#9-Merajut Nasib Di Persimpangan

28 2 0
                                    

Di persimpangan itu, di antara lampu merah,kuning dan hijau

Ia berteriak di antara hingar-bingar kendaraan

Teriakannya parau seolah memecah bising mesin-mesin berjalan

Ia memanggil-manggil penunggang mesin berjalan

Berharap ada pintu kaca yang dibuka dan memanggil dirinya kembali

Ia bergidik kelaparan sambil meraba perutnya,melihat barang jaja an sendiri

Di benaknya,bukan "besok makan apa?" Tapi "apa besok bisa makan?"

Seteguk,dua-teguk,tiga-teguk air ia rasakan mengalir di tenggorokan

Di benaknya,Aku terlalu lengah dimasa muda hingga menuai ini dimasa tua

Sesal ia rasakan,kembali dibakar terik, banting nasib di persimpangan

AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang