Warna

1.9K 198 32
                                    

"Suguru, sekarang jam berapa?"

Tanya lelaki berambut putih yang masih terbaring di atas ranjangnya.

Yang asma nya di panggil segera menggenggam tangan sang pemanggil, lalu menjawab

"Sekarang jam empat sore, kenapa?"

"Warna langitnya masih biru atau udah ganti jadi jingga cerah kaya muka lo?"

Suguru tersenyum. Bibirnya memang melengkungkan sebuah garis senyum, namun matanya seolah menangis menatap sang kekasih dihadapannya yang masih setia tersenyum cerah seperti biasanya.

"Masih biru, cerah banget kaya mukamu. Kayaknya langit emang lebih suka kamu, seolah langit lagi menggambarkan apa yang ia suka. Cerah, bersih, cantik dan indah."

Ditangkup wajah sang kekasih, Ia berikan belai lembut di pipi, seakan jika terlalu kuat sedikit saja sentuhannya dapat membuat wajah Satoru terluka.

"Lo mah gombal mulu, Sug!"

Wajah putih bersih Satoru merona, Suguru suka. Sangat suka. Beribu-ribu suka. Apalagi jika penyebab dari keindahan itu adalah dirinya.

"Suguru mana pernah gombal, ini jujur dari mata turun ke hati, lalu terucap lewat lathi."

Suguru terkekeh melihat wajah kekasihnya yang semakin menggemaskan ketika sedang tersipu. Terlalu indah, ingin ia simpan sendiri agar orang lain tidak melihatnya.

"Terus siapa yang kemaren bilang es gue habis padahal masih banyak?"

Mimik merajuk milik Satoru selalu menjadi candu untuk Suguru, terlalu lucu. Bahkan ia mampu menatap wajah itu hingga tahun keseribu.

"Kamu kan kemarin udah abis es banyak? Sesuatu yang berlebihan itu gak baik, Satoru. Kecuali sayangku ke kamu, kalo ngga lebih nanti mubazir."

Kembali di usap sayang wajah cemberut kekasihnya. Jika nasib dapat ditukar, Suguru akan dengan senang hati menukar nya dengan Satoru.

Suguru hanya mau Satorunya kembali seperti sebelumnya. Tawa yang menghiasi harinya kini hampir sirna, rasa hampa seakan menyelimuti dada, sesak.

"Suguru ayo tidur aja deh, gue ga sanggup kalo kata-kata yang keluar dari bibir lo bikin diabetes begini. Mau loncat ke mulut nih jantung gue saking senengnya."

Jikalau Satoru dapat melihat raut wajah Suguru saat ini, Satoru pasti akan menjadikannya momen paling langka di hidupnya.

Dengan wajah anggun tampan berseri, ditambah rona merah di pipi, dan itu semua akibat ulah dirinya sendiri.

Setelah Satoru berbaring, Suguru ikut membaringkan tubuhnya di samping kekasihnya. Di peluknya dengan kasih sayang, lalu di kecupnya kening sang kekasih. Lalu berucap,

"You are the best gift that God sent to always be by my side. Good night, my dear."










MMMFF AK KEBELET NGETIK ANGSTTTTT YANG ABIS NGETIK AK NYESEL BNGT KRNAAA NANGIS GA ABIS ABIS

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jujutsu Kasian || One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang