OPZA

Kisah Sang Pengelana Waktu

Kisah ini tidak menceritakan seorang Putri yang berjuang demi cinta pangerannya, bukan pula kisah gadis biasa yang memiliki kecantikan luar biasa sehingga bisa menarik
hati para pria.

Tidak ada gaun indah yang berkilau ataupun istana megah dengan
pilar-pilar kokoh yang melindunginya.

Perjuangan, pengorbanan, tangis, luka, darah, dan air mata lah, yang senantiasa menghiasi kisah ini.

Tidak ada yang tahu pasti bagaimana kisah ini berakhir.

Apakah akan ada yang namanya
happily ever after? Akhir bahagia yang membuat semua tersenyum lebar, dan penuh canda tawa.

Atau justru akan ada sad ending?

Akhir sedih penuh dengan tangis, dan rasa sakit tak berujung.

Bagaimana kira-kira akhir kisah ini?

Sungguh tak ada siapapun yang tahu.

Tapi, sejenak, mari kita lihat perjuangannya dalam sebuah kisah singkat, yang bukan dituliskan oleh sang penguasa.

[Name] [Surname]...

Ia lah gadis pejuang dalam kisah ini.

Ia bukanlah seorang putri raja yang lahir dengan harta melimpah, bukan pula gadis biasa yangmemiliki keberuntungan besar sehingga bisa
menarik hati pangeran.

Ia adalah putri kesayangan salah satu dari dua belas Dewa Olympus, sang Dewi perawan, Dewi Agung, Minerva.

Simbol peperangan, Athena.

Ia adalah gadis yang memiliki tekad, serta semangat perjuangan yang begitu kuat, ia yang terus berjuang tak kenal lelah ditengah ganasnya kiamat zombie membuat sang
Dewi begitu mengasihi nya.

Tak hanya Athena yang senantiasa
menyertai sang gadis, sang Dewa waktu, Χρόνος... Khronos pun ikut menyayangi, dan
mengasihi sang gadis.

Keduanya akan selalu memberikan
kesempatan pada sang gadis, tak peduli harus berapa kali, tak peduli sampai kapan, mereka akan senantiasa memutar waktu
untuk gadis kesayangan mereka.

Ia adalah putri tangguh, yang diberkati oleh Dewi Athena, dan Dewa Khronos.

Sungguh beruntung.

Tapi, untuk apa semua itu?

Untuk apa Dewi Athena menyertai perjalanan sang gadis?

Untuk apa Dewa Khronos terus menerus memutar waktu, mengembalikan gadis ke
masa lalu?

Untuk apa? Apa yang akan sang gadis dapatkan setelah berulang kali berjuang, dan
memutar waktu?

Apa... alasan sang gadis melakukan semua itu?

Tidakkah ia lelah?

Tidakkah ia bosan?

Berjuang, berkorban, berusaha tanpa henti, berkali-kali merasakan kehilangan, tanpa
henti berhadapan dengan monster
mengerikan.

Seolah tak puas, takdir pun ikut
mempermainkannya, berusaha menghentikan setiap perjuangan yang ada.

Melenyapkan sesuatu yang mati-matian ia lindungi, mempermainkan mentalnya, seolah dengan tegas berkata...

"Kau harus ingat peraturan nyawa dibalas nyawa. Oleh karena itu, jika kau ingin menyelamatkan seseorang, maka kau harus siap kehilangan
seseorang pula."

Takdir sungguh tak memiliki belas kasih.

Apakah kalian ingin tahu apa yang menjadi alasan perjuangan gadis ini?