Letter for our strongest [Name]

978 160 6
                                    

By : tata-nee




Dulu,

Sempat ku kira, bahwa mengulang waktu itu menyenangkan.

Kembali ke masa lalu, dan memperbaiki kesalahan, sepertinya menarik.

Namun,

Benarkah demikian?

[Fullname].

Entah beruntung atau sial,

(Fullname) diberi kesempatan untuk menaungi kembali peradaban masa lalu.

Hingga pengulangan waktu yang kukira akan membuahkan hasil bahagia, nyatanya justru membuahkan tangis yang luar biasa.

Ingin lihat bagaimana perjuangan [Name]?

Bahkan punggung ringkih yang dimiliki [Name] didunia sebelumnya, kini telah berubah menjadi punggung paling kokoh diantara semua punggung teman temannya.

Jantung nya, yang tak pernah absen berdebar tiap kali geraman mahkluk bernama zombie diluaran sana terdengar.

Kaki, yang selalu dipacu untuk melangkah tanpa henti.

Luka, di tubuh yang seakan tak pernah diberi kesempatan untuk sembuh.

Otak, yang selalu dituntut berfikir menghindari konsekuensi dari butterfly effect yang terjadi.

Mengistirahatkan tubuhnya saja ia tak sempat. Apalagi memikirkan cinta?

Lihatlah, bahkan perjuangan sosok kesayangan Dewi perang sekalipun, tak semulus yang kita bayangkan.

Lelah? Tentu saja [Name] lelah

Namun apa daya,

Takdir bahkan tak pernah mengizinkannya untuk menaungi alam mimpi, barang sejenak saja.

Daripada itu...

Apakah sang penguasa sudah muak mendengar penyesalan [Name]?

Apakah sang penguasa pura pura tuli diatas sana?

Atau, mungkinkah sang penguasa memang gemar melihat [Name] tersiksa?

Bahkan ketika kewarasan [Name] tak lagi sempurna...

Sang penguasa tetap menjatuhi hukuman bertubi tubi pada [Name].

Apakah memperbaiki kesalahannya dimasa lalu adalah sebuah kejahatan?

[Name] hanya ingin menebus kesalahan yang sempat ia lakukan.

Tapi,

Haruskah ia mendapat balasan seburuk ini?

Lagi dan lagi,

[Name] selalu dihadapkan oleh kehilangan.

Kehilangan orang yang sama, untuk kesekian kalinya.

Teruntuk sang penguasa,

Segitu bencinya kah engkau dengan wakil para kekejaman takdir ini?

Akankah segitu menyenangkan membuat kami terseok dan menangisi perjuangan wakil hebat kami?

Di kehidupan selanjutnya, bisakah anda memberi [Name] kehidupan yang sedikit lebih baik dibanding kehidupannya yang sekarang?

Surat terbuka,

Dari salah satu saksi kekejaman takdir. 


































[A/N]

Pemilihan kata kamu bagus, tata! Saya suka cara kamu menggambarkan mbak nem dengan ringkas.

You're so talented!

Btw saya hanya menambahkan beberapa kalimat saja untuk menyempurnakan.

Terima kasih sudah ikut event ini!

OPZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang