chapter 1

20 4 0
                                    

Pagi hari yang cerah ini semua orang mulai melakukan aktivitas nya masing-masing entah untuk bekerja atau bersekolah. Tapi sepertinya pagi yg cerah itu tetap tak bisa membangunkan seorang pemuda dari mimpi indah nya, entah apa yg sedang pemuda itu impikan hingga ia tak mau bangun dari mimpi lelap nya hingga suara gedoran pintu dan triakan dari sang mamah membangun kannya.

Dor

Dor

Dor "Aksa bangun kamu nggak sekolah ini udah pagi loh." Teriak Sang mama sambil menggerutu dalam hati tentang kelakuan anaknya yg sangat susah untuk di bangun kan.

Merasa tak ada jawaban dari sang putra Elsa (nama mama Aksa) mencoba membuka pintu kamar sang putra yg Ternyata tak di kunci.

"Aksa bangun nak hari ini sekolah Loh nanti kamu terlambat" ucap sang mama sambil bejalan ke samping sang putra yg masih terlelap. Merasa sang putra masih belum bangun ia menepuk pelan punggung nya "ayo bangun udah hampir jam 07.00 loh ini" dan usahanya pun berhasil kini sang putra yg tak lain adalah deraksa putra galangga itu mulai menggeliat kan badannya dan membuka matanya perlahan.

"Pagi mah"sapanya pada sang mama yg berdiri tepat di samping ranjang nya sambil duduk dan meregangkan badan nya.

"Pagi juga, mandi habis itu turun kebawah sarapan mama sama papa tunggu ya." Sambil mengusap rambut sang anak yg masih mengantuk itu ia tau bahwa sang putra pulang larut malam tadi tapi ia harus tetap membangun kan nya untuk berangkat ke sekolah.

"Iya mah." Jawabnya sambil bangkit berjalan menuju kamar mandi setelah mengecup pipi sang mama. Sang mama hanya tersenyum melihat sang putra, putra yg dulu ia besar kan kini beranjak dewasa. Setelah memastikan sang putra memasuki kamar mandi ia turun kebawah untuk menemui sang suami.

                                ─ ✩ ─

Suara langkah kaki menuruni anak tangga mengalihkan atensi sepasang paruh baya yg berada di meja makan dapat mereka lihat sang putra yg tengah berjalan menghampiri mereka dengan wajah datar dan penampilan yg bisa di bilang jauh dari kata rapi, bagaimana tidak baju seragam yg di keluarkan dengan 2 kancing seragam yg tidak di kancingkan sehingga memperlihatkan kaos hitam yg pemuda itu kenakan sebagai dalaman jangan lupakan juga dengan rambut acak-acakan nya yg justru menambah kesan tersendiri dalam dirinya.

"Morning" sapanya pada kedua orang tua nya "too" jawab keduanya yg kini telah kembali pada aktivitas awal dengan sang papa yg kembali meminum kopi dan koran di tangan nya dan sang mama yg menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya.

"Kamu mau makan apa sa, biar mama ambilin" tanya nya pada deraksa yg kini sudah duduk anteng di kursi samping papa nya "nasi goreng" setelah mendengar kata anak nya langsung ia ambilkan apa yg di inginkan dan memberikan nya, hanya ada dentingan sendok di ruang makan yg terdengar.

"Aksa selesai ma pah" sambil beranjak dari duduk nya dan berpamitan untuk berangkat ke sekolah "aku berangkat."

"Hati hati son" teriak papa nya yg melihat putranya itu telah beranjak menjauh dari meja makan.

Setelah sampai di garasi rumah nya segera ia mengambil montor kesayangan nya untuk di bawa berangkat menuju ke warcup menemui teman² nya sebelum berangkat bersama ke sekolah.

Setelah sampai di garasi rumah nya segera ia mengambil montor kesayangan nya untuk di bawa berangkat menuju ke warcup menemui teman² nya sebelum berangkat bersama ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Montor kesayangan si Aksa )

Setelah di rasa cukup memanaskan montor nya segera saja ia melaju meninggalkan pekarangan mansion dan bergabung dengan padat nya jalan ibu kota Jakarta.

         ╭─── ⋅ ⋅ ──── ✩ ──── ⋅ ⋅ ───╮

Hayyy selamat datang di cerita pertama ku semoga suka dan menghibur ya semua cerita yg tertulis dia atas hanya kisah semata jika ada kesamaan nama,latar tokoh&tempat mohon di maklumi.

Hayyy selamat datang di cerita pertama ku semoga suka dan menghibur ya semua cerita yg tertulis dia atas hanya kisah semata jika ada kesamaan nama,latar tokoh&tempat mohon di maklumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict mansion keluarga galangga anggep lebih besar ya

DeraksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang