𝐌𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚

49 13 0
                                    

Song recommendation :


Kegiatan di sekolah sangatlah monoton, ia hadir di kelas, di beri materi oleh guru, istirahat, ibadah, diberi tugas sekolah, lalu pulang. Ia pikir sekolah makin membosankan. Tidak, hanya saja ia tidak bergaul dengan teman - temannya, jadi ia merasa kesepian di sekolah. Ia tipe orang yang anti sosial, bahkan ia seperti siswa yang tidak dianggap, ia tidak mengikuti organisasi dan eskul apapun. Ia merasa bahwa kegiatan seperti itu hanya akan membuatnya celaka.

Mengapa ia berpikir seperti itu? Jelas dia lebih mengutamakan kesehatannya, ia memiliki hemofilia, jadi ia harus berhati - hati dalam beraktivitas. Penyakit ini termasuk tipe penyakit turunan, ia mendapat penyakit ini dari sang Ibu, maka dari itu ia tinggal sendirian sekarang. Sang Ibu sudah berada di surga dan dia adalah anak satu - satunya, sedangkan sang Ayah? Entahlah mungkin ditelan bumi atau ditelan ikan paus.

Ia pulang basah kuyup, ia lupa membawa payung tadi, padahal sejak pagi sudah dikode Tuhan bahwa cuaca sedang mendung. Seragamnya basah, ia harus cepat - cepat ganti baju agar tidak kedinginan.

Ia membuat teh panas untuk menghangatkan badannya, ia ingin istirahat sejenak, tapi banyak tugas yang harus ia kerjakan. Jadi, ia menyelesaikan tugasnya tanpa tidur siang. Ia benar - benar mengantuk, jika saja ia tidak bekerja nanti malam, pasti ia akan mengerjakan tugas - tugasnya nanti malam.

Teh nya sudah dingin, dan kini sudah waktunya ia bersiap untuk berangkat kerja. Memakai seragam putih dengan nametag 'Anna Adeline' dan celana hitam khas tempat kerjanya. Ia berangkat jalan kaki, dan berhenti di halte bus terdekat. Tempat kerjanya lumayan jauh, karena berada di seberang kota. Susah untuk mencari kerja part-time di kotanya sendiri, sudah penuh semua.

Akhirnya setelah perjalanan kurang lebih 1 jam, ia tiba di halte. Turun dari bus, dan menghirup aroma tanah yang terkena air hujan, rasanya sangat sejuk. Ia berjalan sekitar 200 meter untuk sampai di tempat kerjanya. Sangat dingin rasanya ketika pertama masuk ke dalam toko tempat kerjanya, karena suhu AC nya sangat rendah.

"Selamat malam Kak Jo! Ini sudah saatnya kita berganti shift"

"Ah iya benar, tunggu sebentar aku akan melayani 1 pelanggan terakhir lalu ganti baju, kau duduk dulu saja"

Setelah menunggu Kak Jo melayani 1 customer yang tadi ia bilang, kini giliran Anna yang bekerja.

"Tadi dari rumah jam berapa Na?"

"Duh aku ngga terlalu inget kak, tapi perjalanan sampai kesini mungkin ada 1 jam an"

"Aaa lumayan jauh juga ya, aku temani sampai kamu selesai ya, nanti kita pulang bareng, tapi aku berhenti di halte Yoram"

"Oke kak"

Pelanggan semakin berdatangan, stok mie instan semakin berkurang juga. Rata - rata pembeli memang mengambil mie instan, karena hawa sejuk selepas hujan seperti ini, sangat cocok jika dinikmati dengan semangkok mie. Sudah 4 jam ia bekerja, kini sudah waktunya untuk menutup toko, malam juga semakin gelap, hanya bulan dan beberapa lampu jalan yang menerangi.

"Udah?"

"Udah kak"

Mereka menunggu bus di halte tadi dimana Anna turun, lumayan lama untuk menunggu bus yang sesuai dengan koridor tujuan Anna dan Kak Jo. Namun, setelah 20 menit menunggu, akhirnya bus nya datang. Mereka langsung naik dan duduk di tengah, Anna memilih untuk duduk di dekat jendela, suasana malam memang sangat indah, Anna sangat menikmati perjalanan nya.

"Na, aku turun disini, kamu hati - hati sampai rumah dan langsung istiharat ya"

"Iya Kak Jo, makasih udah nemenin Anna"

Sendiri lagi, memang sepertinya takdir sangat senang melihat Anna sendirian lagi. Perjalanan pulang terasa cepat, ia sudah sampai di depan apartemen nya. Ia segera masuk dan naik tangga untuk masuk ke kamarnya. Sejujurnya ia sangat lelah, rasanya remuk badannya, ia ingin cepat - cepat tidur.

Sebelum tidur ia membersihkan diri dan menutup jendela. Malam ini sungguh nyaman, hawanya sangat enak untuk tidur. Ia langsung tertidur setelah merebahkan badannya 10 detik yang lalu, sampai ia lupa mematikan lampu di sebelahnya.

Pukul 2 malam lagi, bayangan hitam yang kemarin datang lagi. Ia masuk lewat jendela yang ia dorong dengan kekuatan angin sampai terbuka. Ia merasa sedikit panas disini, ternyata ada cahaya dari sebelah tempat tidur gadis itu. Ia segera mematikan lampunya, dan mendekati tubuh gadis itu, ia menampakkan dirinya lagi, kali ini lumayan lebih jelas. Sosoknya benar - benar seperti manusia, tapi ia tidak menapak lantai.

Hidungnya menghirup aroma dari leher gadis itu.

'Wangi' Tuturnya sambil lidahnya menyapu gigi taring panjangnya, seakan ingin memakan gadis itu.

Anna merasa tidak nyaman, dan merasa aneh dengan suhu ruangannya, ia terbangun sebentar untuk membenarkan posisi tidurnya, dan menarik selimut untuk kembali tidur. Ia terlalu lelah untuk memikirkan hal - hal aneh di kamarnya. Saat Anna terbangun tadi, bayangan hitam tadi berubah menjadi debu arang di samping kasur Anna. Ia berubah agar tidak diketahui Anna.

 Ia berubah agar tidak diketahui Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













©𝗸𝗶𝗿𝗼𝘆𝗮𝗺𝗮𝗺𝘂𝗿𝗮
14 October 2021

𝟬𝟮:𝟬𝟬 𝗔𝗠 | Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang