"KEO!" berlari mendekati Keola dan langsung memeluk erat tubuh cewek itu senang.
"Kita berhasil, kita berhasil Keola!" ujar Azkia senang semakin mengeratkan pelukannya yang juga di balas oleh Keola.
"Gue nggak tahu, lo atau gue yang lebih senang saat ini." ucap Keola mengelus punggung Azkia, melerai pelukannya Keola menatap Azkia dengan kedua tangannya menangkup wajah Azkia.
"Gue senang akhirnya lo percaya lagi sama gue Kia. Gue senang masalah diantara kita akhirnya terselesaikan. Dan gue lebih senang lagi saat tahu lo akhirnya terbebas dari tipu muslihat cowok brengsek itu."
"Gue bahkan nggak ikhlas lo berhubungan sama dia Kia," menggeleng "nggak ikhlas." aku Keola serius membuat Azkia yang mendengar nya meneteskan air mata.
"Maafin gue." memeluk Keola lagi "Gue mohon maafin kebodohan gue Keola." tangis Azkia pecah di pelukan Keola. Memohon maaf, Azkia berharap Keola memaafkan nya yang bodoh karena ketipu oleh cowok brengsek itu.
"Sssttt! Jangan nangis bego, lo tuh cengeng banget tau nggak sih!"
"Lihat, gue jadi ikutan nangis kan." kesal Keola menepuk bahu Azkia.
"Haha haha..." tawa Azkia sembari tangannya menghapus air matanya. "Baiklah, sekarang nggak ada lagi yang boleh nangis." ucap Azkia melepas pelukannya dari Keola, meraih tangan Keola dan membawa sahabat nya itu mengikuti langkah nya.
"Kita mau kemana?" tanya Keola.
"Pulang." jawab Azkia dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya.
Kedua cewek itu berjalan berbarengan dengan tangan yang saling bergandengan. Keluar dari kawasan hotel yang menjadi tempat usainya hubungan Azkia dengan cowok brengsek itu.
Kejadian ini tidak akan pernah terlupakan oleh Azkia maupun Keola.
"Kita pulang naik apa? Lo kan tahu sendiri jam segini tuh susah nyari taksi." ujar Keola melirik Azkia yang hanya tersenyum-senyum.
"Azkia lo dengar gue kan?!" tanya Keola saat Azkia tak menanggapi nya.
Azkia merangkul pundak Keola, menyenderkan kepalanya di sana. "Gue disini."
Senyum, Keola mengangguk.
"Sekarang kita harus pulang." ajak Azkia dan membawa Keola ke parkiran hotel.
"Iya." sahut Keola mengangguk kembali, ia mengerahkan genggaman tangannya pada Azkia yang kembali memimpin jalannya.
"Tapi,-" terpotong.
Beep!
"Kia?" panggil Keola saat bunyi itu terdengar di indra pendengaran nya.
"Gue minjam mobil nya dia."
"Hah? Lo minjam? Atau nyuri?" tanya Keola spontan.
"Ck! Keola nya gue emang nggak bisa di tipu." ungkap Azkia.
"Hmm, ya udah ayo." ajak Keola lebih dulu sembari menarik Azkia bermaksud memimpin jalan Azkia. Tapi Belum beberapa langkah Azkia menukar posisi Keola yang langsung di pimpin oleh nya.
Membawa Keola masuk kedalam mobil, mendudukkan sahabatnya itu di kursi yang berada di sebelah nya.
Setelah berhasil membawa Keola masuk, Azkia memutari bagian depan mobil dan masuk. Menyalakan mesin mobil, Azkia menoleh kesamping dimana Keola berada sekarang.
"Siap Keo?" tanya Azkia antusias.
"Lo bisa bawa kan?" tanya balik Keola. Jujur saja rasa takut menyerang Keola saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Cancer
Teen FictionDua gadis remaja yang disatukan dengan begitu banyak hal terutama persahabatan kedua orang tua mereka. "Keola kita pulang." ujar Azkia yang mendapat anggukan kepala dari Keola. "Gue nggak tahu kenapa gue sebahagia ini Kia." ungkap Keola antusias Azk...