Sebuah kebetulan?

482 56 2
                                    

Taeyeon sudah tiba di kantor, dia pulang ke apartemen nya hanya untuk berganti pakaian, karena tadi dia sudah mandi di apartemen gadis satu malam nya itu haha..
"Selamat pagi sajangnim.. " Seorang karyawan menyapa taeyeon dengan senyuman, taeyeon membalas sapaan tanpa senyuman sedikitpun, ya semua orang tau siapa taeyeon, si manusi kaku dan mahal untuk memberikan senyuman, tapi bukan berarti dia jahat.
"Selamat pagi" Balas taeyeon singkat, namun tiba-tiba dia bebalik
"Apa Yuri dan sooyoung sudah datang? "
"Yaa mereka sudah datang dari tadi"
"Suruh mereka ke ruangan ku dan.. "
"Dan?.. Ada yang lain sajangnim? "
"Dan.. Katakan pada mereka aku akan membunuh mereka" Jawab taeyeon dengan wajah memerahnya siap untuk nenerkam, karyawan itu langsung sigap dan pergi untuk ke ruangan sooyoung dan yuri.

Yaa Yuri dan sooyoung bekerja di kantor taeyeon juga, lebih tepatnya mereka memiliki saham namun tetap saja taeyeon adalah bosnya karena dia memiliki 53% saham dari perusahaan menjadikan taeyeon pemilik saham paling banyak dan memang perusahaan ini adalah perusahaan yang di rintis taeyeon dari bawah dengan bantuan Yuri dan sooyoung. Mereka bersahabat sejak kecil orang tua mereka juga dekat satu sama lain, Masing-masing keluarga mereka memiliki perusahan besar namun mereka bertiga tidak ingin meneruskan perusahaan orang tua mereka.

Klekk...
"Wahh, sangat panas " Taeyeon melepas jas nya dan melepaskan ke sofa nya
Tok tok..
"Sajangnim.. "  Sekretaris taeyeon meminta izin untuk masuk
"Masuklah Joy ssi"
"Sajangnim.. Kau akan melakukan meeting 45 menit lagi"
"Aaa nee, apa semua sudah siap? "
"Yaa, semua sudah siap tinggal menunggu Ceo dari Tiff group datang"
" Ok baiklah.. "
Ceklekk..
"Yakkk tae... Kau kemana saja" Yuri memeluk taeyeon
"Joy ssi kau bisa keluar"
"Nee sajangnim, saya permisi"
Setelah sekretaris nya keluar ruangan, taeyeon langsung mendorong tubuh Yuri, dia sudah siap menerkam Sahabat nya itu.
"Yakkkkkk Yulll, berani-berani nya kalian melupakan ku semalam, kalian kemana saja? kau tau aku mabuk, kau tau aku pingsan, kau gilaaaa" Taeyeon benar-benar kesal

"Arra mianhae hehe, semalam aku juga mabuk dan tertidur di kamar mandi, dan si tiang itu jugaa hehe mianhae, ehhh mianhae" Yuri meminta maaf dengan aegyo aneh nya itu huekk rasanya taeyeon ingin muntah
"Yull jika kau melakukan aegyo lagi bersiaplah untuk ku tampar, menjijikkan"
"Hahaha, itu karena kau menyeramkan, tapi kau tak apa kan? Kau tak terluka? Kepalamu apa tak apa? " Yuri mengecek semua badan taeyeon
"Aku mengalami kecelakaan" Jawab taeyeon  namun dengan sangat lirih
"Ndeeee? Apa kau bilang" Yuri samar mendengar, tapi tidak terlalu dengar
"Anii, gwencana.. Lupakan! "  Taeyeon duduk di kursinya dan membuka laptop untuk mempelajari bahan meeting nanti
Ceklekk..
"Hay taeeee kau kema.." Sooyoung  datang dan berteriak namun terhenti saat melihat ekspresi taeyeon yang menyeramkan
"Sutt.. Soo" Yuri mengedipan matanya, memberikan kode untuk bersiap-siap menghadapi amarah taeyeon,. Mereka bersama sudah sejak kecil jadi mereka mengerti sifat masing-masing.
"Hmm tae..  Maafkan kami kemaren kami.. " Sooyoung mempout kan bibir nya, Lagi-lagi taeyeon dibikin gilaa dengan tingkah kedua sahabatnya itu, dia ingin membunuh mereka rasanya namun hari ini mood nya kurang baik, jadi dia tunda daja rencana membunuh kedua sahabat nya ini hahaha
"Sudahlah.. Lupakan aku lelah, bersiaplah setelah ini akan ada meeting"
"Kau tak marah? Wahh wow saranghae tae hahaha"  Sooyoung berlari dan memeluk taeyeon
"Yakk yakk apa yang kau lakukan yakkk menyingkirkan" Bagaimanapun taeyeon sangat menyayangi sahabat-sahabatnya itu, karena mereka yang menemani nya sedari kecil, mereka sudah seperti saudaranya.
"Hahaa aku juga ingin memelukmu tar, chagiaaa... " Yuri berlari dan memeluk taeyeon dan Sooyoung
"Yakkk apa apa an kalian, menyingkir sekarang juga.. Yulll sooo ais janji"
"Hahhaa arraseo.. Omoo iyee mwoyaa, ada apa dengan lehermu? Kenapa berwarna merah? Apa semalam kau jatuh? " Yuri melepas pelukan danatanya tak sengaja melihat tanda merah di leher taeyeon,
"Mwoo.. Lehermu kenapa? Bahkan ada beberapa .. Apa kau terlalu mabuk dan akhirnya dan terkena sesuatu? Yakk itulah kenapa kau harus belajar minum mulai sekarang, arra" Sooyoung mengomeli taeyeon, menurutnya taeyeon terlalu lemah dalam hal meminum ini kenapa kejadian ini bisa terjadi
"Aiss sudahlah, pergilah, kalian harus bersiap-siap, ini.. Omoo 15 menit lagi.. " Taeyeon mengusir Yuri dan Sooyoung
"Areao.. " Jawab Yuri dan Sooyoung serentak

Saat taeyeon  tertinggal sendirian, dia bergumul dengan pikiran nya,
"Tandaa ini.. Ini karena kecelakan semalam.. Aisss aku benar-benar akan gilaa" Taeyeon memegang kepalanya
"Dan bagaimana dengan gadis itu? Apa yang terjadi.. Kau gilaa taeyeok kau gilaa" Taeyeon benar-benar setres saat ini.  Tak lama kemudian sekretaris nya memanggil karena CEO dari Tiff group sudah datang dan sedang menunggu di ruang meeting.

°°°
Diruang meeting terlihat semua orang sudah siap, Yuri dan Sooyoung juga sudah siap, taeyeon berjalan memasuki ruangan dan menuju ke kursinya
"Maaf karena membuat Anda menunggu.. Perkenalkan saya taeyeon, CEO dari.. KAU.. " Taeyeon terkejut saat menyadari ada wanita itu di sana
"Tae.. Omg what?.. " Tiffany tak kalah terkejut, jadi dia akan meeting dengan taeyeon,
"Omoo kalian saling mengenal?" Yuri penasaran, bagaimana bisa setau dia taeyeon tidak pernah menceritakan soal teman nya yang bernama tiffany, karena mereka pasti tau siapa saja kenalan taeyeon.
"Aa ituu.. Kkkami" Tiffany gugup
"Dia teman ku.. " Taeyeon langsung menjawab dengan sigap
"Mwoo? Benarkah? Wahh kau jahat sekali tak pernah memberi tahu kalau kau punya sahabat cantik dan seksi seperti dia" Jawab Sooyoung
"Tae.. Tolong kenalkan kepada kami, seperti nya dia cocok denganku " Yuri sedang tebar pesona sekarang.
"Andwee.. Dia terlalu Sempurna untukmu" Jawab taeyeon spontan, tifany yang mendengar itu menjadi malu dan pipinya menjadi merah
"Mwoo.. Yakkk apa kau bilang? Aku juga sempurna sangat cocok dengan nya, aku juga laki-laki yang seksi bukan kah kita cocok? "
"Diamm.. Berhenti mengatakan apapaun, ini waktunya untuk meeting apa kalian lupa"
"Hmm arraseo" Akhirnya Yuri mengalah, Sooyoung hanya diam dan memperhatikan berdebat konyol anatara kedua sahabatnya itu, untung saja tidak ada orang lain selain mereka disini, karena memang pertemuan ini khusus untuk mereka berempat.
"Haha kalian sangat lucu, kalian terlihat akrab" Tiffany membuka pembicaraan
"Ndee, kami bersahabat sejak kecil, jadi maafkan kami jika kami kadang seperti anak kecil hehee" Sooyoung menjelaskan semuanya agar Tiffany memakluminya
"Aww.. Benarkah, nee gwencana.. "
"Dan bagaimana denganmu? Ku dengar kau dari Amerika dan baru menetap di Korea semenjak tahun lalu, apa kau senang berada di Korea? " Sooyoung melanjutkan pembicaraan
"Yakk bagaimana bisa kau tahu?" Yuri memecah atmosfer percakapan anatara Sooyoung dan Tiffany
"Yaa aku mendengar dari sunny" Sooyoung menjelaskan
" Oh my God kau mengenal sunny? " Tiffany terkejut, bagaimana bisa laki-laki itu mengenal Sahabat nya
"Yaa kami saling mengenal, dia temanku saat kuliah, dan  sampai seakarang kami sering makan bersama"
"Ohh kau teman nya,, berarti kita juga bisa berteman nuguuu?.. "
"Sooyoung, panggil saja aku soo"
"Aaa ndee, Sooyoung ssi"
Taeyeon hanya memperhatikan dari tadi, dia juga baru tahu soal Tiffany.
"Sudahlah.. Mengobrol nya nanti lagi, waktu kita akan habis" Taeyeon mengingatkan mereka dengan tujuan utama mereka berkumpul.

°°°
"Wahh Tiffany sii aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik" Yuri menyalami tiffanu di akhir meeting mereka
"Ndee.. Sama-sama mohon kerjasamanya " Tiffany menyalami yuru dan Sooyoung
"Kalian bisa keluar duluan, aku ada urusan dengan Tiffany sebentar ada yang harus dibicarakan" Taeyeon menyuruh Yuri dan Sooyoung pergi terlebih dahulu
"Ok, kami akn pergi duluu, soo ayo ke kantin, aku tau kau lapar kan"
"Hmm.. Kau paling tau masalah perutku yull hehe, kayaa"
"Tiffany ssi kami pergi dulu" Mereka berpamitan dan pergi

Sekarang tinggal mereka berdua
"Aku ingin marah.. " Taeyeon mengawali pembicaraan
"Mwoo? Kkkenapa? Kau marah? " Tiffany sudah merinding, takut taeyeon marah
"Mendekatlah" Perintah taeyeon
"Whattt.. Aaaaa maksudmu? Kau mau apaa? "
"Mendekatlah ku bilang" Mau tidak mau Tiffany mendekat, dia menarik nafas nya dalam-dalam,
"Yakkk. Lihatlah.. Aku marah kau memberi tanda di leherku, bagaimana tanggapan orang jika melihat ini, kau tau tadi Yuri dan Sooyoung melihatnya Aiss" Rengek taeyeon, entah kenapa sekarang  taeyeon bukan seperti marah tapi lebih ke merengek
"Nadoo.. "
"Mwoo? Apa maksudmu? "
"Yakkk .. Nadoo.. Kau tau ini juga salahmu, kau masih mending hanya lehermu, kau pikir bagaimana aku, kau tidak hanya memberi tanda di leher ku tapi di seluruh tubuhku, kenapa kau seolah-olah jadi korban, padahal kau juga seorang pelaku.. Apa kau tau, aku kesulitan untuk berjalan karenamu, Aiss You make mee crazy " Tiffany mengomel, entah kenapa taeyeon tak berani membantah, biasanya dia yang paling menang soal berdebat seakarang dia hanya mengalah dan diam
"Arraseo..  Mianhae.. "
"Hmmm"Tiffany hanya membalas dengan deheman
"Tapi kau tak apa kan? Maksudku.. Mm ituu kau tau, jika terjadi sesuatu aku pasti bertanggung jawab"
"Apa maksud mu, berhentilah membahas omong kosong, dan kita hanya melakukan sekali itu bahkan kecelakaan jadi kau tak perlu khawatir"
"Tapp.. "
"Shut up.. Jangan memhalas itu lagi tuan kim taeyeon" Tiffany menaruh jari telunjuk nya di bibir taeyeon, taeyeon hanya mengangguk. Dia seperti terbius matanya fokus pada bibir Tiffany, dia ingin menciumnya tapi sadar itu tidak boleh.

Taeyeon dan Tiffany sama-sama terkejut mereka dipertemukan lagi bahkan dalam kerja sama, entah ini sebuah kebetulan atau apa, atauu.. Takdir? "

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang