𝐌𝐢𝐦𝐩𝐢 𝐛𝐮𝐫𝐮𝐤

43 13 0
                                    

Lagu yang didengar Anna pagi ini :


Hari ini ia berangkat lebih pagi dari biasanya, karena hari ini adalah jadwalnya piket. Setibanya di sekolah, suasananya sangat sepi, hanya ada beberapa murid, satpam, dan penjaga sekolah di sana. Ia segera menuju ke kelasnya untuk melakukan tugas piketnya.

Ia mulai dengan membuka jendela kelasnya, ia menghirup udara pagi yang masih segar. Tak lupa ia juga memasangkan earphone di kedua telinganya. Ia tidak bisa membersihkan dengan tenang tanpa musik yang mengiringinya.

Pertama kali aku tergugah
Dalam setiap kata yang kau ucap
Bila malam tlah datang
Terkadang ingin kutulis semua...
Perasaan

Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Sejenak kupikirkan
Untuk kubenci saja dirimu
Namun sulit 'ku membenci

Saat ia terlalu fokus menyapu kolong meja, kelelawar datang masuk dari jendela. Kelelawar itu masuk lalu menggantung di cctv kelas dengan tatapan mengarah ke arah gadis yang sedang membersihkan kelas itu. Jam sudah menunjukkan pukul 06:30 pagi, beberapa siswa mulai berdatangan.

"Anna!" Teriak seorang gadis berseragam di depan pintu kelas Anna

"Anna!" Teriaknya lagi, karena sang empu yang dipanggil tidak menyahut dan malah bernyanyi

'Namun ada yang hilang separuh diriku'  begitulah sepenggal lirik yang ia nyanyikan sebelum gadis tadi melempar spidol kepadanya.

"Hey! Ada apa? Kenapa kau melemparku?" Tanyanya kepada gadis itu

"Apa kau tak lihat ada laki - laki tampan yang sedang mengamati mu di atas sana?" Katanya sambil menunjuk ke arah cctv.

"Apa maksudmu? Memang benar cctv itu sedang menatapku, tapi apa pengawas cctv itu adalah seorang laki - laki tampan?" Jawab Anna kesal.

"Bukan itu maksudku, tapi-" Ucapnya terpotong "Sudahlah, jika aku menjelaskan, kau takkan mengerti, aku harap kau harus selalu berhati - hati Anna"

Anna hanya menatap teman sekelas nya itu dengan tatapan bingung. Kini ia pergi mencuci tangan setelah tugas bersih - bersih nya selesai. Semua murid sudah datang, kini tiba waktunya pembelajaran dimulai. 

Sekolah berakhir lebih awal karena guru - guru mengadakan rapat siang ini. Sekolah memperbolehkan siswa - siswi nya untuk pulang. Tapi ia tidak pulang, ia duduk di kelas sambil memutar musik seperti tadi pagi. Ia memilih untuk berdiam diri lebih lama di kelasnya, karena ia ingin menikmati masa masa terakhir nya di sekolah, sebab beberapa minggu ke depan ia akan segera lulus.

Ia menatap keluar jendela, ternyata tidak hanya ia yang memilih untuk pulang akhir, masih banyak siswa - siswi yang tetap di sekolah. Beberapa dari mereka adalah anak organisasi. Ia kembali duduk setelah puas melihat keadaan di luar. Ia melamun dan tertidur pulas di atas meja.

'Apakah dia manusia yang sering kau ceritakan?'

'Benar'

'Bagaimana jika aku mencicipinya sedikit'

'Tidak! dia milikku'

'Tapi kau sering menceritakannya kepadaku, kau pikir aku tak tergoda? Biar aku cicipi sedikit'

'Tidak Jungwon!'

'Sudah diamlah, aku akan tetap mencicipinya' Katanya dan langsung terbang cepat ke arah Anna.

"TIDAK!" Teriak Anna terbangun dari tidurnya.

Ia bermimpi buruk, tapi ia merasa seperti mimpi itu sangat nyata. Tidak, mungkin ia hanya kelelahan karena kemarin bekerja. Ia segera memasukkan buku - bukunya ke dalam tas, dan segara pergi dari kelasnya lalu pulang ke rumah. 

Sesampainya di rumah ia segera mandi karena cuaca hari ini sangat panas dan membuatnya gerah. Ia melanjutkan nyanyian nya tadi pagi sambil mandi. Setelah bersih, ia melempar tubuhnya ke kasur, ia masih mengantuk. Tapi tidak jadi tidur, karena suara ketukan pintu dari arah luar.

Tok tok tok...

"Siapa?"

"Tetangga sebelahmu"

Lalu ia membuka pintunya. Tetangganya memberikan sebuah kotak paket kepadanya, kata tetangganya itu hanya titipan dari seseorang, tapi tetangganya bilang ia lupa siapa nama pengirimnya. Anna segera membawa kotak itu ke dalam. Ia juga mengecek kertas di atas kotak itu untuk melihat siapa pengirimnya. Nihil, disana hanya tertulis nama Anna dan sebuah cat warna merah hati. 

Ia penasaran dan segera membuka kotak itu. Isinya adalah sebuah gaun yang sangat cantik dengan banyak mutiara di bagian kerah lehernya. Ia semakin penasaran dengan siapa pengirimnya. Gaun itu terlalu bagus untuknya, ia merasa tidak pantas mendapatkannya. Ia mencoba gaun itu, lalu melihat pantulan dirinya di kaca. Sangat cantik, ia pantas mendapatkan gaun itu.

Ia ingin berterimakasih kepada orang yang mengirimkannya gaun secantik ini. Ia juga berdoa semoga Tuhan mempertemukannya dengan sang pengirim gaun agar ia bisa mengucapkan 'terima kasih' secara langsung. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











©𝗸𝗶𝗿𝗼𝘆𝗮𝗺𝗮𝗺𝘂𝗿𝗮
20 October 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝟬𝟮:𝟬𝟬 𝗔𝗠 | Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang