Taehyung semakin memperdalam ciumannya membuat namja kelinci itu berada di ambang kesadarannya. Jungkook membuka mulutnya membiarkan lidah Taehyung bebas bergerak di dalam sana, mendongakan kepalanya agar sang tuan lebih leluasa melancarkan aksinya, Jungkook berusaha mengikuti permainan Taehyung tapi tetap saja ia kewalahan.
Taehyung mengangkat tubuh Jungkook untuk duduk di pangkuannya tanpa melepas tautan di antara keduanya, sontak Jungkook menyimpan tangannya di bahu Taehyung mengelus sensual dada bidang yang masih terbalut kemeja hitam yang di kenakan sang tuan.Dengan perlahan Jungkook mulai memaju mundurkan pinggangnya membuat miliknya bergesekan dengan milik Taehyung yang mulai mengeras.
Taehyung menelusupkan tangannya ke dalam kaos yang di kenakan Jungkook berniat untuk meremas dada montok namja yang saat ini berada di pangkuannya hingga sampailah tangan besarnya pada nipple jungkook yang sudah mengeras, Taehyung memilin bulatan kecil itu membuat Jungkook terkejut karena area itu sangat sensitif baginya. Tangan satunya yang meremas bongkahan kenyal milik Jungkook, perlahan tapi pasti jari jemarinya dengan telaten membuka pengait celana jungkook lalu menelusup kan tangannya, mengusap hole Jungkook dengan lembut. Taehyung melakukannya dengan sangat hati hati, setiap sentuhan yang di berikan Taehyung membuat Jungkook meremang.
Jungkook memukul pelan dada Taehyung menandakan ia mulai kehabisan nafas, Taehyung melepaskan tautan di antara keduanya menciptakan benang saliva yang terlihat sangat jelas di antara keduanya.
Jungkook menyimpan kepalanya di bahu Taehyung, nafasnya memburu membuat dadanya naik turun, ia merasa lelah karena berusaha mengikuti permainan Taehyung. Jungkook berusaha mengatur nafasnya, nafasnya tidak beraturan karena Taehyung benar benar tidak memberinya ruang untuk bernafas.
Taehyung mendekatkan wajahnya pada telinga Jungkook, membisikan sesuatu tepat di telinga namja manis itu.
"Apa kau lelah Jeon?" Taehyung mengecup daun telinga Jungkook lalu menggitnya.
"Eungg . . ." Jungkook menatap Taehyung dengan mata sayunya
"Persiapkan diri mu aku tidak akan puas jika hanya berciuman saja" Taehyung membasahi jarinya dengan ludahnya , mengarahkan jarinya tepat di hole jungkook lalu mulai memasukan satu jarinya mendorongnya dengan perlahan.
Jungkook sedikit terkejut saat jari besar itu masuk ke dalam miliknya, Jungkook meremat rambut belakang Taehyung untuk mengurangi rasa perih pada holenya. Jungkook kembali menyatukan bibir tipisnya dengan bibir tebal Taehyung, sedangkan sang tuan sedang sibuk menggerakan jarinya di dalam sana.
Saat Taehyung memejamkan mata Taehyung terbayang saat Jimin bercinta dengan Jungkook, tanpa sadar taehyung memasukan dua jarinya ke dalam hole Jungkook lalu menggerakkannya dengan kasar.
Jungkook mendorong dada Taehyung tapi tahyung malah semakin memperdalam ciumannya, Jungkok menggigit bibir Taehyung agar tautan mereka terlepas.
"Akhhh Hyung apa yang kau lakukan. . . K-kau menyakiti ku" Jungkook meremas lengan Taehyung dengan kuat berharap Taehyung berhenti menggerakkan tangannya.
Taehyung kembali tersadar lalu menatap Jungkook yang tengah terisak, lalu dengan perlahan mengeluarkan jarinya.
"Maaf seharusnya aku tidak melakukan itu"
Taehyung kembali menempatkan Jungkook di kursinya, lalu keluar dari mobil dengan wajah datar, berjalan menjauh meninggalkan Jungkook
Taehyung menjatuhkan tubuhnya di ranjang king size miliknya. Taehyung kembali mematik api pada rokoknya, menyesapnya lalu membuangnya ke udara.
"Huh. . . Apa kau benar benar mati park Jimin?" Tanpa Taehyung sadari air matanya keluar begitu saja dari pelupuk matanya.
Jungkook melihat pundak Taehyung yang bergetar dari balik pintu. Ia tahu dominannya sangat terpukul atas kematian sahabatnya sedari kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRIBUS ☠️
FanfictionCain mengibarkan bendera perang pada Viribus, peperangan besar antara kedua kelompok mafia itu tidak dapat terhindarkan lagi karena kematian salah satu anggota kelompok Cain yang mati di tangan ketua Viribus "Sudah hukum alam yang tersisa hanyalah...