Nona Megalodon

7 4 2
                                    


      Sang mentari kembali datang, membawa secercah cahaya tuk membangunkan para penduduk bumi agar segera beraktivitas.

Nadin tengah menatap dirinya pada pantulan cermin di hadapannya, dengan balutan tunik berwarna navy yang dipadukan dengan jeans berwarna putih serta pashmina yang berwarna senada dengan tunik yang ia pakai.

      Hari ini hari pertama bagi Nadin masuk kampus, setelah liburan semester yang amat begitu panjang.

Setelah selesai bersiap Nadin pun meraih tote bag yang berada di atas meja belajarnya, dan bergegas keluar kamar untuk menemui keluarganya yang sudah setia menunggu di meja makan.

"Akhirnya….yang di tunggu-tunggu datang juga"

 Nadin yang merasa sang adik menyindir dirinya hanya melirik sekilas sang adik, dan langsung duduk dihadapan sang abi

"Sudah-sudah, ini masih pagi"

"Nara yang mulai duluan, bi" keluh Nadin 

"Nara hanya bercanda kok, mbak Nadin sih dandannya lama" protes Nara tak terima

"Namanya perempuan kan harus dandan biar enak kalau dipandang orang"ucap Nadin

"Sudah-sudah, anak Abi yang cantik dan Sholehah, sekarang dimakan dulu sarapannya.

Abi tidak mau kalian telat berangkat ke kampus" perintah sang abi

"Iya, bi" Patuh Nadin dan Nara

Seketika itu suasana di meja makan pun lenggang, hanya terdengar suara dentingan sendok yang saling beradu.

Keempat nya begitu menikmati sekali sarapan pagi ini, meski harus mendengar perdebatan antara Nadin dan Nara yang tidak bosan berdebat setiap pagi.

Mereka pun selesai melakukan sarapan bersama.

"Mi, Nadin dan Nara berangkat dulu ya"pamit Nadin kepada sang umi yang sedari tadi hanya diam

"Iya, hati-hati. Belajar yang sungguh-sungguh" ucap sang umi

"Iya, mi" ucap Nadin

"Assalamualaikum"ucap Nadin dan Nara bersama, kemudian mengecup punggung tangan sang umi

"Waalaikumsalam" balas sang umi

"Aku antar anak-anak dulu" pamit sang abi

"Hati-hati, jangan ngebut"ucap sang umi mengecup punggung tangan sang suami

"Assalamualaikum"ucap sang abi

"Waalaikumsalam"jawab sang umi

   BMW putih itu pun pergi meninggalkan pekarangan rumah, melesat dengan kecepatan sedang tuk menyusuri jalanan kota yang masih belum begitu ramai. Membutuhkan waktu setengah jam, mobil itu pun berhenti tepat di depan gerbang kampus. 

"Belajar yang sungguh-sungguh ya"pinta Abi

"Iya, bi"jawab Nadin

"Assalamualaikum" ucap Nadin dan Nara bersamaan

    Keduanya bergantian mencium punggung tangan sang abi.

Nadin membuka pintu mobil dan keluar dari dalam dan disusul Nara. Keduanya pun berjalan beriringan memasuki area kampus.

"Mbak, Nara belok ya" ucap Nara 

"Iya" jawab singkat Nadin

       Keduanya pun memutuskan untuk berpisah, karena memilih fakultas yang berbeda.

Nadin berjalan seorang diri melewati gedung-gedung bertingkat yang masih nampak apik dilihat.

Hingga ia pun sampai di fakultasnya. Nadin pun menyusuri koridor fakultas seni dan bahasa, hingga sampai di jurusan yang dirinya tempuh selama 2 tahun belakangan ini, jurusan sastra Inggris.

SEIKAT LILI PENGIKAT JANJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang