Assalamu'alaikum, teman-teman!
Gimana dengan hari ini? Masih buruk? Coba deh, kalian positif thingking. Semua yang terjadi pada kalian gak mungkin dong, kalo gak ada hikmahnya?
Oke, Oke..
Masih setia dengan Abu Putih?
Kira-kira bakal tamat gak, ni?
Siap-siap, kembali menyelam bersama Abu Putih.
Ini Kisah mereka. Antara takdir dan pertemuan.
***
Disini, di belakang gudang. Seorang gadis dengan rambut kuncirnya. Bersembunyi di belakang tong sampah besar. Naya Reviska. Aya.
Setelah kejadian tadi, bahkan untuk berkeliaran saja ia tidak mau.
Bukan! Bukan takut, tapi...
Ia harus mengumpulkan mental, jika saja ia kembali bertemu dengan drakula tadi.
Hampir 1 jam, ia berada di belakang tong sampah. Nyamuk menjadi teman setia nya saat ini.
"Nyamukkk, bisa diem sebentar gak!? Kalo ketahuan sama kakak drakula gimana? Suara ngeongan lo itu nyaring bangettt!" oceh Aya, berusaha memukul nyamuk yang hinggap di tangan nya.
"Jam berapa sih, ini? Kok belum pada pulang semua. Masa gue ngumpet disini sampe malam? Ogah banget guenya," tutur Aya. Ia mengintip kondisi di depan nya. Sepi.
"Apa gue langsung keluar aja?" pikir Aya. Mengingat ia punya janji dengan seseorang. Mungkin.
Wajah Aya tampak ragu. Jika ia keluar dan bertemu dengan drakula besar itu lagi. Maka ia akan berakhir.
Tapi, tidak mungkin ia menginap sehari semalam di tempat kotor ini. Wajah Aya sangat kusam dilanda rasa bingung.
Tengok kanan dan kiri. Memastikan kondisi. Aman.
Ia perlahan berdiri sembari berjinjit pelan ke arah gudang. Tempat persembunyian selanjutnya, kemudian ia akan kabur, secepatnya.
"Ohh, jadi lo ngumpet?" Aya terjingkrak kaget, ia membenturkan tubuh nya ke arah dinding, sehingga cowok itu...
Aksa! Cowok itu mengunci pergerakan nya. Bagaimana? Bukankah, tadi kosong? Benar-benar makhluk drakula!
"L-lo! Maksudnya, gimana lo bisa nemuin gue, hah!?" tanya Aya gugup. Aksa hanya mengedikan bahu nya dengan muka datarnya. Menyeramkan. Dasar keturunan drakula!
"Gak usah, ngata-ngatain gue yang aneh-aneh," Sontak saja Aya melotot, tak percaya.
"Lo tau, gue barusan bilangin lo keturunan drakula!!" ucap Aya memajukan tubuh nya. Refleks.
Jarak antara kedua nya begitu dekat. Nafas mochacinno Aksa yang kental, membuat Aya candu, sungguh.
Aksa melangkah kecil, membuat Aya kembali mundur dan terhimpit.
"K-kak, anu... Mundur dikit. Bau." cicit Aya berbohong. SIAPA SIH, YANG GAK MAU KAYAK GINI!? Tapi, ia harus berbohong, demi keselamatan nafas nya yang tercekat.
Aya berusaha menjauhkan jarak kepala diantara mereka. Jika ada yang melihat bagaimana? Aya tidak mau jika ada orang yang lewat dan melihat mereka begini. Bisa-bisa ia akan menjadi breaking news di sekolah. Jadi seleb dadakan gue ni. Anakmu bakal ngartis ni makkk!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Abu Putih
Teen FictionAbu Putih "Kalian terlalu hanyut dalam ceritaku, sehingga aku ragu untuk mengungkapkan jati diriku." -Naya Raviska "Lo terlalu misterius untuk gue yang haus akan misteri." - Arsa Derlangga "Takdir begitu kejam, tapi aku bukanlah golongan pe...