Di dalam kamar bernuansa abu-abu putih itu terlihat sangat berantakan. ntah itu baju kotor yang berada di atas kasur, atau handuk di kursi belajar, ahh jangan di bayangkan. iya, itu kamar Reyno.
Cklek
Rani, mamah Reyno itu memasuki kamar putranya tersebut, dan betapa terkejutnya ia melihat ruangan itu seperti kapal pecah.
"Ya Tuhan! Reyno!" oke, sepertinya peperangan akan terjadi.
Reyno yang sedang asik memainkan handphone di atas kasur tersebut langsung menoleh saat mendengar suara mamahnya yang mencapai 3 oktaf itu. oh tidak, itu sedikit berlebihan.
"Ini kamar atau kandang?! Ya Tuhan! siapa yang ngajarin kamu jorok begini Rey?!" omel Rani.
"Gini mah, Rey--"
"Apa? mau bilang bentar dulu karna kamu capek baru pulang sekolah? jangan banyak ngeluh! emang mamah ngga capek? mamah juga capek ngerjain tugas rumah sendirian, Reyno!"
Oke, jika sudah begini, Reyno harus apa? Ya minta maaf, oh jangan lupa kamarnya pun dibereskan.
Reyno menghela napas "Okay, Reyno minta maaf, ini Reyno beresin, mamah keluar ya? ini Reyno beresin kok, serius."
"Serius ya?" tanya Rani ragu.
"Iyaa" jawab Reyno meyakinkan.
Rani hanya membalas dengan mengangguk dan langsung keluar dari kamar putranya tersebut.
Setelah mamahnya pergi, Reyno segera membereskan kamarnya.
Malam harinya.
Beril memarkirkan mobilnya. setelah itu, ia segera memasuki tempat yang bernama 'Starbucks' tersebut.
Ia segera mengantri di belakang seorang laki-laki. seketika, laki-laki tersebut membalikkan badannya. Reyno. Kontak matapun terjadi.
"Eh..." lirih Beril.
"Elsa?" celetuk Reyno.
Beril yang mendengarnya pun langsung mengernyitkan dahinya heran.
"Elsa? siapa?" tanya Beril penuh keheranan.
"Lo lah. muka lo dingin, kaya Elsa." jawab Reyno dengan santai.
Beril merotasikan matanya malas "Elsa manusia, bukan es batu."
"Elsa bukan orang, dia boneka kartun. meskipun dia bukan es batu, dia punya kekuatan es." Reyno bergeser untuk mengambil pesanannya yang telah siap.
Beril hanya bisa menghelas napas pasrah. ia segera menyebutkan pesanannya.
Reyno hanya menatap Beril dalam diam sambil menyeruput minuman yang sudah ia pesan tadi. yang di tatap pun akhirnya menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAITOR
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] 📌Ini murni pemikiranku sendiri, jika ada sedikit kemiripan aku minta maaf mungkin aku terinspirasi atau mungkin hanya kebetulan. --------- "Kenapa GA ADA YANG BISA DI PERCAYAA??!!" ----------