1

6.7K 522 31
                                    









Kediaman jennie Kim

Kini beberapa org tua dan juga sahabatnya jennie siapa lagi kalau buka Irene dan juga jisoo kini mereka lagi asik mengobrol tentang kehamilan Jennie yang selama ini Jennie nantikan

"Jennie~ ya apa sudah ada tanda tanda?"ucap jisoo sambil mengelus perut buncit jennie

"Ne un, kemungkinan besok"ucap jennie tiba tiba membuat org tua jennie dan juga Irene jisoo menatapnya

"Kenap besok nak bukannya 1 Minggu lagi ya"ucap eomma jennie

"Ne eomma, tapi kata dokter lee.. jennie kemungkinan akan melahirkan secepat mungkin Karan tidak memungkinkan dengan kondisi jennie, kan eomma tau jennie melakukan program baby apa lagi fisik ku sedikit lemah"ucap jennie membuat eomma nya mengangguk paham, jennie jisoo dan juga Irene tidak mau untuk nikah melainkan mereka kompak melakukan program bayi tabung dan itu hanya bisa di setujui oleh orang tua karna mereka juga yang akan menanggung resiko yang cukup fatal jika sampai tidak menyetujui keinginan anak satu satu mereka, Irene sudah melahirkan anaknya yg di beri nama Bae seulgi yg sudah berumur 1 tahun lalu jisoo baru melahirkan dan usia bayi nya 1 bulan bertepatan itu juga jennie yang akan melahirkan anak pertama untuk selamanya

"Berarti appa akan segera menjadi kakek lebih cepat dong"senang tuan Kim membaut eomma jennie terkekeh saat melihat kelakuan suaminya

"Ne appa"angguk jennie sesekali mengelus perut buncitnya walaupun kedua org tua mereka tak setuju dengan keputusan putri mereka tapi apalah daya mereka org tua jika selalu mendapatkan ancaman dari masing anak mereka dan mereka hanya bisa pasrah dengan keputusan anak anak mereka untuk menjalani bayi tabung selagi itu tidak membahayakan nyawa kedua nya

Tak berselang sejam kini jennie merintih menahan sakit di bagian perutnya membaut kedua org tua jennie kaget begitupun jisoo dan juga Irene yang terkuat saat tangan kanan dan kiri Jennie meremas pergelangan tangan mereka

"Baby kamu kenapa"ucap appa jennie yg langsung mendapatkan pukulan dari istrinya

"Paboya itu tandanya putrimu akan melahirkan"ucap eomma Jennie membuat appa Kim kaget sambil mengelus kepalanya yg di pukul istrinya

"Aw eomma saakiit hiks"rintih jennie dengan air mata menetes tak lupa jennie

"Aunty ayo air ketuban jennie sudah pecah"ucap Irene saat melihat sebuah cairan keluar dari sela sela paha nya dan itu membaut appa Kim langsung menggendong putrinya menuju mobil yg sudah di siapkan atau lebih tepatnya selalu siapa

"Aw sakiiit hiks"rintih jennie sambil memegang perutnya
Sedangkan appa Kim yg melihat putrinya meringis juga ikut menangis karna pertama kali bagi nya melihat putri nya sangat kesakitan

"Tahan sayang appa akan membawamu lebih cepat ke rumah sakit sabar ne"ucap appa Kim menenangkan putrinya

"Pak jon lebih cepat"tegas appa Kim

"Ne tuan"ucap supir bernama Jon lalu mobil yg di tumpangi appa Kim dan juga keluarganya melaju dengan kecepatan tinggi membaut eomma Kim memegang lengan suaminya

"Cagia aku takut "ucap eomma Kim sambil memejamkan matanya

"Aw sakiiit appa Aaaaa hiks"tangis Jennie

"Sebentar lagi kita sampai sayang"ucap appa Kim menenangkan putrinya

Setibanya di RS appa Kim langsung menggendong putrinya masuk kedalam RS di ikuti eomma Kim

"Dok tolong putri saya"ucap appa Kim dengan denyut jantung semakin berdetak kencang sedang dokter dan juga suster yang melihatnya langsung membawa jennie ke atas brankar

🄻🄴🅃 🅃🄸🄼🄴 🄳🄴🄲🄸🄳🄴 🅆🄷🄴🄽 🅆🄴 🄼🄴🄴🅃  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang