11.LUKA KELUARGA GITARA

111 48 4
                                    

Hai pren..

Jangan lupa vote dan komen nya🤘

Happy reading...

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

11 - LUKA KELUARGA GITARA.

"Aku, iya aku, yang sedang berada pada fase yang sangat menyakitkan, hubungan keluarga yang terjalin oleh takdir akan putus dengan kata satu kata, cerai"—Adizengitara

.

Terus dan terus terbesit
Dalam pikiran Adi
Omongan teman-temannya terus
Menghantui nya.

Mungkin memang benar
Dia salah, tapi ini tak mudah baginya
Untuk melupakan orang yang dia suka, tentu itu sangat sulit, apalagi
Untuk menggantikan nya dengan orang lain.

Memegangi kepalanya yang terasa
Berat, beranjak dari kasur dan keluar dari kamarnya, menuruni tangga
Untuk menuju dapur.

Hari ini sekitar jam10, menju dapur untuk mengambil minum
Tak sengaja melihat ke arah ruang tamu.

Menahan amarahnya, hingga menjatuhkan gelas yang ia pegang
Getaran sungguh, ini sangat mengecewakan, air mata berubah menjadi api kebencian, yang ia pendam sejak dulu.

"KELUAR KALIAN, BANGSAT!" Kata nya, melihat Angga, ya dia Angga, ayahnya sedang bercumbu dengan wanita lain, dan itu, selain IBUNYA.

"ADII!!" Teriak Angga, yang juga terkejut melihat kehadiran putranya disini.

Selama ini iya membawa gadis, dan itu aman-aman saja, karna Adi sibuk dengan geng nya, hingga pulang malam.

"LO KALO MAU BERDUAAN, SAMA LONTE LO, MENDING JANGAN DISINI!" teriak nya melebihi sang ayah, yang sudah hilang kata-kata.

Angga menampar keras pipi
Bersih Adi, sungguh ini sudah terbiasa baginya "GAK SOPAN KAMU!!" Kata Angga.

"LAH EMANG NYA LO SOPAN?", Tak kalah marahnya dengan Angga.

Keadaan wanita itu, hanya bisa tersenyum licik, nama nya Luna, ia adalah sahabat kecil ibunya, sungguh mengesalkan bukan?.

Hubungan nya dengan Amora kandas
Ketika melihat Luna, berdekatan dengan suami nya, 3tahun lalu.

Mora hanya bisa memandangi perdebatan antara suaminya dan putranya, jujur ia hanya ingin menghilang saja dari sini.

"BERHENTI!!" Teriak Mora yang mulai turun kebawah, matanya sudah tak kuasa untuk menahan tangisnya lagi, air mata yang coba dia sembunyikan dari semua orang tumpah membanjiri kedua pipinya.

ADI ZEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang