Chapter 2 : Letter From Someone

725 88 0
                                    

Happy Reading

~~~

Author POV

Sebuah cahaya matahari mulai mengintip malu-malu dicelah-celah tirai disebuah ruangan yang masih terlihat remang-remang, sinar itu masuk dan mengarah keseorang lelaki yang sedang berbaring diatas ranjang yang masih sibuk dengan alam mimpinya, ketika cahaya itu melewati retinanya lelaki itu merasa terganggu dan alhasil dirinya mau tidak mau bangun dari mimpi indahnya, memposisikan dirinya menjadi duduk, mengucekkan mata dan menatap sekitarnya.

Setelah kesadarannya sepenuhnya terkumpul dengan baik pria dengan nama Luke itu turun dari ranjangnya, mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi, tetapi sebelum itu Luke berdiri menatap dirinya didepan cermin, tubuhnya sudah bertelanjang dada sejak tadi, ia mengamati wajahnya dari depan cermin 'kenapa kau sangat tampan?' Luke bergumam dengan percaya dirinya sambil terus melihat wajahnya yang kata orang-orang seperti bule/oppa padahal kenyataannya memang benar, bahkan terkadang Luke berpikir bagaimana bisa dirinya mendapatkan wajah seperti ini sedangkan di keluarganya tidak ada yang memiliki darah Amerika atau Jepang bahkan Koreapun tidak ada, heummm entahlah Luke tidak terlalu memperdulikannya yang hanya perlu dirinya lakukan adalah menikmatinya.

Setelah acara mengagumi wajahnya yang tampan selesai ia mengambil sikat giginya beserta pastanya dan mulai menyikat giginya secara perlahan setelah selesai Luke berkumur dan memperlihatkan giginya yang putih bersih kedepan kaca dan setelah itu barulah dirinya mulai melakukan kegiatan utamanya, mandi.

Setelah kegiatan yang Luke lakukan didalam kamar mandi yang tidak akan dirinya ceritakan selesai, Luke keluar dari kamar mandinya dengan handuk putih yang melilit pinggangnya kebawah dan membiarkan tubuh atasnya terekspose.

Kakinya terangkat dan membawa Luke kearah lemari pakaian dan memilah pakaian yang akan dirinya pakai hari ini, kebetulan hari ini dirinya masih libur bekerja jadillah dirinya lebih memilih pakaian santai.

Luke kembali merebahkan tubuhnya diatas ranjangnya, dirinya masih memikirkan apa yang akan dirinya lakukan hari ini, awalnya dirinya ingin pergi ke gym tetapi jika dipikir-pikir tidak untuk hari ini, dirinya sudah sangat sering pergi kesana itulah mengapa Luke memiliki tubuh yang bisa dikatakan bagus untuk ukuran seorang pria, satu hari tidak melatih ototnya mungkin tidak akan merubah tubuhnya yang sudah dirinya bangun selama ini.

Tiba-tiba Luke kepikiran tentang temannya yang melamar pekerjaan di perusahaan yang entahlah namanya dirinyapun tak ingat kemarin, jika dipikir lagi Luke menjadi merasa tidak enak kepada temannya -Bright- karena ulah dirinya dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan itu.

Luke meraih ponsel pintarnya yang berada diatas nakas dan mulai mencari nomer temannya itu, setelah menemukannya tanpa berpikir panjang Luke langsung menelfonnya bermaksud untuk meminta maaf kepadanya, kerutan pada dahi Luke tampak jelas karena temannya itu tidak mengangkat telfonnya dan hanya suara operator yang terdengar.

"Mungkin dia sedang sibuk" gumam Luke sambil menghendikkan bahunya dan beranjak dari tidurnya, dirinya akan menelfonnya lagi nanti tapi sebelum itu perutnya sudah berbunyi sejak tadi menandakan minta untuk diisi, Luke mengambil dompet dan kunci mobilnya bermaksud untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan.

Ketika Luke membuka pintunya dirinya dikejutkan dengan sebuah benda yang entah apalah isinya menggantung dikenop pintu apartemennya, matanya langsung menatap kekanan dan kekiri mencari seseorang yang baru saja mengantarkan dirinya ini yang mungkin saja masih disekitar sini, tetapi hasilnya nihil tidak ada siapa-siapa disini.

Luke menaikkan kedua bahunya sebelum kembali masuk kedalam apartemennya sekalian dengan benda itu karena penasaran apa yang ada didalamnya. Tetapi sebelum membukanya ia ingin memposting terlebih dahulu di media sosialnya siapa tahu dirinya akan tahu siapa yang memberikan ini kepadanya.

Seme Or Uke?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang