Sete

109 17 2
                                    

  Dimata Chifuyu, ia merasa bahwa Takemichi bisa membaca masa depan. Lelaki pirang itu bahkan bisa bergerk dengan cepat mendorong Baji menjauh dari Kozutora yang tahu-tahu saja sudah ada ditengah mereka.

"Kau menyelamatkanku Takemichi.."

Baji berdiri dengan gagah di atas, tak goyah. Rambutnya sedikit terayun kala ia berujar bahwa ia hanya terkena goresan pisau dari Kozutora.

"Kozutota!! Kau pikir kau sedang berbuat apa Hah!"

Chifuyu naik pitam, ia raih kerah leher si lelaki beranting lonceng. Benar-benar merasa kesal akan tingkah singking lelaki yang dikatai sinting oleh Hanma itu.

Sedangkan Kozutora yang diteriaki oleh Chifuyu justru linglung. Chifuyu yang masih berdiam diri mensetabilakan emosinya, melirik Takemichi yang tengah berbicara dengan Baji. Ia akhirnya melepas Kozutora dan mulai menyimak pembicaraan Takemichi dan Bajinya.

"Chifuyu.."

Tak  sempat memperoses lagi Chifuyu segera menganggu "Baiklah.."ujarnya.

Lelaki berambut panjang dihadapan keduanya memamerkan senyum merendahkannya "Ohh? Kalian berdua juga mengincar Kisaki.."

"kumohom izinkan kami bertarung bersamamu!!"

Keduanya telah memasang wajah meyakinkan, berharap bahwa apa yang mereka katakan akan membuat Baji luluh. Tapi keduanya justru mendapat satu hantaman lagi di wajah mereka.

"jangan menghalangiku.."

"Tapi kenapa? Kau tak perlu bertarung sendirian.."

Baji setelahnya tak lagi menjawab, dan justru memelototi keduanya.

"Baji-san.."

Si rambut panjang melirik sedikit ke arah Chifuyu, dan lelaki berperban dimata kanan itu hanya dapat meremas tanganya. Chifuyu sadar tak ada lagi hal yang bisa menghentikan lelaki itu. Bahkan Chifuyu tak bisa lagi berkata-kata saat Baji melewati mereka.

"tolong rawat Mikey.." Singkat padat dan jelas, Baji pun berlalu begitu saja.

"Kenapa kau bingung, Baji-san.."
Chifuyu melihat punggungnya lagi, badanya melemas nafasnya terengah-engah. Tapi dibalik itu semua, ia hanya dapat meyakinkan dirinya bahwa Baji akan kembali padanya.

Baji menarik nafas sebentar, mengigit ikat rambutnya, satu dari sekian banyak hal yang Chifuyu berikan padanya. "sekarang anggota devisi ke 3, 50 anggota melawan ku, ini sempurna.."

Ketika Baji telah selesai menguncir rambut panjangnya, ia raih satu batang besi disisi kakinya "Datanglah Kalian Semua!!"

"doakan aku chifuyu.."

Satu, dua, tiga, empat. Mereka semua dengan cepat Baji robohkan. Pertarungannya tak pernah tak membuat Chifuyu terpesona. Dirinya terlalu rendah untuk dilewatkan.

Takemichi tak bisa tak terkejut, ia berteriak-teriak, bertanya-tanya dan berwah ria melihat lelaki itu bertarung.

"Jangan meremehkan dia, Takemichi! Baji-san bilang ia akan mengalahkan Kisaki kan orang itu tidak akan membuat janji yang tak biasa ia tepati!!"

Chifuyu tak bisa tak merasa bangga akan kemampuan lelaki itu. Meski semua orang tak percaya pada lelaki itu, Chifuyu akan tetap pada pendiriannya untuk percaya pada lelaki nya.

Semuanya berjalan seperti apa yang Chifuyu harapkan, Baji dengan cepat melewati semua anak buah Kisaki dan tau-tau saja telah menodongkan besi tajam ke leher Kisaki.

"Skak mat Kisaki.."

Harusnya semua selesai, jika tidak dengan tiba-tiba saja Baji mengeluarkan darah dari dua belah bibirnya.

Setengah ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang