Hai prenn!
Sobat sobat guweh
Jangan lupa vote dan komen, wajib❗
⚠️Warning banyak umpatan kasar yang tidak baik di tiru⚠️
"Apakah dunia memang sesempit ini?"
Adizen
.
.Pagi itu Tara sudah mulai pergi ke
sekolah, walaupun kondisi cedera
nya belum kian membaik.Semua orang menyembunyikan hal itu pada nya, takut menjadi gangguanlagi pada kepala Tara.
"Yah, Bun, aku berangkat dulu," kata Tara menyalimi punggung tangankedua orang tua nya.
Alex dan Tara menuju halaman untuk mengambil mobil nya, "Ra, kalau ada yang nyakitin Lo bilang ke gue, dan jangan pernah Pendem sendirian." kata Alex.
"Napa lo, lagian ya gue juga bisa bela diri kali, siapa gitu guru nya," ucap Tara bercanda.
"Gak papa."
***
Saat sampai di sekolah, banyak
siswa-siswi yang memperhatikan
Tara dari atas hingga bawah,
tentu saja membuat sang empu risih."Bang, gue duluan" ucap Tara lalu pergi dari hadapan alex
Alex sedikit heran, apa kah Tara kambuh?, pikir nya.
Tara berjalan dengan pandangan
datar mengarah ke depan, rasa
sakit melanda kepala nya lagi. Pusing. Ia memegang i kepala nya hingga mata nya ter pejam. "Tara!!, Lo gak papa kan?!" teriak Laras, ketika melihat Tara yang meringis kesakitan.Tara yang sedikit canggung, menetralkan sikap nya. "Siapa lo?" tanya Tara menghadap Rara dan Laras.
Mereka berdua saling memandang diam." Lo gak amesia kan karna kecelakaan kemarin?" tanya Laras cemas.
Dengan segera Rara menelepon kontak Ana bunda Tara. Di rasa sudah terhubung Rara menempel kan headphone itu ke arah telinga nya.
"Halo, Tante?"
Iya ada apa Ara?
"Tante, kenapa Tara lupa sama kita?"
Hah!, lupa?
"Iya, tante, apa Tara amesia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADI ZEN
Teen FictionTerimakasih, bahagia namun tak terulang- Tara Adriana Disaat dia sudah mendapatkan hati yang ia incar, hingga datang perubahan yang kembali menggores luka. Oh ya, dia Adi bernama panjang Adi Zen gitara. Tampan? tentu saja! Adi dikenal dengan tampan...