4

368 13 1
                                    

Hana terbangun dan merasakan area pinggang, paha dan kewanitaanya sakit yang membuatnya kesulitan berdiri , ia memukul mukul kasur yang tampak berantakan dengan rasa kesal .

"Bangun , mandi sana" ucap yesa sambil menyesap rokok di jarinya

"Sakit ini" kesal hana

"Truss" yesa meletakan rokok nya dan menghampiri hana yang terus memukul ranjang tampa henti

"Hmmmm..mm .. ahh yesa" yesa meremas dada hana yang masi telanjang sambil mencium bibir hana yang terus ngedumel

"Gw gendong"

"Jangan lihat"

"Percuma juga di tutupin gw dah lihat"

Yesa menggendong hana dibawanya ke kamar mandi dan di mandikannya hana , memberikan shampoo ke rambut panjang hana dan membelai rambutnya membuat sang pemilik merasa lebih tenang .

"Kamu udah mandi?" Tanya hana berbalik berhadap hadapan dengan yesa yang sebelumnya ia belakangi

"Mau mandi bareng?" Yesa mengambil sabun cair digosokan ke tangan kanan hana
"Cuman tanya" hana kembali membelakangi yesa

Tampa sepengetahuan hana, yesa melepas celananya yang basah dan tampak jelas penisnya  sudah berdiri sempurna minta masuk. Sabun cair yesa ambil dan dioleskannya di dada hana membuat gadis itu terkejut dan langsung menutup dadanya , yesa memeluk gadisnya saat gadis itu hendak berbalik menghadapnya . Ditempelkannya penis milik yesa ke bokong hana di geseknya pelan dengan bantuan sabun cair yang ada di tangan yesa membuat penis yang di gesekkan ke bokong hana terasa licin dan nikmat.

"Yesa , lepas lo jangan mulai ya" hana memegangi tangan yesa yang asik mengelus dan sedikit meremas dada hana yang polosan

" lagi sayang , udah berdiri hmm" yesa mulai turun meraba perut hana yang rata.

Tak perlu berlama lama, yesa mengambil sabun cair kembali dan di olesknnya di paha hana , masi dengan posisi yang sama yesa menciumi leher hana dan punggung gadis itu meninggalkan banyak kissmark menandai kepemilikannya

"Yesa , vagina ku masi sakit pliss yesa" hana merasakan tangan yesa yang mulai masuk ke area vaginanya , " yesa pliss kali ini dengerin aku dong hikss ... "

"Nangis truss , lu nikmatin kek , nangis mulu kerjaan lo ,banyak bacot lu" yesa geram setiap kali ia ingin hana selalu menangis

"Yakan masi sakit lo ini yes hikss.. hikss.."
"Yesa aaa" hana menahan jari yesa yang terus munusuk nusuk vaginanya

"Bacot gw ga peduli , gw udah keenakan , nikmatin permainan gw kalau ga gw cekik lu" yesa mengancam , di berinya air ludah di vagina hana dan jleb sekali hentakan penis tegang yesa masuk dengan mudah.

"A... yesa sakitt au,, yesaa" sakit sekali rasanya vagina hana , yesa benar benar kasar saat bersetubuh, ia tidak suka di tolak.

"Hmmm anjing memek loo sialan bakalan jadi langganan gw ni"
Hancur rasanya hati hana mendengar perkataan yesa.
Yesa memaju mundurkan bokong hana dan meremas dada hana yang bergoyang sungguh nikmat membuat yesa mendesah di tengah tengah suara air, sedangkan hana menangis menahan sakit di vaginanya.

Plakk !!!

"Aa.. yesa kasar hikss!!" Hana berteriak saat bokongnya di tampar

"Mendesah sayangg , MENDESAH!!" Teriak yesa di sela sela genjotannya

Yesa menjambak rambut hana membuat pemiliknya meringis,
"mendesah sayang" ucap yesa di telinga hana.

"Lebih lembut yesa , hikss..."

"Anjing!!" Yesa melepas penisnya dan mendorong hana sampai gadis itu tersungkur ke lantai , yesa menarik tangan hana dan di masuknnya penis miliknya ke mulut hana

"Remes susu lo sendiri" suru yesa yang tak di perdulikan hana

Plak satu tamparan mendarat ke pipi hana , gadis itu memegangi pipi nya yang panas , "gw bilang remes!" Yesa benar benar gila saat menyetubuhi hana , baginya hana benar benar candu dan menyebalkan jika terus melihat hana menolaknya.
Hana meremas dadanya sendiri sambil mengulum penis yesa .

"Ahhhh ,, liat loo kelihatan sexy banget sayang kalau di lihat dari atas"

Cukup dengan kuluman hana ,Yesa menarik hana untuk berdiri , di dudukannya gadis itu di atas westafel menghadap yesa ,, yesa melihat wajah hana yang merah bekas tamparannya dengan begitu intens , lalu mencium bibir hana dengan lembut.
Ciuman itu berhasil membuat hana sedikit tenang , ia juga sudah tidak menangis lagi , ibu jari yesa mengusap bibir hana lembut dan menyingkirkan rambut rambut yang menutup wajah gadisnya , di bisik nya "masuk lewat belakang ya sayang.." di telinga hana , gadis itu menggigit bibir bawahnya ia takut jika menolak tetapi ia juga tak mau meng-iyakan yesa.
"Yesa" panggil hana lirih dengan penuh hati hati
Tampak yesa kecewa , ia tau jika hana pasti menolaknya
"Tatap aku jika bicara dengan ku" yesa mengangkat dagu hana dengan jari telunjuknya.
"Kalau aku gamau gimana?" Hana begitu lirih mengakatan nya
"Haruskah aku bersikap kasar dan memaksa mu , tentu jawabannya harus mau sayang" yesa mencium leher hana begitu lembut namun sesuatu menetes di pipi yesa saat ia menciumi leher gadisnya, yap! gadisnya menangis lagi.

"Lagi" yesa menghentikan kegiatannya , menempelkan dahinya ke dahi hana membuat hana reflek memundurkan tubuhnya. "Aku sudah bilang, aku benci kamu menangis hmm" yesa menarik pinggang hana maju , mengecup bibir gadis itu .

"Aku nggak mau lewat belakang yesa , sorry hikss.. hikss"
Huft yesa mengepalkan tanganya yang tentu hana melihatnya , gadis itu begitu takut jika yesa akan memukulnya..

"Yesa pliss " lirih hana lalu mencium yesa lembut , tangan nya gemetaran saat menangkup wajah yesa , yesa hanya diam saat hana menciumnya , apakah ia akan di pukul lagi tanya nya dalam batin .

"Kau bisa mandi sendiri?" Tanya yesa yang di angguki hana.

"Mandi sendiri sana , gw udah ga napsu liat lo nangis , mau makan apa?"

"Apapun"

"Cuci celana gw" Suru yesaya lalu keluar meninggalkan hana sendirian di dalam kamar mandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet but psycoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang