Emosi

36 10 19
                                    

Keesokan harinya

Alarm berbunyi tanda hari sudah pagi Inochi bangun dan pergi ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap diri.
(Akhiran nya i semua:v)

Inochi turun dengan pakaian rapi nya sarung tangan selalu dipakai nya lalu ia menyapa semua orang dengan wajah datar nya.
(Akhiran nya semua:v)

"Inochi-chan~" sebuah panggilan menyadarkan Inochi dari lamunannya
"Ya?"
"Kamu ada rencana pergi gak hari ini?" Tanya You
"Kayaknya gak ada lagian juga... Hari ini mendung dan bakal hujan deras"
"Eh? Tapi di luar ce-"

Belum selesai You ngomong langit yang tadinya cerah jadi mendung dan hujan deras.

"Lah? Kok bisa?"
"Ya bisa dong kan itu kehendak Tuhan"
"Wahh Inochi-chan orang yang bijak"

Disaat Inochi dan You sedang bermesraan/plak/ berbincang maksudnya Koi datang dan mengacaukan nya:>

"Ciee yang modus"
"Apaan sih?!"
"Ciee yang marah"
"Bodoh"
"Ciee yang ngamok"
"Goblok"
"Ciee yang gak bisa diem"
"Ciee yang gelod mulu"
Perkataan Inochi membuat mereka semua speechless sebelum akhirnya tertawa. Gak. Cuma mereka berdua aja yang ketawa Inochi nya nggak kok, dia cuma tersenyum tipis karena bisa bikin orang ketawa.
"Inochi-chan orangnya lucu ya" seru Koi

"Fufu~ lagi pada ngapain nih?" Tanya Shun yang baru datang sambil membawa cemilan berupa keripik kentang
"Lagi pada becanda" jawab You
"Oh gitu... Oh ya ada yang mau?" Shun menyodorkan keripik kentang yang dibawanya
"Mau!" Jawab You dan Koi bersamaan
Sedangkan Inochi hanya menadahkan tangan nya yang berarti dia juga mau minta. Shun memberikan keripik kentang kepada Koi dan You sedangkan Inochi masih belum dapet sedikitpun.
"Inochi juga mau?" Tanya Shun
Inochi hanya mengangguk
"Tapi Shun gak mau kasih Inochi"
"Hah? Kenapa?"
"Gini aja deh... Inochi rebut keripik kentang ini kalo berhasil silahkan ambil semuanya" Shun mulai berlari
"Shun! Minta!" Inochi mengejar Shun
"Bweee Inochi lelet banget" Shun menjulurkan lidahnya
"Arghh!! Shun!!"

Orang-orang yang berada di ruangan tersebut hanya bisa sweatdrop melihat sifat kekanak-kanakan mereka.

"Shun! Minta Shun!" Teriakan itu selalu keluar dari mulut Inochi tetapi Shun masih belum mau berhenti ia malah menjinjing keripik kentang tadi setinggi-tingginya.
Setinggi-tingginya badan Inochi tinggi badannya masih kalah ama Shun meskipun gak beda jauh tapi tetep aja gak nyampe.
Akhirnya muncul ide di kepala Inochi, ia menjegal kaki Shun lalu mendorongnya ke belakang hingga terjatuh.
"Ahh... Ittai..." Shun mengelus punggung nya yang tadi mendarat sempurna di lantai.
"Gomen Shun daijobu desuka?" Inochi mengulurkan tangannya
"Fufu~ Daijoubu jangan khawatir" Shun menerima uluran tangan Inochi lalu berdiri.
"Inochi belajar karate darimana?"
"Hah? Shun kamu tau kan kalo aku gak pernah belajar karate"
"Iya sih... Tapi gerakan kamu tadi beneran kayak karate"
"Itu cuma kebetulan"

*****

Shun, Inochi, Rui dan Iku sedang berjalan-jalan menikmati indahnya dunia yang abis diguyur hujan apalagi Rui yang suka banget ama hujan-hujanan. Awalnya jalan-jalan mereka tuh aman-aman aja tapi tanpa disangka mereka dapet masalah...

"Kita aman" ucap Shun yang mengintip dari balik tembok
"Fiuh... Akhirnya..." Iku terduduk di atas tanah
"Ikkun gak papa?"
"Uhm! Aku gak papa Rui"
"Inochi gak papa kan?" Tanya Shun memastikan
"Aku gak papa"
"Inochi-chan maaf ya... Gara-gara fans kami itu..." Iku menundukkan kepalanya
"Gak papa ini bukan salah kalian kok! Seandainya mereka gak berlebihan pasti gak akan kayak gini"

Jadi gini... Pas lagi enak-enak nya jalan-jalan tiba-tiba ada fans yang ngejar mereka bukan cuma satu tapi banyak untung mereka bisa kabur.

"Wahh... Ternyata kalian disini!" Ucap seorang wanita dengan pakaian yang kurang bahan:')
"Huwaa Shun!!" Ucap wanita lainnya
"Rui! Iku!" Ucap wanita lainnya
(Jadi totalnya ada 3 wanita dan pakaian nya kurang bahan semua:'>)

"Heh! Kamu wanita jalang! Jauhin mereka! Mereka itu idola kami!" Ucap salah satu wanita sambil menunjuk Inochi
"A-aku?..." Gumam Inochi sambil menunjuk dirinya sendiri
"Hei jalang! Kamu itu gak pantes bareng mereka!"
"Bener! Dan... Apa-apaan warna rambut mu itu! Pasti kamu pake rambut palsu kan! Biar mirip Shun iya kan!"
"Apa katamu..."
Inochi membelalakkan matanya
"Ngaku aja deh! Kamu itu bukan adik Shun! Juga... Kenapa kamu pake sarung tangan? Dasar gak ngerti fashion! Huh! Norak!"
"Apa maksudmu..."
Oh tidak. Sekarang Inochi sudah mengepalkan tangannya
"Inochi! Mendingan kita pergi! Ayo!" Shun menarik tangan Inochi untuk pergi tapi gagal Inochi malah melepaskan tangan Shun dan kembali menatap ketiga wanita tadi.
"I-inochi-chan... Bener kata Shun-san... Kita mendingan pulang aja yuk" Iku ikut membujuk
"Cih... Dasar jalang!" Ucap wanita itu lagi
"APA KATAMU?!" Teriakan Inochi membuat semua orang terdiam sebelum para wanita itu kembali bicara.
"Apa aku kurang jelas? Kamu itu jalang dan kamu itu bukan adik Shimotsuki Shun!"
"APA MAKSUDMU MU ITU HAH?!" Inochi menarik kerah baju wanita yang berbicara tadi
"Hey! Lepasin aku!"
"AKU ADALAH ADIK DARI SHIMOTSUKI SHUN! MEMANGNYA KAMU TAU APA! HAH?!"
Inochi semakin mengeratkan genggamannya pada kerah baju wanita itu hingga wanita tadi sulit bernafas
"L-lepasin!"
"KAMU LAH YANG JALANG! APA KAMU GAK SADAR?!"
"Inochi! Sudah!" Shun melepaskan genggaman Inochi dari kerah baju wanita tadi.
"AKU BENCI KALIAN! AKU BENCI! LEPASIN SHUN!" Inochi terus-terusan memberontak
"Inochi sadarlah!" Shun memegang pundak Inochi dan memaksa Inochi untuk menatapnya
"Inochi... Inget diri kamu yang sebenernya..."
"A-aku..." Inochi menundukkan kepalanya
"Tenanglah..."
"A-aku... minta maaf... Saya sungguh... Gue
... Diriku..." Inochi memegang kepalanya, ia tampak depresi bahkan ia tak bisa menentukan panggilan untuk dirinya sendiri.
Shun memeluk Inochi dan mengelus kepalanya sedangkan Inochi hanya menatap kosong sambil berusaha mengingat panggilan dirinya sendiri, apakah aku, saya, gue atau diriku? Ia masih memikirkan hal itu.

"Dan kalian lebih baik pergi!" Shun mengusir wanita tadi
"Cih... Ayo pergi" ketiga wanita tadi pergi meninggalkan mereka.
"S-shun... Aku bukan adikmu..."
"Apa maksud kamu? Kamu itu adikku! Adik dari Shimotsuki Shun!" Shun mengeratkan pelukannya dan mulai meneteskan air mata
Inochi tak membalas pelukan Shun, ia masih terlalu tertekan.
"T-tapi... Mereka bilang..."
"Jangan dengerin apa kata mereka! Mereka bukan siapa-siapa jadi kamu harus percaya kalo kamu itu adikku"
"Kita berbeda Shun..."
"Apakah saudara harus selalu sama? Nggak kan..."
"Kenapa... Kenapa kita terpisah Shun?..."
"Inochi... Itu masa lalu... Sekarang kamu bersamaku kan?... Kita lupain semua itu... Dan kejadian itu gak sengaja... Lagipula... Pelakunya udah ditangkap kan..."
"Sakit Shun... Semua tubuhku sakit..."
"Gak Inochi semua luka kamu udah sembuh"
"Aku menderita Shun..."
"Sekarang kamu bahagia! Kamu gak akan tersiksa ataupun disiksa lagi..."
"Shun... Aku..."
"Udah... Sekarang kita pulang dan jangan bahas hal ini lagi" Shun melepaskan pelukannya lalu menarik tangan Inochi
"Iku, Rui kita pulang yuk"
Iku dan Rui yang hanya diam sedari tadi akhirnya hanya menuruti sang leader untuk pulang.

*****

Mereka berempat masuk ke dalam dorm dan disambut hangat oleh semuanya.
Shun langsung mengantarkan Inochi ke kamarnya
"Istirahatlah... Dan lupain semua hal itu" Shun mengecup kening Inochi kemudian keluar dan menutup pintu kamarnya.

----------★---------

Yah... Baru bisa update sekarang:')
Maafkan author yang ngilang:')
Dan mohon maaf kalo banyak kesalahan di dalam cerita:') di cerita ini ada beberapa kata yang mungkin mirip ama cerita lain jadi mohon dimaafkan:')
Vote and comment cerita ini kalo ada yang belum vote tolong di vote ya:)
Bantu author ini untuk mendapatkan vote kalian^^

Bay bay~

The Little Sister ShunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang