Ah akhirnya weekend datang juga. Bagi siapapun yang sudah bekerja keras hampir setiap hari, rasanya akhir pekan menjadi tombol pause raksasa dalam hiruk-pikuk kehidupan yang mereka jalani. Tanpa mengurangi rasa hormat bagi yang mendapat libur di hari kerja, mereka sama berharganya. Entah itu pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, kuli bangunan, supir angkutan umum, SPG mall. Apapun profesi yang mereka jalani, mustinya sudah menjadi suatu keharusan ada jeda satu atau dua hari untuk libur. Libur dari apapun yang membuat pikiran mereka penat dan juga jenuh.
Penat versi pemuda bernama lengkap Fabian Kahlil Wulfric ini mungkin sangat lumrah dirasakan orang-orang berkepribadian introvert seperti dirinya. Penat dan jenuh karena sudah berinteraksi dengan banyak nya manusia sepanjang minggu. Setelah berhasil melalui hari-hari yang melelahkan itu, wajar bila Sabtu dan Minggu ia dedikasikan untuk beristirahat sebentar untuk sekadar bangun siang sebelum ia kembali berangkat kerja.
Bahkan suatu hal yang sudah biasa juga seorang mahasiswa semester lima seperti dirinya bekerja paruh waktu. Selain menjalani kehidupan sebagai mahasiswa Ilmu Politik di salah satu universitas negri kebanggaan Indonesia, Fabian juga menjalani kerja paruh waktu sebagai Barista di kafe kekinian di kawasan Blok M. Lagi-lagi hal yang sudah biasa.
Siapa yang tidak tahu Memories Cafe? kafe kekinian yang bangunan nya bahkan mirip bangunan proyek mangkrak setengah jadi yang justru menurut para generasi millenial sangat Instagramable. Kedai kopi dua lantai itu selalu dibanjiri muda-mudi berpenampilan layaknya datang ke acara New York Fashion Week setiap akhir pekan. Ini juga yang menjadi alasan pria yang kerap disapa Bian ini terkadang harus masuk di satu-satunya hari libur yang ia dapatkan, yaitu hari minggu. Seluruh pengelola Memories Cafe harus bekerja dua kali lipat lebih cepat dari biasanya demi kepuasan pelanggan, termasuk dirinya.
Namun sepertinya itu bukan masalah besar buat Bian. Ia rela menguras energinya demi berinteraksi dengan banyak manusia itu ketimbang harus berada dirumah dan menghadapi satu manusia paling menyebalkan. Bukan ayahnya, bukan ibunya, bukan juga saudara kandung nya, melainkan kakek nya.
Nicholaus Brendon Wulfric atau yang kerap di sapa Mister Wulfric adalah seorang pengusaha kaya raya asal Amerika yang sejak tahun 60an sudah menentap di Indonesia. Wulfric muda menikahi gadis pribumi yang berasal dari Jogjakarta bernama Diajeng Delima Suryaningrat, dan sejak saat itu usaha nya pun berkembang pesat.
Tubuh tegap dan mata biru dengan logat Jawa nya yang kental membuat Mister Wulfric dikenal di seantero jagat negri ini sebagai pengusaha yang cerdas dan juga unik. Gurita bisnis nya menjalar dimana-mana mulai dari perhotelan sampai food and beverages. Salah satu yang paling terkenal adalah resto mewah di daerah Bogor yang bernama Punched By Coffee. Satu-satunya kafe kelas atas yang menyajikan kopi-kopi premium dari seluruh penjuru dunia.
Jika dibandingkan dengan kafe tempatnya bekerja, tentu saja tidak ada apa-apanya. Bian sendiri belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di kafe milik keluarganya itu. Buat apa datang ke kedai kopi yang menjual makanan pembuka seharga makanan utama plus pencuci mulut? buang-buang uang saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Punched By Coffee
Roman d'amour(NOT A BL STORY!) Mister Wulfric, sang pengusaha kaya asal Amerika yang otoriter bersikeras mewariskan harta paling berharga miliknya dan mendiang isterinya berupa sebuah kedai kopi kepada cucu yang paling ia benci. Si keras kepala, licik dan juga...