Taehyung menarik pelatuknya hingga terdengar suara tembakan yang nyaring. Jimin terkulai lemas, sepasang mata tajam yang sedari menatap Taehyung dengan penuh keberanian itu tertutup oleh darah segar mengucur dari dahi pemuda itu.
Taehyung tahu betul jika dia mengambil langkah ini akan terjadi peperangan besar antar kedua faksi mafia.
Di kota ini ada dua faksi mafia yang sangat di takuti bahkan pemerintah tidak ingin mencampuri urusan kedua kelompok mafia ini.
Di bagian utara di pimpin oleh Kim Taehyung, Kim Taehyung di kenal bengis juga berdarah dingin, tapi dengan otaknya yang pintar Taehyung berhasil menjalin hubungan dengan para mafia luar negeri maka dari itu penjualan narkoba yang di jalankannya berjalan dengan mulus tanpa hambatan.
Sedangkan di daerah selatan di pimpin oleh Kim Namjoon, dia di kenal dengan gaya bertarungnya yang unik, Dia akan membunuh siapapun yang mengusik keluarga ataupun anggotanya, dan sialnya Park Jimin adalah anggota dari faksi selatan.
Tapi Taehyung tidak bisa berdiam diri jika miliknya di sentuh oleh orang lain. Taehyung melepas ikatan pada tangan Jimin setelah ikatannya terlepas Taehyung menendang tubuh Jimin membuat tubuhnya terjatuh tersungkur di lantai, keramik putih itu sekarang berubah menjadi warna merah darah.
Taehyung kembali menarik rambut kecoklatan itu menyeretnya keluar ruangan meninggalkan Jungkook yang masih diam terpaku di atas ranjang.
Dengan tatapan dinginnya Taehyung menatap lift di depannya di sana tertulis "Lift rusak gunakan tangga darurat, mohon maaf atas ketidaknyamanannya"
Taehyung menatap tubuh jimin yang terkapar tak bedaya dengan kepala yang berada di genggamannya.
"Sepertinya tubuh mu akan sedikit terkena guncangan" Taehyung kembali melanjutkan langkahnya menuju tangga darurat, kaki jenjangnya perlahan menaiki satu persatu anak tangga tak lupa membawa Jimin bersamanya, Taehyung mengeratkan genggamannya pada rambut jimin agar tidak terlepas saat ia menariknya.
Ratusan anak tangga berhasil Taehyung tandai dengan darah Jimin, nafas Taehyung terdengar lebih cepat langkahnya terhenti di depan sebuah pintu bertuliskan "Roof" saat pintunya terbuka di balik pintu itu terlihat langit biru yang sangat luas, Taehyung kembali menyeret tubuh Jimin lalu mendudukanya di sebuah kursi. Taehyung merapihkan rambut Jimin
"Maaf membuat rambut mu berantakan, padahal aku tahu jika kamu benci kalau rambut mu berantakan." Taehyung meposisikan dirinya di samping Jimin mengeluarkan sebatang rokok menyimpannya di bibir Jimin lalu mematik api pada rokoknya lalu menatap ke arah hamparan langit biru yang luas.
"Sudah lama kita tidak sesantai ini bukan?" Taehyung juga menyelipkan rokok di bibirnya, menghisap lalu membuangnya.
"Hari ini cuacanya sangat cerah, terlihat seperti masa depan Viribus"
Beberapa menit berlalu
Taehyung melempar puntung rokok yang terselip di antara bibir Jimin.
"Kau tidak menghisapnya dengan baik, itu membuat bibir mu terluka" Taehyung mengusap bibir Jimin yang terbakar karena rokok. Taehyung mendekatkan wajahnya lalu menyambar bibir tebal itu sedikit melumatnya lalu melepaskannya.
"Aku mengembalikan hak mu, dan aku mengambil kembali hak atas diri ku. Sekarang kita benar benar impas." Taehyung menatap ke arah dada Jimin yang terdapat tato yang melambangkan bahwa Jimin adalah anggota faksi utara.
Taehyung mengeluarkan pisau lipat dari sakunya.
"Ini akan sedikit sakit, tahan saja sebentar" saat akan mulai mengukir karyanya pria itu terdiam lalu menatap pria dengan darah di kepalanya yang masih mengucur.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRIBUS ☠️
FanficCain mengibarkan bendera perang pada Viribus, peperangan besar antara kedua kelompok mafia itu tidak dapat terhindarkan lagi karena kematian salah satu anggota kelompok Cain yang mati di tangan ketua Viribus "Sudah hukum alam yang tersisa hanyalah...