Haaayyy!
Gimana dengan hari ini? Baik? Atau malah sebaliknya?
Hehehe, mungkin salah satu atau keduanya..
Tapi aku harap kalian tetap happy dengan takdir yang sudah di tetapkan Tuhan.
Gimana, gimana? Ada yang pernah kalian sesali gak dengan takdir kalian dulu, tapi malah kalian syukuri sekarang? Ceritain dong..
Ngomong-ngomong kalian udah tau siapa pemeran utama nya? Comment dong...
Selamat pagi.
Selamat siang.
Selamat sore.
Selamat malam.
Sudah siap menyelami kisah mereka?
Tarik nafas,
Happy enjoy bareng Abu Putih!!!
***
Tugas-tugas yang selalu mengantri panjang, menggonggong untuk segera di tuntaskan. Itulah yang sedang terjadi kepada Aya.
"Tugas maningggg... Tugas maning!" gerutu Aya. Melempar posisi tubuhnya ke lantai. Tepar.
( Tugas lagiii.. Tugas lagi! )
Sungguh, jika tugas-tugas ini bisa ia lempar ke dalam tong sampah. Mungkin ia sudah melakukannya sekarang juga. SEKARANG!!!
Tapi, sayangnya ia hanya memiliki satu nyawa, dua telinga. Tidak mungkin ia mengorbankan keduanya.
Aya berguling-guling di lantainya sambil memejamkan matanya erat. Berhenti. Ia mengambil buku-buku fokus paket nya yang tebal kemudian menaruhnya di atas kepala nya.
"Tranfers ilmuu... Tranfer....tit.. tit... tit..." racau Aya sambil bergumam menirukan suara data yang sedang di tranferkan ke dalam file.
"Huhh! Bisa gila gue lama-lama,"
Aya mengambil HP nya kemudian membuka Ig nya dengan wajah sumringah.
"Tidak ada yang lebih menyenangkan selain meng-stalk ig doi," ucap Aya girang.
Ia tertawa cekikikan saking bahagianya. Tidak terasa hampir 1 jam ia berkutik dengan handphone nya.
Tok! Tok! Tok!
Aya bergegas berdiri membukakkan pintu dengan cepat. Raut wajahnya berubah seketika.
"Mama. Penting?" tanya Aya dingin.
"Saya ada perlu."
***
"Tas gue! Heh! Jangan main-main dong, gue dah terlambat ni!" teriak Aya panik. Sebelumnya saat berangkat ke sekolah ia membawa tas. Tas segede gaban tidak mungkin ia tidak melihatnya.
"Bego! Bego! Bego!!!" gerutu Aya menepuk kepalanya. Frustasi. Sungguh.
Hari ini mata pelajaran Fisika. Semua PR nya ada di dalam tas tua itu. Bagaimana nasib nya nanti?
Mungkin ia bisa membeli baru tas nya. Tapi buku PR nya?
Bagaimana jika nanti ada anak sekolahan yang menemukan PR nya? Dan mereka bisa seenaknya menyontek?
KAMU SEDANG MEMBACA
Abu Putih
Teen FictionAbu Putih "Kalian terlalu hanyut dalam ceritaku, sehingga aku ragu untuk mengungkapkan jati diriku." -Naya Raviska "Lo terlalu misterius untuk gue yang haus akan misteri." - Arsa Derlangga "Takdir begitu kejam, tapi aku bukanlah golongan pe...