Author POV
Satu hari kemudian. Y/n memasukkan barang barangnya ke sebuah tas. Malam ini dia dan yang lainnya akan bermalam di rumah Sophia karena beberapa hari yang lalu Sophia meminta mereka untuk mengadakan sleepover di rumahnya. Setelah selesai, dia turun kebawa menunggu Millie untuk menjemputnya.
Y/n Look
Tak beberapa lama, Millie sudah datang. Mereka meminta izin pada orang tua y/n terlebih dahulu kemudian berangkat ke rumah Sophia. Beberapa saat, mereka akhirnya sampai. Y/n memencet bel dan seseorang membuka pintu
" Hai guys" sapa Sophia
" Hai Sophia" Ucap y/n dan Millie
" Come in" Ucap Sophia mempersilahkan mereka untuk masuk.
" Ada yang sudah datang?" Tanya Millie
" Yeah. Satten dan Jaeden sudah datang" Jawab Sophia
Mereka berjalan masuk menuju ke tempat Satten dan Jaeden
" Hai guys" sapa y/n pada Jaeden dan Satten sambil berjalan kearah mereka
" Hai y/n, hai Millie" Ucap Satten
" Hai Satten" Ucap Millie duduk
" Kalian sudah dari tadi?" Tanya y/n duduk disamping Millie
" Tidak juga" Jawab JaedenSatu persatu dari mereka sudah datang. Yang terakhir adalah Finn. Mereka semua sudah lengkap dan memutuskan memesan Pizza untuk menemani mereka chill and watching Netflix. Di tengah tengah Film, y/n merasa bosan. sudah diketahui sebelumnya jika gadis itu bukan tipe orang yang suka menonton. Ia terus saja menguap
" Aku bosan" Ucap y/n
" Bukan salahmu. Filmnya memang cukup membosankan" Ucap Noah
" Bagaimana kalau kita bermain game saja?" Tanya Millie
" Game apa?" Tanya Louis
" Spin the bottle" Jawab Millie
" Wah, boleh juga" Ucap Finn
" Oke. Akan akan mengambil botolnya" Ucap Sophia berdiri untuk mengambil botol
Mereka menyepakati bahwa game Spin the Bottle yang akan mereka mainkan adalah permainan dimana para pemain bergiliran untuk memutar sebuah botol dan menanyai siapa saja yang ditunjuk botol tersebut. Sementara yang ditunjuk harus menjawab pertanyaannya dengan jujur. Mereka semua kemudian duduk melingkar dan meletakkan sebuah botol di tengah tengah
" Kalian tahu aturannya kan?" Tanya Millie
" Tentu saja" Ucap Saddie
" Ok. here we go" Ucap Millie sambil memutar botol tersebut
Mereka semua menunggu botol itu berhenti berputar dengan perasaan was was. Mereka berharap botolnya tidak menunjuk ke arah mereka. Putaran botol pertama berhenti dan menunjuk ke arah y/n
" Damn!" Gumam y/n kesal
" Ok y/n. Aku akan menanyakanmu sebuah pertanyaan" Ucap Millie. " Kau harus menjawabnya dengan jujur" lanjutnya
" Cmon Millie, you already know everything" Ucap y/n
" Apa kau punya niat untuk berpacaran dengan salah satu diantara kita?" Tanya Millie
" Untuk sekarang. Tidak" Jawab y/n
" Really Millie?. Pertanyaan itu sangat mudah" Ucap Noah
" Sekarang giliranku" Ucap y/n memutar botol
Putaran botol kedua berhenti berputar dan menunjuk kearah Noah
" Oh, i'm gonna die" gumam Noah
" Noah, jawab dengan jujur" Ucap y/n.
" Apa kau menyukai seseorang diantara kita?" Tanya y/n
" Huh, thats a lot of damage" Ucap Saddie
" Yes. Pernah" Jawab Noah
" Well, itu mudah" Ucap Jaeden
" My turn" Ucap Noah kemudian kembali memutar botol
Putaran botol ketiga berhenti pada Millie
" Oke Millie. Pertanyaanku adalah. Apakah kau menyukai salah satu dari kita?" Tanya Noah
" Yes" Jawab Millie
" What?" Tanya Saddie kaget
" Sekarang giliranku lagi" Ucap Millie memutar botol
Millie memutar botol dan berhenti ke arah Aidan
" So Aidan. Jawab dengan jujur" Ucap Millie. " Apakah kau menyukai seseorang diantara kita bahkan sebelum kau bergabung menjadi anggota?" Tanya Millie
" Yes" Jawab Aidan Mantap
" Oke. You turn" Ucap Millie pada Aidan
Aidan memutar botol dan berhenti menunjuk Louis
" Louis, apa kau punya seseorang didalam hatimu sekarang?" Tanya Aidan
" Pertanyaanmu membosankan. But yes" Jawab Louis
" Sudah kuduga" Ucap Noah
Mereka kemudian melanjutkan permainan hingga mereka semua mendapatkan giliran.Y/n POV
Malam sudah larut mereka akhirnya memutuskan untuk berhenti dan tidur. Y/n dan yang lain tidur berjejeran. Tentu saja tempat tidur antara laki laki dan perempuan diberi jarak. Jam menunjukkan pukul 1 dini hari. Y/n terbangun. Ia tidak bisa tidur. Gadis itu celingak-celinguk dan melihat yang lainnya sudah tertidur pulas. Y/n beranjak dan berjalan menuju dapur. Ia terkaget melihat Aidan yang juga sedang berada disana
" Oh god, you scared me" ucap y/n terperanjak
" Sorry. Aku tidak bermaksud" Ucap Aidan
" Kenapa kau belum tidur?" Tanya y/n berjalan menghampiri Aidan
" Insomnia. Bagaimana denganmu?" Tanya Aidan
" Well. Looks like we have same problem" Ucap y/n membuka lemari pendingin dan mengambil sebotol air
" Yang lain sudah tidur?" Tanya Aidan
" Yup. Just you and me" jawab y/n sambil meminum sebotol air
" Apa yang akan kau lakukan?" Tanya Aidan
" I don't know. Mungkin kembali berbaring dan mencoba untuk tidur" Jawab y/n
" Biasanya jika aku tak bisa tidur, aku menonton sebuah film yang ada diponselku dan itu sangat membantu" Ucap Aidan.
" Kau ingin menontonnya bersama?" Lanjutnya
" Apa itu film umm..." Ucap y/n terpotong karena tidak tahu bagaimana harus menjelaskan nya
" What?, No!" Jawab Aidan yang mengerti maksud y/n. " It's a cartoon movie" lanjutnya memperjelas
" Ow... right" Ucap y/n canggung
" Kau mau?" Tanya Aidan
" Yeah sure" Jawab y/nMereka kemudian berjalan keluar dan duduk berdua di sofa ruang tamu. Y/n dan Aidan menonton film yang ada di ponsel laki laki itu. Film itu benar benar sebuah film kartun seperti kata Aidan. Mereka menikmati filmnya sambil sesekali menertawakan kelakuan tokoh kartunnya. Aidan dan y/n tertawa kecil agar tidak membangunkan yang lain.
Aidan POV
Mereka sudah menonton hingga pertengahan film. Aidan menyadari sudah tak ada lagi tawa kecil y/n disampingnya. Ia penasaran dan menoleh kesamping. Ternyata gadis itu sudah tertidur dengan pulas. Aidan tersenyum lembut sambil menatap wajah y/n yang terlihat peacefull. Laki laki itu menarik kepala y/n kemudian meletakkan dipundaknya. Aidan kembali melanjutkan untuk menonton. Tak lama dia sudah selesai menonton dan sudah merasa mengantuk. Aidan lalu menggendong y/n kembali ketempatnya semula dengan pelan agar gadis itu tidak terbangun. Setelah itu dia meletakkannya dengan hati hati agar tidak membangunkan yang lain. Aidan memasangkan selimut pada y/n dan berjalan kembali ke tempatnya untuk tidur.
Y/n POV
Pagi tiba. Y/n samar samar mendengar suara Millie yang berusaha membangunkannya. Gadis itu perlahan membuka mata sambil meregangkan tubuhnya. Matanya sudah terbuka sepenuhnya dan terkejut melihat dimana ia sekarang. Y/n bergegas bangun dan celingak-celinguk. Gadis itu kebingungan karena ingatan terakhirnya saat sedang bersama dengan Aidan menonton sebuah Film kartun. Millie yang menyadari tingkah y/n pun bertanya.
" Kau mencari sesuatu?" Tanya Millie pada y/n.
" Oh...tidak" Jawab y/n
Gadis itu akhirnya menyadari jika ia pasti ketiduran dan Aidan memindahkannya semalam. Y/n mengedarkan pandangannya mencari laki laki itu. Ia melihat Aidan sudah terbangun dan mengobrol dengan Finn, Noah, Louis dan Jaeden. Laki laki itu kembali menatap y/n. Mata mereka bertemu. Y/n mengucapkan kata "Thank you" pada Aidan tanpa bersuara agar tidak menimbulkan kecurigaan. Aidan yang mengerti apa yang dikatakan y/n hanya pura pura terlihat meringis kesakitan memegang pundaknya mengisyaratkan bahwa ia kesulitan menggendong y/n semalam.Aidan POV
Aidan sudah terbangun daritadi dan sedang duduk mengobrol bersama Noah, Finn, Jaeden dan Louis. Ia sesekali melirik y/n yang masih tertidur pulas. Tak lama akhirnya gadis itu terbangun. Aidan menatapnya dan y/n juga kembali menatap Aidan. Tatapan mereka bertemu. Aidan melihat gadis itu mengucapkan kata "Thank you" padanya tanpa bersuara. Laki laki itu membalas dengan berpura pura meringis kesakitan sambil memegang pundaknya. Finn yang melihat ekspresi Aidan pun bertanya
" You ok Aidan?" Tanya Finn. " Kau tiba tiba terlihat kesakitan" Lanjutnya
" Oh...aku baik baik saja" Ucap Aidan salah tingkah. " Just some Stretching" lanjutnya sambil berpura pura melakukan peregangan.Author POV
Setelah merapikan barang barang mereka dan sarapan. Mereka akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
2000's Line (Aidan Gallagher X Y/N)
FanfictionHIATUS Have you ever imagine punya kehidupan remaja yang sempurna?. Cantik, famous, keluarga yang kaya, berbakat dan memiliki banyak teman yang tak kalah terkenalnya... Itu adalah kehidupan gadis yang berusia 17 tahun yang tinggal di Los Angeles...