Chapter 4 : First Day

780 80 6
                                    

Happy Reading

~~~

Aku membanting tubuhku diatas kasur yang empuk dan menenggelamkan wajahku diatas bantal, jangan berpikir yang aneh-aneh aku sekarang masih di apartemenku kok, aku tidak akan pernah mau tinggal bersama lelaki mesum itu, tidak ada yang boleh mengganggu waktu privasiku sekalipun orang itu adalah bossku!! Ingat itu, tapi bagaimana jadinya jika dia melakukan sesuatu yang aneh? Pria semacam dia pasti tidak akan menyerah begitu saja, apalagi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, maksudku apa menyuruhku untuk tinggal bersamanya termasuk kemauannya? Lantas, atas dasar apa dia menginginkan aku untuk tinggal dengannya?

"Aarrrghhh" aku berteriak yang masih dalam dekapan bantal sehingga teriakanku sedikit meredam. Aku mengacak rambutku dengan gusar, serius, apa tuhan tidak menyayangiku sehingga mengirimkan orang semacam dia dalam hidupku? Bagiku dia adalah sebuah pengganggu, sangat mengganggu.

Aku mendengar bel berbunyi dari luar pintu apartemenku, awalnya aku tidak ingin membukakannya karena saat ini moodku sangat tidak baik untuk menerima tamu, tetapi seseorang yang tidak tahu malu itu memencet belnya berkali-kali membuatku semakin kesal dan mau tidak mau aku membukakannya.

Aku bersumpah jika orang itu tidak mempunyai urusan penting untuk datang keapartemenku aku akan benar-benar membuatnya hanya tertinggal nama, aku membuka pintu apartemenku dan langsung nyerocos mengeluarkan kata-kata yang menekan dan sedikit berteriak tanpa tahu jika orang itu adalah,,, Aku langsung membeku ditempatku berdiri saat ini ketika orang yang baru saja menekan bell apartemenku adalah seseorang yang baru saja aku keluhkan, oh tuhan ada apa lagi ini.

Dia menatap penampilanku yang sepertinya sangat berantakan dan kusut dari atas kebawah dan keatas lagi sampai terpaku pada wajahku, aku hanya menunduk, malu hanya sekedar menatapnya, takut jika dia akan marah karena tidak sopan dengan perilakuku barusan.

"Aku menyuruhmu untuk membereskan barang-barangmu tetapi sampai saat ini belum juga selesai, apa sebegitu lamanya kau membereskan barang-barangmu? Jika masih banyak, biarkan nanti orang suruhanku yang melakukannya" setelah mengatakan kata-kata sarkasnya, dia langsung menggenggam kuat pergelangan tanganku dan menyeretku dari apartemenku. Aku tersentak, iyalah siapa sih yang tidak kaget ketika seseorang menggenggam tanganmu dengan tiba tiba?

Aku memberontak dan terus menarik lenganku kearah berlawanan tetapi apa daya tenaganya jauh lebih kuat daripada aku, eh tunggu apa kau baru saja mengatakan kalau dirimu lemah Luke, tidak maksudku dia memang memiliki tenaga yang cukup diatas rata-rata untuk ukuran seorang pria. dia terus menarikku dan aku terus memberontak dan memohon agar melepaskan lenganku tetapi permohonan ku diacuhkan bahkan sampai-sampai banyak pasang mata yang menatap aneh kepada kami, tetapi aku tidak memperdulikannya bagiku yang terpenting adalah aku tidak akan pernah membiarkan dia membawaku dan menyuruhku untuk tinggal bersamanya.

Dia membuka pintu samping kemudi dan menarikku untuk masuk kedalamnya, aku memegang pergelangan tanganku yang sedikit memerah karena cengkeraman tadi yang begitu kuat, dan baru saja aku ingin kembali membuka pintu mobil, seseorang dari samping sudah masuk terlebih dahulu dan langsung mengunci pintu mobilnya membuatku menghela nafas kasar, bagus sekarang kau sudah masuk jebakan Luke.

"Kesinikan tanganmu" dia berucap sambil menyodorkan telapak tangannya untuk meraih tanganku, aku hanya menatap tangannya sekilas setelah itu beralih ke jendela disampingku, menghiraukannya. Dia merotasikan anak matanya dan menangkap tangan kananku dengan paksa dan menariknya ke hadapannya untuk melihatnya.

Aku tidak tahu apa yang dia lakukan pada tanganku, yang kulihat dia hanya melihat dan memutarnya bergantian, beberapa saat kemudian aku kembali menarik tanganku dari genggamannya dan menatapnya tidak suka.

Seme Or Uke?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang