[3/10]

6.3K 778 143
                                    

Hari ini cukup menyebalkan …

________________


Menjadi pengajar tentu harus memiliki kesabaran yang cukup. Alangkah baiknya seperti itu. Namun, Kaizo dikenal sebagai guru galak.

“Pak, masa ‘kan aku satu kelompok sama Fang, tapi yang kerja cuma aku sama Shielda doang,” adu Sai pada Kaizo di sela ia memeriksa tugas anak didiknya.

Secara kan Fang adalah adik dari Kaizo. Biar dimarahin sekalian.

“Benar begitu, Fang?” selidik Kaizo. Rupanya ada yang mulai nakal.

Fang menggeleng cepat. “Enggak, kok! Aku juga bantuin.”

“Dih, bantuin apa coba?”

“Bantuin doa biar cepat selesai tugasnya.”

Tuh, ‘kan?

Pokoknya saat di rumah nanti Kaizo langsung mengeksekusi sang adik.

“Kita perlu bicara, Fang.”

‘Mampus.’

***

Begitulah hari Kaizo di sekolah. Bukannya tenang bisa kerja sambil mengawasi Fang, tapi yang ada beban pikiran tambah banyak.

Tring!

[Kamu belum pulang, ‘kan? Aku mau samperin kamu ke sekolah. Kebetulan bosku memberi oleh-oleh kudapan dari Tokyo.]

Sebuah pesan masuk datang dari (Name) berhasil senyuman di wajah Kaizo terbit. Jarang-jarang gadis itu yang memulai afeksi duluan.

 Jarang-jarang gadis itu yang memulai afeksi duluan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‘Tau aja aku lagi kangen.’

.

.

• Bonus •

Kaizo:
[Iya, hati-hati. Jangan sampai kudapannya habis di tengah jalan.]

(Name):

[M-mana mungkin!]

Kaizo:
[Ya bisalah.. ‘Kan dikit-dikit kamu comotin.]

(Name):
[Enggak, ih!]

Kaizo:
[Gak ngaku, tuh.]

(Name):
[Aku pulang aja …]

Kaizo:

[Bercanda, Darl ]

______________

… dan dia datang untuk menghiburku.

My Shy Girlfriend (Kaizo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang