berlaku buat Dira. Yang lain bayar masing-masing" jawab Haikal.

"Gelut hayu Kal!" sewot Jian

"Gak boleh pilih kasih bangsul!" balas Juna

Kamu langsung berdiri sambil membersihkan celana yang terkena pasir lalu menarik tangan Haikal.

"Gak usah iri dengki deh, Haikal cuma traktir gue" ucap kamu lalu menjulurkan lidah.

Keempat teman kamu cuma tertawa liat tingkah kamu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















Next~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang