"Batas waktu tak menjadi akhir dari mencintai. Tapi perlu kamu garis bawahi bahwa semua yang hari ini kamu cintai, tidak akan pernah abadi."
- Zenata Windia.
***
Zenata menatap seseorang yang tengah berbincang kecil dengan gadis cantik di koridor sekolah. Air mata yang sedari tadi memberontak ingin turun Zenata tepis kasar, ia segera pergi menjauh dari sana sebelum rasa sakit hatinya semakin dalam lagi.
Gelang yang melingkar ditangannya ia lepas paksa lalu dibuang begitu saja, tangis Zenata akhirnya pecah saat berada di dalam kelas yang sepi. Ia meluapkan semuanya diatas tangannya, sakit sekali melihat lelaki yang sudah lama ia tunggu justru bersama orang lain.
Aksara hanya menganggapnya teman, tidak lebih dari itu. Zenata selalu ada dibagian kehidupan Aksara, tapi kenapa Zenata hanya dianggap sebagai teman olehnya?
Ponsel Zenata bergetar menandakan sebuah pesan masuk, Zenata segera membukanya berharap itu pesan dari Aksara tapi ternyata tidak. Itu pesan dari Ibunya.
"Kita pindah hari ini sayang, Ayah kamu udah mulai kerja besok."
Zenata terdiam cukup lama, menatap pesan itu dengan penuh harapan bahwa Aksara akan mengirimkan pesan padanya untuk bertemu. Ia ingin mengucapkan selamat tinggal setidaknya terakhir sebelum pergi, atau mungkin memang tidak ada kata selamat tinggal untuknya?
"Dan mungkin, memang akhir dari semua ini tidak akan indah ya?" gumam Zenata.
***
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Zenata
ChickLitKisah kita yang seharusnya memang tidak pernah ada. Diantara pilihan yang terpilih, kenapa harus kamu yang jadi takdir? "Gue, Aksara." "Zenata." Hidup memang tak sepenuhnya senang. Kita sebagai manusia hanya bisa mengikuti alur semesta yang terkada...