03

280 29 0
                                    

"Cafe ini sangat luar biasa" mata sampai berbinar binar membuat Madara tak sadar bahwa ia menutupi jalan sebuah mobil di belakangnya.

Tinnnnnnnnnnnnn

Suara klakson sangat keras berasal dari belakang Madara membuat Madara menurut telinga nya dan membuka membiarkan mobil itu lewat.

"Sial gendang telinga ku rasanya ingin pecah" gumam Madara.

"Hey nona, apa kau sudah gila" Madara sangat tersinggung dengan ucapan pria di depannya.

"Apa kau buta, lihat dan bandingkan apa aku terlihat seperti orang gila" jawab Madara

"Hemm..aku melihat mu seperti orang gila, yang sedang berdiri si tengah jalan, kalau kau waras pasti kau tidak akan berdiri di situ" Madara menatap tajam pria itu. Sedangkan pria itu hanya tersenyum melihat Madara yang dia lalu pergi masuk ke cafe itu.

Madara menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan nya. Lalu masuk ke cafe.
Lagi lagi dia di buat kagum, cafe ini sangat luar biasa.

Matanya menatap sekeliling mencari kursi kosong dan yah, ketemu dengan santai dia menuju meja itu lalu duduk.

"Aku tidak menyangka izuna bisa berkerja di tempat seperti ini" senyum nya terbit di wajahnya, dia sangat kagum pada tempat ini terlihat sederhana namun elegan

"Bisakah kau menyingkir" Madara langsung menoleh ke samping ia melihat pria yang tadi di dekat parkir cafe ini.

"Enak saja kau, aku yang duluan duduk disini" kata Madara dengan nada monotonnya

"Heyy nona, aku yang sudah pesan kursi serta meja ini, jadi menyingkirlah, sebentar lagi aku akan kedatangan seseorang" Madara tidak mempedulikannya. Dan tetap duduk di kursi itu, membuat pria itu duduk di sampingnya.

Madara melihat izuna yang ramah melayani pelanggan, membuat senyum nya kembali terbit, dia terus memperhatikan izuna sampai tak sadar bahwa pria di sampingnya memperhatikan nya.

"Siapa nama mu" tanya pria itu.

"Hemm kau berbicara pada ku" tanya Madara

"Iyah aku bertanya pada mu" Madara hanya menatap pria disampaikannya dengan darat.
"Siapa nama mu" tanya pria itu lagi.

" Madara" pria itu hanya mengangguk lalu tersenyum aneh.membuat Madara menaikan satu alisnya dan tiba-tiba otaknya berpikir bahwa pria itu adalah penjahat.

"Aku bukan orang seperti nya kau pikir kan" Madara masih menatap orang itu dengan curiga.
" Nama ku hashirama, kurasa kau mengenal nama ku" dengan percaya diri hashirama mengatakan bahwa Madara mengenal nya

"Kau sangat percaya diri sekali, aku sama sekali tidak mengenal mu" jawaban Madara membuat hashirama kaget.

"Kau tidak mengenal ku" tanya hashirama lagi

"Cihh kau kira diri mu artis"  hashirama masih tidak percaya dengan gadis yang duduk didepannya ini. Saat ingin memberitahukan siapa dia tiba-tiba, seseorang menyapanya.

"Hashirama bukan" hashirama dan Madara menoleh kearah suara perempuan berambut merah panjang.

"Yah benar aku hashirama, dan kau Uzumaki Mito" Madara kaget ditempat.

"Hah nona Uzumaki Mito disini, jangan jangan pria ini putra sulung Senju" tiba tiba Madara kaku sendiri ditempat, rasanya ia ingin pergi dari sini tapi kakinya terasa tak bisa ia gerakkan.

"Ahh iya aku Uzumaki Mito dan dia siapa" tanya Mito ke hashirama.

" Ohh dia madara" jawab hashirama, membuat Madara tidak bisa mengangkat kepalanya takut di kenali oleh Mito.

" Oh aku kesini ingin membicarakan perjodohan apa kau setuju" tanya Mito.

" Maaf Mito aku tidak bisa karna aku sudah memiliki kekasih" jawab hashirama. Madara yang duduk di antara kedua orang itu ingin pergi tapi dia ditahan oleh hashirama.

"Oh yah siapa" tanya mito.lalu matanya menatap Madara yang menunduk.
"Apa dia"

"Yah aku dan Madara sepasang kekasih" Madara yang mendengar itu mengangkat kepalanya dan menatap hashirama.

" Oh tidak masalah lagian aku kesini hanya memastikan saja, apa kau setuju atau tidak, jadi hanya itu saja yang ingin aku sampaikan aku permisi dulu aku banyak kerjaan soalnya" hashirama hanya tersenyum dan Mito pergi tidak lupa menatap Madara, Madara merasakan sesuatu dari tatapan tersebut, membuat nya tidak bisa membalas tatapan Mito.

" Apa yang kau lakukan bodoh" masa bodohlah, Madara tidak peduli dengan tatapan orang yang menuju mereka.

" Apanya" jawab hashirama.
Madara mengajak rambutnya.

"Sial kau tuan Senju, dia adalah Uzumaki Mito dia adalah bos di perusahaan ku" hashirama hanya menaikkan satu alisnya.
"Kalau dia tau perempuan yang kau katakan kekasih mu itu aku, bisa bisa aku di pecat dari perkerjaanku.

"Lah itukan salah mu, sudah ku katakan tadi bahwa aku kedatangan seseorang, tapi kau tidak mau pindah dari tempat duduk ini, yah terpaksa kau juga kenak getahnya" Madara tidak menyangka dengan orang di sampingnya ini.

"Jika aku di pecat, akan ku hancurkan wajah mu" hashirama hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan cafe.

Hashirama pulang kerumah dengan ria, sedangkan seorang pria berambut putih menatapnya datar.

"Ada apa Tobi-chan" tanya hashirama.

" Kau membatalkan perjodohan itu bukan" tanya tobirama. Hashirama hanya mengangguk.
"Kalau begitu siap siap kau akan dimarahi dan diceramahi" tobirama masuk lebih awal kedalam rumah.

"Aku pulang" kata hashirama

"Hashirama aku ingin bicara padamu" hashirama menatap batsuma yang duduk di sofa.

"Ada apa ayah" tanya hasirama.

"Kenapa kau membatalkan nya, sudah ku katakan bahwa kau harus siap dijodohkan dengan dia"  hashirama hanya menarik nafas panjang lalu membuangnya dengan pelan.

" Aku tidak menyukainya ayah" batsuma hanya diam menatap hashirama.

"Kata Mito, kau sudah memiliki kekasih apa itu benar" hashirama hanya menggeleng, membuat batsuma terkejut.

"Aku hanya menipunya agar dia juga membatalkan perjodohan ini" batsuma syok lalu memegang dadanya. Melihat itu hashirama dan Tobirama segera menghampiri batsuma.

"Ayah apa kau tak apa" tanya hashirama.

"Ahhhgggg. Jantung kuuu" desis kesakitan batsuma. Hashirama dan Tobirama panik dan langsung membawa batsuma ke kamarnya dan menelpon dokter.

"Bertahanlah, sebentar lagi dokter akan kemari" kata tobirama.

Tak lama dokter datang dan memperiksa batsuma
"Bagaimana keadaannya" tanya hashirama.

"Sepertinya penyakit jantung nya Kambu, dan terlalu banyak pikiran sehingga membuatnya stres dan kesehatannya menjadi menurun" hashirama hanya menarik nafas frustasi.

"Apa dia baik baik saja" tanya tobirama.

"Yah dia masih baik baik saja, tapi usahakan jangan membuatnya banyak pikiran karna itu akan menurunkan kesehatannya" hashirama mengangguk, lalu mengantarkan dokter kedepan pintu.

fall in love with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang