C H A P T E R 1

73 17 21
                                    

PT. Costa group, Milan

Tok...tok...tok

Suara ketukan pintu tersebut membuat Lucas terganggu. Dengan perasaan kesal dan wajah datarnya dia menyuruh sesorang yang berani mengetuk pintunya masuk, untuk melihat bajingan mana yang berani mengetuk pintunya saat dirinya benar-benar tidak ingin diganggu.

"MASUK," Suara lantang itu menggelar di ruangan tersebut.

Dan langsung saja pintu terbuka menampakkan seorang wanita yang berpakaian minim layaknya seperti seorang pelacur, yang baru saja menjabat sebagai sekretaris nya.

"Maaf pak, saya mau ngasih beberapa dokumen untuk bapak tanda tangani," Ucapnya lalu meletakkan dokumen tersebut sambil berjalan lenggak-lenggok memamerkan bodynya di hadapan Lucas.

Lucas tidak suka dengan penampilan sekretaris nya ini dan langsung mengeluarkan pendapat serkasmenya

"Seperti nya anda salah tempat nona," Ucap Lucas setelah melihat penampilan sekretaris nya dari atas sampai bawah.

"Maksud bapak?" Tanya sekretaris nya yang pura-pura tidak paham dan masih berusaha untuk menggoda Lucas

"Anda berniat jadi sekretaris atau jadi Pelacur?" Bukannya menjawab tapi Lucas malah berbalik tanya kepada sekretaris nya.

"Tapi lebih cocok jadi pelacur sih," Sambungnya.

"Tidak! Saya tidak cocok jadi pelacur. Saya saja sudah cocok jadi sekretaris bapak apalagi jadi istri bapak," Tutur sekretaris nya dengan suara yang sedikit di seret-seret manja membuat kesan seperti menggoda, eh bukan sedikit sih tp banyak.

"Pede sekali anda, lagipula Saya tidak cocok dengan seorang pelacur," Ucap Lucas dengan rasa jijik setelah mendengar kan ucapan sekretaris nya.

Sekretaris nya sedikit tersinggung dengan ucapan Lucas, bagaimana tidak? masa dirinya dikatain pelacur? Ya emang iya sih.

"Terus bapak cocok nya sama siapa?," Tanya sekretaris nya dengan rasa kepo.

"Dengan perempuan yang jika jantungnya dicopot tidak mati dan juga yang tersenyum jika di pecut," Jawab Lucas begitu santai membuat sekretaris nya terkejut. Bagaimana bisa ada orang yang jantungnya copot tapi tidak mati? Dan dipecut sambil tersenyum? Yang benar saja.

"Atau dengan perempuan yang berani menembak ayah saya 3 kali tembakan tepat sasaran. Juga mampu untuk melumpuhkan saya," Sambungnya.

Sekretaris nya tersebut tambah dibuat pucat dengan jawaban yang diberikan Lucas. Membunuh Ayah Lucas? Tuan Michael Costa?. Benar-benar gila.

"Bapak banyak syaratnya ya, mana seram-seram begitu. Bapak beneran ga mau sama saya?," Ucap sekretaris nya tidak lupa dengan nada yang menggoda.

"Wah.... Sekarang anda benar-benar seperti pelacur" Lucas sudah eneg dengan godaan-godaan yang Sekretarisnya itu lontarkan. Dia pikir dia siapa menggoda bosnya di kantor!. Dia hanya sekretaris yang belum tahu bagaimana sifat aslinya Lucas yang membuat ratusan mantan sekretarisnya hanya bertahan paling lama 1 minggu.

"Anda sudah bosan hidup hmm? Mau mati sekarang? Nanti saya kasih free batu nisan dengan corak jantung dipanah," Ujar Lucas tapi sekretaris nya tidak percaya dan hanya menganggap itu hanya lelucon semata. Bagaimana bisa Lucas akan mencopot jantungnya? Tidak mungkin bukan!
(Ya bisa lah, kan dia psikopat dodol pisan lo. Usus lo aj bisa dijadiin jemuran)

Sekretaris nya tersebut kembali membuka suara.
"Emang bapak bisa copot jantung saya?" Tanya sekretaris nya.

"Gak takut masuk penjara?" Sambungnya.

The psycho CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang