'Brak... '
Pintu yang dibuka dengan keras mengagetkan Vegan dari lamunannya. Seketika sinar matahari langsung menerobos masuk menerpa wajah Vegan, ia sedikit menyipitkan matanya karena silau.
Empat orang masuk kedalam ruangan, setelah semuanya masuk pintu kembali ditutup rapat-rapa.
"Oh ternyata sudah bangun, apakah tidurmu nyenyak tadi malam? " Pria dengan setelan jas merah maron yang merupakan bos dari ketiga anak buahnya itu bertanya pada Vegan.
"Siapa lo?" Vegan menatap pria itu dengan tatapan tajam.
"Aku.... Aku adalah Debryan musuh ayahmu" Jawab Bryan sambil berjalan mendekati Vegan.
"apa yang lo mau dari gue? " Tanya Vegan pada Bryan.
"Mau Ku? Tentu saja menghancurkan Harris Ayah bangsat mu itu" Bryan menjawab dengan wajah congkak.
"Terus apa urusannya ama Gue?" Vegan menatap Bryan bingung, jika Bryan mau menghancurkan si Harris-Harris itu kenapa tidak langsung saja sama orangnya, kenapa harus lewat Vegan, secara Vegan juga kan kagak kenal tuh sama si Harris.
"Urusannya sama kamu tentu aja ada, kamu adalah anak kesayangan Harris yang merupakan titik lemahnya, jika kamu mati di tanganku Harris akan hancur, hahahaha" Bryan tertawa jahat tidak sabar menantikan hari itu datang, hari dimana keluarga Alexadro hancur seperti keluarganya dulu.
"Hah.... Meresahkan, lagian ya om apa sih yang dilakuin ama si Harris ke elo, ampek mau bunuh gue segala" Tanya Vegan dengan muka bergidik ngeri.
"Kamu mau tau? Sini saya kasih tau, si Harris keparat itu sudah membunuh dan merebut wilayah Ayahku, karena itu ibuku depresi berat dan memilih mengakhiri hidupnya dalam keadaan mengandung. Dia sudah menghancurkan keluargaku, dan kini giliran ku utuk menghancurkan keluarganya" Jelas Bryan dengan penuh sorot kebencian. Sedangkan Vegan hanya mampu berdoa agar hari ini bukan terakhir dia dapat bernafas.
"Mending ya om, lo hilangin tu dendam, ngak baik om" Vegan mencoba menasehati Bryan, siapa tau Bryan tobat dan mau melepaskan Vegan.
"Tau apa kamu bocah" Bryan maju dan mencengkeram rahang Vegan dengan kuat.
"Aku sudah melakukan sejauh ini, dan kini keberhasilanku sudah di depan mata, lalu kau bilang apa tadi? untuk melupakan dendam itu? Cih.." Bryan meludah dan melepaskan cengkeramannya pada rahang Vegan dengan kasar yang membuat kepala Vegan sedikit terhempas kesamping, Vegan meringis merasakan sakit yang menjalar di sekitar rahangnya.
"Habisi dia tapi jangan sampai mati, Kelvin awasi mereka" Brian berjalan menuju pintu keluar sambil memerintah anak buahnya.
"Baik Tuan" Jawab mereka sambil membungkukkan badannya.
"Oy... Om jangan main kasar dong... Om gue bukan anaknya si Harris bener deh, suwer....tega bener sih om, kalau wajah gue yang tapan ini kenapa- napa gimana om....kagak jadi nikah gue, om...budek ya lo Njirr..." Vegan berteriak-teriak heboh, tapi tidak digubris Bryan.
"Lakukan" Kelvin yang merupakan tangan kanan Bryan memberi perintah pada dua orang yang Vegan tidak kenal itu untuk mulai memukulinya. Dua orang berbaju hitam itu mulai maju untuk memukuli Vegan, sedangkan Vegan yang dalam keadaan dirantai tidak dapat melindungi dirinya dah hanya dapat pasrah menerima pukulan yang menghantam tubuhnya berkali-kali.
"Bangsat lo semua, Arrrggghhh... " Vegan berteriak menahan sakit di uluh hatinya yang terkena pukulan, pandangannya mulai mengabur dan mengelap.
***
"Apa yang harus kita lakukan sekarang" Reza bertanya frustasi.
"Kita hanay mampu menunggu kabar dari polisi" Hasil menjawab dengan wajah yang tak kalah frustasi seperti Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vegantara Duwi Ananta
Teen FictionBerawal dari menghadiri pesta pernikahan mantan berujung nasib sial yang menghantui Vegan. Inilah cerita kehidupan Vegantara Duwi Ananta pemuda tampan berusia 20 tahun yang berprofesi sebagai fotografer.