Love

441 44 9
                                    

Pagi ini taeyeon bangun lebih dulu, dia harus berangkat ke kantor lebih awal karena ada meeting penting dan mendadak. Tiffany masih tertidur dari semalam Tiffany kesulitan untuk tidur nyenyak karena perut nya yang semakin membesar membuatnya selalu salah memposisikan badannya di atas kasur, taeyeon berkali-kali terbangun dan membantu Tiffany dan pagi ini ia harus bangun lebih awal, tentu saja sebenarnya dia masih mengantuk tapi dia harus pergi ke kantor.

"Sayang.. " Taeyeon mencoba membangunkan tiffany dengan lembut
"Eohh.. Tae.. Whatt apa ini udh siang,  aku keiangan, tunggu sebentar Tae aku akan memasakkanmu" Tiffany terkejut melihat taeyeon sudah berpakaian rapi siap untuk pergi ke kantor. Taeyeon langsung menahan langkah Tiffany dan mendudukannya di tempat tidur.
"Fany ah.. Tenanglah, ini masih pagi.. Aku memang berangkat lebih awal karena meeting dengan klien ku dimajukan, kau tidurlah lagi! Aku membangunkanmu hanya untuk berpamit, maafkan aku sudah mengejutkan"
"Lalu bagaimana dengan makanannya? Tunggulah sebentar aku akan memasakkanmu sesuatu yang cepat saji"
"Tidak usah, aku akan makan di kantor nanti"
"Berjanjilah Jangan sampe melupakan makanmu arra!! Jika kau sampe lupa dan mengabaikan makanmu lagi karena sibuk bekerja aku akan benar-benar marah"
"Arraseo.. Aku janji, aku harus pergi sekarang, jaga dirimu! tidurlah lagi, kau tadi malam kurang tidur" Taeyeon mencium puncak kepala Tiffany dan menyapa anak di dalam perut istrinya itu.
"Sayang.. Jangan merepotkan mommy selama daddy bekerja arraci! Daddy berangkat dulu mwahh"
Saat taeyeon akan berangkat dia terkejut melihat Tiffany yang entah kenapa tiba-tiba meneteskan air matanya.
"Fany ah.. Ada apa? Kenapa kau menangis,  Apa perutmu sakit lagi? "
Tiffany hanya menggeleng
"Apa pinggang nyeri? Ada apa? Katakan sesuatu sayang.. Jangan membuatku khawatir" Taeyeon panik, melihat Tiffany menangis
"Aku tak tahu aku hanya ingin menangis" Taeyeon bingung namun beberapa detik kemudian dia teringat memang akhir-akhir ini Tiffany sedikit aneh, lebih emosional. Taeyeon akhirnya mencoba untuk mengerti kondisi istrinya itu, mungkin hormon ibu hamil seperti itu haha..
"Sayang.. Jangan menangis, Nanti aku akan membelikanmu sesuatu"
"Aku tak ingin apa-apa Tae"
"Lalu apa sayang? Kau mau apa? Aku harus pergi sekarang, sepertinya klien ku sudah menunggu "
"Ya sudah pergi sana, bergilah.. Temui klien mu, jangan hiraukan aku" Taeyeon kebingungan dengan sikap Tiffany, tadi tiba-tiba menangis sekarang tiba-tiba marah dan mengusirnya, taeyeon memijat kepalanya yang tidak sakit.
"Bukan maksudku seperti itu aku han.. "
"Ku bilang pergi, kau bilang kau harus meeting dan menemui klien mu kan ya sudahh.. Lagi pula pekerjaan mu lebih penting dari pada aku"
"Anioo sayang siapa bilang, aku tidak bilang seperti itu"
"Sudahlah aku ingin tidur lagi, ku bilang pergilah" Taeyeon bingung disatu sisi  kedaan Tiffany yang lagi marah dia ingin menemaninya disisi lain dia harus meeting dan proyek nya ini sangat penting, jadi akhirnya taeyeon memutuskan pergi ke kantor, dia akan membujuk dan mengajak Tiffany bicara  nanti setelah pulang dari kantor.
"Ya sudah, sepertinya kau butuh tidur lagi, aku berangkat yaa" Tiffany mengelus kepala Tiffany dan pergi.

Tiffany yang melihat kelakuan taeyeon benar-benar  kesal, bagaimana bisa  suaminya itu pergi dan tak membujuk nya lagi.
"Awass saja kau kim taeyeon... Sayang lihatlah Daddy mu benar-benar menyebalkan, dia selalu sibuk dengan pekerjaannya" Tiffany mengelus perutnya seolah mengadu ke anak yang tidak lama lagi akan lahir itu.

°°°°
Taeyeon sudah menyelesaikan meeting nya, dia harusnya bahagia karena dia seperti berhasil dan memenangkan tender  harusnya dia bahagia namun ada yang mengganjal di hatinya, saat waktu makan siang dia pergi ke ruang Sooyung dan Yuri untuk mengajak mereka makan siang tapi ternyata sooyoung sudah pergi duluan karena ada urusan, Taeyeon pergi ke ruangan yuri untung nya Yuri masih belum pergi ke kantin karena ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan dahulu.
"Yull, ayooo makann" Taeyeon datang dan merebahkan tubuhnya ke sofa di ruangan Yuri
"Tumben, ada apa denganmu? Biasanya Kau menunggu aku dan sooyung menjemputmu dulu ke ruanganmu untuk makan siang, sekarang.. Apa kau tak apa hahahhaah" Yuri menutup laptopnya, membereskan mejanya
"Yullll... "
"Hmmmm"
"Yull "
"Aaah wayooo, cepat ada apa"
"Aniii"
"Kau sangat menjengkelkan kim taeyeon" Yuri kesal dia langsung menoleh ke arah taeyeon, dia terkejut melihat muka kusut sahabatnya itu.
" Ada apa denganmu? Kenapa kau sangat kusut? Apa kau punya masalah? Cepat katakan atau aku kan meninggal mu, mumpung aku ingin mendengarkan cerita orang"
"Aku diusir.. "
"Mwooooo .. " Yuri terkejut bukan main
"Maksudmu diusir dari rumah? Diusir Tiffany? Yakkk apa yang kau lakukan sampai membuat Tiffany marah besar sampai mengusirnu bodoh" Lanjut Yuri
"Yull naa ottoke?  Aku juga kebingungan dengan sikap Tiffany, entah kenapa akhir-akhir ini dia sangat sensitif, kau tahu awalnya dia mengis namun tiba-tiba dia marah-marah dan mengusirku" Dari cerita taeyeon, Yuri mengerti dia menahan tawanya bukan karena tidak kasian hanya saja ekspresi taeyeon sangat lucu
"Ahahahhahaha" Yuri tidak bisa lagi menahan tawanya
"Aaa wayooo, apa ini lucuu? " Taeyeon menatap tajam ke arah Yuri
"Hahaha aniiooo, lihatlah ekspresi mu yang lucuu hahhaa"
"Taengo kau harus mengerti ibu hamil memang sensitif, Tiffany hanya butuh perhatianmu, tidak kesal karena kau selalu mementungjan pekerjaanmu dibandingkan dia" Tutur Yuri
"Tapi kannn.. "
"Sudahlah jangan dipikirkan, pulang nanti kau harus minta maaf pada Tiffany, dia tadi hanya kesal, mood nya sedang tidak baik.. Sekarang ayo ke kantin, aku lapar"
"Hmmm"
"Kajaaaa"
Akhirnya mereka pergi ke kantin untuk makan siang.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang