Eight

20 0 0
                                    

"Pagi Dedeeeeee" teriak Fany dari kejauhan

"Pasti ada maunya nih" ucap Dede ketika Fany sudah di depannya

Fany cengengesan. "Hehe, kok tau ? Temenin gue ke ruang Kepala Sekolah dong" Fany mengoyang-goyangkan lengan Dede

"Ogah. Nanti gue disuruh ini-itu" Dede menjawab ogah-ogahan atas ajakannya

"Jadi selama ini lo gak ikhlas ?" Fany menatap Dede cengo

"Biasa aja wajahnya mbak. Masalahnya ini masih pagi, males gue kelantai senior"

          Ya, Ruang Kepala sekolah di lantai 3. Dengar-dengar sih, karna takut masuk maling. Ga masuk akal:v

"Ayolah" bujuk Fany mengeluarkan puppy eyes nya

"Okeoke"

Akhirnya Dede menyerah. Karna ia tak tahan melihat puppy eyes nya Fany. Siapa sih, yang ga nahan sama puppy eyes ?!

"Huaaaa, makasih Dede" teriak Fany dan merentangkan tangannya untuk memeluk Dede

"Apaansih, lebai banget lo. Gue mau tarok tas dulu" Dede mendahului Fany yang masih merentangkan tangannya.

          Saat ini, mereka-Fany dan Dede-jalan di koridor senior. Banyak yang memandang mereka berdua, oh lebih tepatnya Dede. Tentunya untuk para Adam, tak sedikit yang memandang Dede. Ada yang cara terang-terangan, ada yang bersembunyi.

  Jadi gini suasana koridor senior, batin Dede

Tiba-tiba datanglah segerombol genk di dihadaan Fany dan Dede

"Heh, lo ngapain disini ?" Tanya salah satu dari mereka yang sedang melilitkan ujung rambutnya dengan jari telunjuknya yang lentik

"Berani banget lo kesini, berasa kuasa amat lo" caci si rambut merah terang

"Lo ga tau ini daerah senior ?" Tanya si bibir merah dengan sinis

"Kok badut-badut yang di taman bermain sewaktu gue balita ada disini" ucap Dede -kelewat- polos

"BUAHAHAHAH"

"HAHAH. PARAH LO DE !"

"ANJIR. NGAKAK GUE WOI !!"

Tawa membahana di koridor senior. Tak percaya adik kelasnya adu bacot dengan tante-tante menor.

"Apa lo bilang ?!" Tunjuk si rambut merah geram

"Liat aja lo nanti"

Mereka bertiga pergi dengan muka merah menahan malu.

"Salut gue De sama lo" puji Fany

"Ayok ah, lama-lama resah gue disini"

"Yaudah yok"

-------------------

Dede POV

"Lo mau pesan apa ?" Tanya Genta

"Samain aja. Asalkan jangan ada yang ikan" jawab gue malas

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu

"gue bagor -bakso goreng- deh" ucap Tika tanpa mengalihkan wajahnya dari handphone

"Gue teh es aja"

"Nan, Yon, lo ga makan ?" Tanya Genta
Mereka berdua serentak menggelengkan kepala. Kalian menanyakan Alex ? Dia lagi nemenin si Nenek Sihir keliling kelas. Kenapa Alex ? Karna dia ketua kelasnya. Bhara ? Lagi ngurus buat pencaharian Ketua OSIS baru.

         Ngomong-ngoming tentang Ketua OSIS, gue disuruh buat menyerahkan diri ikutan begituan. Petaka banget masuk ke ruang Kepsek. Contoh nya sekarang. Huffft. Hidup itu berat ya.

Flashback

Ruang Kepala Sekolah
                                             09.24 WIB

"Pak, ini buku yang dititipin dari Buk Indah" ucap Fany -sok- sopan

"Oh, iya iya. Tarok aja di situ ya, makasih" ucap Kepsek tanpa melihat Fany dan Dede

Hening beberapa menit.

Dede mulai angkat bicara. "Kalau gitu, kita permisi dulu pak"

Pak Kepsek mengadahkan kepalanya "Bentar, Dede. Saya minta, kamu menjadi Ketua OSIS tahun ini. Kamu mau ?" Tanya Kepsek sambil melepaskan kacamatanya

"Uum. Maaf pak, saya ga minat dalam hal begituan" tolak Dede secara halus

"Saya mohon. kamu ikut."paksa Kepsek

"Maaf pak. Saya ga bisa"

"Tidak. Ada. Penolakan." Tegas Kepsek

"Ba-baiklah" pasrah Dede

Flashback Off

---------------

Di Taman

"Cek, cek" ---- "Diberitahukan kepada anggota ekskul fotografi harap kumpul di ruang fotografi. Saya ulangi, kepada anggota yang mengambil ekskul fotografi harap kumpul di ruang fotografi. Terima kasih"

"Bacot ah si Farhan" gumam Dede bete

"HUAAAA suara Farhan serak-serak gimanaaaa gitu" teriak cewek yang ga jauh dari tempat duduk Dede

"Iya Min, sexy gitu suaranya" tambah si temannya

"Eh, eh, gue udah cantik belom ?" Tanya si Min-Min anything else lah. Bodo amat harus tau nama dia.

"Udah kok, lo udah cantik. Bohay lagi" puji si temennya

"Buta lo yah ? Tepos gitu dibilang bohay. Sakit lo" gumam batin Dede

"Yaudah yuk, kita pergi"

"Eh bentar deh, tu si cupu Dede kenapa ?" Bisik si temannya

"Tu orang bego atau apa sih ? Bisik ya namanya sampe kedengaran gitu ?!" Batin Dede

Si Min-Min dan temannya pun berjalan dengan 'Anggunnya'

"Duh, kasian yah si cupu. Gak ada temannya. Cup cup cup" muka -sok- kasihan si Min-Min, temannya hanya mengangguk angguk

Dede mengangkat satu alisnya melihat si Min. "Yakin lo Tan ? Liat diri lo noh. Bedak bertebaran" ucap Dede enteng

Si Min pun mengangkat tangannya ke udara. Dan ...

Who Are You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang