1.

7 0 0
                                    

Pernah tidak, kau berhadapan dengan situasi yang menurutmu buruk. Terburuk dalam hidup. Sampai lelah bernafas, ingin menjemput maut. Bukan suatu becandaan, tapi dalam hidup beberapa orang, kejadian seperti ini di rasa cukup familiar untuk dikenali.

Sampai kau bingung, lelah, menangis terus menurus. Kau menghadap Tuhan, bercerita panjang lebar pada Nya. Mendekap bahumu sendiri- sampai ternyata Tuhan datangkan manusia lain untuk mendekapmu, sebagai perantara Nya.

"Kau juga manusia," katanya waktu itu.

Aku tak pernah percaya sebelumnya, bahkan Ia mendatangkannya- seseorang yang lama ku kenal tapi baru kutahu keberadaannya. Ia membuat seolah-olah kami memang akrab sedari dulu. Menjadi kawan dekat, menjadi rumah, menjadi saudara yang ternyata sama-sama bejat. Ya, ternyata aku mulai temukan rumah lain.

Mencari makna atas manusia kembali. Kembali bangkit dan merenung, atas apa yang selama ini terjadi. Belajar tenang sementara, meski ada waktu lagi dimana aku kembali menyakiti diriku sendiri. Tapi ternyata, perantara Tuhan ini selalu mengingatkan ku tanpa lelah, bahwa, "Semua yang punya masalah, semua yang punya tragedi, semua yang menangis, bahagia, tertawa, mati atau bahkan melangkahi takdirnya, semua adalah manusia,"

dan aku menyebutnya sebagai "Esta"

Manusia ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang