Part 15

10 2 0
                                    


Aileen Bersandar pada kepala ranjangnya. Ia terlalu lelah dan hanya memejamkan matanya. Ia merasa sangat mual sehingga tak bisa berbaring.

Athena duduk di tepi ranjang Aileen memandangi wajah tuannya. Ia tak tega meninggalkan Aileen, Ia terlihat sangat kacau ditambah lagi Ia habis menenggak beberapa botol bir.

"Aku akan merindukanmu suatu saat nanti" ucap Athena seraya mengusap keringat di dahi Aileen.

"Kau juga akan meninggalkanku?" Aileen berkata lemah, ia membuka matanya dan menatap Athena

"Tu-tuan? Aku kira kau mabuk"

"Hanya 3 botol tidak akan menghilangkan kesadaranku" Dingin Aileen

Athena hanya menunduk, ia tak tau harus berbuat apa.

"Jawab pertanyaanku Athena" ucapnya lagi penuh tekanan

"Kau sudah tahu siapa aku dan.."

"Apa?"

"Aku harus kembali ke dun- eumph!"
Belum sempat Athena menyelesaikan ucapannya, Aileen sudah lebih dulu menciumnya.

Athena mencoba melepas dengan memukul mukul dada Aileen namun Aileen mengunci kedua tangan dan ruang geraknya.

Beberapa lama sampai Aileen merasa Athena sudah tidak melakukan perlawanan membuatnya menyeringai. Ia melepaskan ciuman itu dan menatap Athena yang tengah mengatur nafasnya.

"Akan kupastikan kau tidak akan bisa pergi dariku" Setelah mengatakan itu Aileen memegang kedua sisi wajah Athena. Ia mengelus pipi gadis itu dan menciumnya dengan lembut.

Athena berfikir ia sudah gila, namun Ia tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa sebenarnya Ia suka dengan perlakuan Aileen.


-Dunia immortal-

Asteria duduk di kastil taman memandangi sekitarnya. Ia menghadap taman berbunga warna warni. Indah, namun terasa sunyi baginya.

"Ratu, Paduka Raja!" Teriak dayang setelah sampai dihadapannya dengan sedikit berlari

"Ada apa? Kenapa dengan Raja?"

"Raja sangat marah Ratu!"

"Dimana dia?" Tanyanya sudah akan bergegas

"Di ruangan singgasana ratu"

Tanpa menunggu kalimat selanjutnya yang akan dayang itu lontarkan, Asteria segera berlari menuju tempat suaminya berada.

"Kau benar benar lancang!" Teriak Lorcan seraya mengerahkan kekuatannya

Sedetik kemudian pengawal yang terkena kekuatan Lorcan itu terpental dan luka parah,
Lorcan benar benar marah.

"Raja! Hentikan!" Teriak Asteria berlari menghampiri suaminya

"Pengawal bawa dia keluar!" Perintah Asteria pada pengawal lain di ruangan itu. Ia juga mengisyaratkan dayang dayangnya untuk pergi

"Tidak bisakah kau mengendalikan dirimu?!"

"Sadarkah kau dengan siapa kau berbicara Asteria?!

"Tentu saja. Aku berbicara dengan Lorcan Priamos Crios"

"Apakah kau sudah tidak menghormatiku sebagai suami dan Raja Alcandor?!" Lorcan meninggikan suaranya

"Tidak, kau bukan Lorcan raja Alcandor" ucap Asteria menatap tajam Lorcan

"kau juga bukan suamiku, suamiku adalah orang yang bijaksana dan sangat mencintai kerajaan dan rakyatnya"

"Mengapa kau berbicara seperti itu Asteria?" Tanya Lorcan 

"Aku rindu kau yang dulu, kau yang bijaksana dan tidak mudah tersulut amarah" Asteria memeluk Lorcan membuatnya terdiam

"Aku rindu kehidupanku yang dulu, kau, kerajaan ini dan putri kita" Air mata nya jatuh, ia menangis.

Sekelebat ingatan masalalu terbayang di benak Lorcan, ia memeluk Asteria berusaha menenangkannya

"Maafkan aku Asteria" ucapnya seraya memeluk Ratunya.


---- Dunia manusia

Aileen sibuk di dapurnya untuk menyiapkan sarapan, Ia tak bisa fokus dengan apa yang ia lakukan.

"Apa kau gila?" Ia bermonolog

"Sial, sepertinya aku sudah tidak waras" lanjutnya

Ia memikirkan mengenai apa yang Ia perbuat semalam. Apakah Athena akan marah padanya, ia berfikir bagaimana jika Athena akan membunuhnya?

Aileen yang larut dalam fikirannya tersadar bahwa kini sosok Athena melewatinya, Gadis itu hanya diam dan hanya mengambil segelas susu untuk dia minum.

"Kau lapar?" Tanya Aileen dan Athena hanya menggelengkan kepalanya

"Baiklah"

Sunyi, tak ada percakapan diantara mereka, Athena yang biasanya membuat Aileen kesal karena ia sangat berisik menanyakan apapun yang ada dikepalanya kini Ia tak seperti itu.

"Apa kau mencoba menghindariku?" Tanya Aileen dan lagi lagi Athena menggelengkan kepalanya

Aileen melepas celemek yang ia gunakan.
Ia enggan melanjutkan acara memasaknya.

"Kau mau jalan jalan" sekali lagi pertanyaan Aileen dijawab dengan cara yang sama

"Ada apa denganmu?! Kau marah padaku karena apa yang terjadi semalam?!" Kesal Aileen

"Diamlah tuan!"

"Kenapa aku harus diam?"

"Karena kau membuatku malu!" Teriak Athena meletakkan gelas yang ia pegang lalu segera pergi

Aileen terkekeh, Ia memandangi punggung Athena yang berjalan menjauhinya.

'Dia sangat berbeda dengan semalam' batinnya

SCINTILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang