"aku menyukai mu, saat perama kali aku melihat mu, aku sudah menyukaimu, senyum mu, tawa mu dan kebaikan hati mu, membuat aku semakin menyukaimu, dan setelah kita dekat, aku begitu yakin jika aku mencintai mu, sangat mencintai mu, jadi apa kau mau jadi kekasih ku?"
"Ya aku mau, aku juga mencintai mu"
Kemudian, pelukan erat langsung didapatkannya.
Harusnya-
Harusnya, itu adalah hari kebahagiaan untuknya.
Tapi ternyata-
Dia salah.
Semua di mulai dari sini, saat seharusnya pesan itu di kirim pada perempuan yang benar-benar di cintainya.
Pesan yang tertulis agar perempuan itu datang di tempat yang sudah di persiapkan olehnya, taman yang sudah di hias sedemikian rupa, taman yang di hiasi dengan banyak bunga-bunga yang indah.
Harusnya-
Dia mengungkapkan isi hatinya sambil menatap wanita yang berdiri dibelakangnya.
Tapi-
Karena rasa cintanya yang begitu dalam membuatnya begitu takut untuk menatap perempuan yang di cintainya saat dia mengucapkan isi hatinya.
Harusnya-
Dia tidak begitu ceroboh meletakkan surat itu di suatu tempat yang bisa siapa saja menerimanya, dan jelas-
Dia hanya menggambar hewan khas yang tidak jelas bentuknya karena tangannya gemetar saat menggambarnya hanya karena ingin surat itu menjadi hal yang sangat spesial.
Dia kekanakan, tapi dia hanya ingin menjadi yang spesial untuk cintanya.
Tapi-
Dia begitu mengenal suara gadis yang di cintainya, dia juga sangat mengenal bentuk dan seberapa tinggi perempuan yang di cintainya.
Dan yang sekarang sedang memeluk erat dirinya bukanlah perempuan yang di cintainya, dia tau itu-
Sangat tau, meskipun dia tidak berbalik dan tidak melihat siapa perempuan ini.
Dia juga mengenal gadis yang memeluknya, temannya-
Juga teman dari perempuan yang di cintainya.
Kemudian, matanya langsung menemukan perempuan yang di cintainya berdiri tak jauh dari mereka.
Perempuan itu juga menyaksikan, ikut juga bertepuk tangan, ikut juga tersenyum dan ikut juga bersemangat.
Tapi-
Dia melihat, sangat jelas melihat mata indah gadis itu mengeluarkan air matanya.
Bahkan tangan perempuan itu bergerak menyentuh pipinya sendiri saat air mata itu jatuh.
Dia tau, dia juga merasakan jika gadis yang di cintainya itu juga mencintainya.
Mereka sangat dekat, sama-sama saling memperhatikan satu sama lain, mereka berteman.
Kadang rasa canggung itu juga menghampiri mereka saat mereka sedang berdua, karena perasaan mereka sama-sama saling jatuh cinta tapi tidak berani mengungkapkan.
Tapi sepertinya takdir berkata lain, mereka tidak di ditakdirkan bersama saat ini, gadis itu tidak kemanapun, masih disana melihatnya sedang di peluk oleh perempuan yang juga teman mereka.
Seorang yang hanya di anggap teman olehnya, seorang yang ternyata-
"Aku tidak menyangka jika ternyata kau mencintai ku, aku juga mencintai mu, sangat mencintai mu, John"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEHOLIC [END]
FanfictionJika surat itu tidak salah penerima, apa mungkin semua akan jauh lebih baik? Atau- Malah menjadi sesuatu yang dapat membuat mereka menyesal? Tapi- Cinta itu sudah ada katanya, meski masih beradalam tempat yang kosong yang sulit untuk ditemukan.