MELELAHKAN

85 12 0
                                    

"terimakasih atas kunjunganya dan hati-hati dijalan"

Hari sudah semakin larut Lia melihat jam didinding pukul 23:12 WIB agak lewat waktu tutup tapi mau gimana lagi karena pelanggan kali ini lemayan rame berkat menu baru yang dibuat oleh Alisa dan Julia. Kira mereka menu itu cukup ekstrim karna dilidah mereka itu agak kurang atau bisa dibilang kurang cocok gitu lah, tapi berkat alisa dan Julia yang mencoba untuk meyakinkan kami akhirnya kami pun menyetujuinya dan yah bisa kalian lihat yang biasa cafe tutup jam 10:00 WIB menjadi lewat dan cukup melelahkan bagi kami.

Melia pun memutar papan kecil dipintu bertulis open menjadi closed.

"Sumpah hari ini rame banget, capek badan gue sumpah" keluh Rosy sambil menyandarkan tubuhnya disofa.

"Ia, apa lagi gue tadi aja waktu nanyak pesenan Uda ada aja yang minta pesenan dimeja yang lain, mau marah gak enak sama pelanggan"

"Bener itu FA gue ajantadi heran kok rata-rata yang mesan menu baru kita ya, padahal kan gue belum bilang ada menu baru, kayak lagi viral aja" ujar Rosy.

Ayu yang baru masuk keruangan khusus mendudukkan diri disofa dan kebetulan ia sempat mendengar percakapan Ulfa dan Rosy.
"Eh kalian baru tau ya, mereka pada tau karna Alisa dan juliayang menyebarkan menu baru disosmed mereka kalian tau la gimana jika Alisa dan Julia jika mengaplod sesuatu pasti bakal banyak yang tau apa lagi Alisa yang followers-nya yang paling banyak diantara kita"

"Ah masa, tapi kok tadi gue liat kok gak ada ya?"

"Ha serius Lo di gue ada kok"

"Sumpah nih coba aja Lo cek" rosy memberikan hpnya keayu.

Ayu pun memeriksa dan tak lama ia menatap Rosy datar.

"Heh curut data Lo belum Lo idupkan tadi, ni Uda gue idupkan dan Lo liat sendiri"
Rosy mengambil hpnya dan melihatnya juga Ulfa yang anaknya kepoan padahal punya hp sendiri tinggal buka dan tau. Bener saja itu ada distorynya Alisa dan Julia, selepas itu Rosy hanya cengengesan merutupi kebodohannya.

Tak lama pun Julia, Lia, dan Alisa datang mereka sama halnya dengan Rosy, ayu, dan Ulfa pokoknya mereka hari ini benar-benar capek habis kerja keras demi cafe 97 tercinta.

Alisa melihat satu persatu dan tersenyum untuk menguatkan mereka karna jika dilihat dari wajah cukup kucel juga tapi tak jelek kok lebih ke gemesin.

Ughh....

"Guys makasih ya atas kerja keras kalian untuk hari ini gua seneng banget tadi rame dan cukup kerepotan juga Julia aja sampai bingung mana yang mau masak gara-gara banyaknya pesanan belum lagi stok makanan udah mulai habis kalian kalau lihat komuknya Julia kalian pasti ngakak gua aja sampai nggak kuat, fa lo liat kan tadi waktu lokasi pesanan ke dia haha"

"Iya sa sumpah gua tadi mau ketawa cuman pelanggan datangnya banyak banget gua aja sampai tahan tawa, nggak lucu kan waktu gua tanya yang ada ntar gua dibilang aneh lagi, dan kalau dipikir-pikir lucu juga haha"

"Sayang banget gue nggak lihat kan gue bisa ketawa juga sekalian penghibur dikala rame, hoho"

Julia mengendus"Yee, sumpah tadi gue kesel banget mau duduk nih baru aja mau duduk sebentar karena pegal udah dipanggil sama cebol mana pesanannya banyak lagi apa tak makin pegal gua apalagi Alisa orang udah ketar-ketir dia malah ngakak di situ malah sampai ngikngik pula"

"Yang bener loh saya disaat kita kali kerepotan lagi enak ketawa-ketiwi, hebat bener ketua kita ini"

"Enggak kok habis itu lo datang ngasih pesanan gue kerja kok serius woi, kalau tak kalau tak percaya ya banyak ulfa waktu itu ia juga lihat ya kan fa, sumpah lo nambah-nambah bikin yang lain salah paham"

"Hehe 1-0 Lis"

Lia yang ngelihat agak awkward jadi buka suara untuk menenangka, "guys sudah sudah sudah malam saatnya istirahat kalian mau pulang apa nginep"

"Gue pulang aja deh gerak kering banget badan gue" ucap rosy

"Gue juga capek, ada yang mau nebeng nggak dia gimana kosan kita sekarang loh" kata Ulfa

"Gue kayaknya skip dulu deh karena ada yang mau gua Alisa, Julia, sama ayu mau diskusiin kalian kalau mau pulang ya nggak papa Oma mau ikut gabung boleh kok tapi mau nggak mau kalian harus minum tapi nggak maksa kok" jawab Lia

"Kalian serius di jam segini mau diskusi lagi apa tak capek apa wahh bisa gila gue" ucap rosy

"Tapi ros-" ucap Julia terhenti karena Alisa mengangkat tangannya untuk menyuruh dunia berhenti.

"Ya sudah nggak papa korosi kalau mau langsung pulang ya pulang saja nggak papa kok nginep juga boleh kan di sini juga ada kamar. Dan ini kita kerja Ros bukan kerja kelompok kaya sekolah atau kuliah yang bisa lanjut besok, masalahnya stok di dapur habis peralatan di dapur juga udah banyak yang rusak gara-gara tadi pelanggan yang buat, lo lihat sendiri kan tadi gimana gelas ada yang pecah piring apalagi, kita diskusi ini bentar doang kok nggak lama sumpah"

"Tapi gue maunya tetap pulang gimana mau apa lo pada gue juga capek mau istirahat, istirahat-istirahat, kerja-kerja, jangan kekeh gini dong yang ada kalian buat gue MUAKK" bentak Rosy cukup sudah kesabarannya ia hanya lelah dan ingin istirahat udah itu aja.

Julia yang melihat itu geram "lo mau pulang ya pulang aja jangan bentak-bentak kayak gitu masalahnya yang ngebentak itu sahabat sendiri, lo bilang lo capek kan ya sama Rossi kita juga capek, gimana khawatirnya ayu saat itung uang karena banyaknya pelanggan dan lo nggak tahu capeknya lia yang berdiri terus sambil ngomong dan lu nggak tahu frustinya gue dan Alisa saat gas dan stok makanan udah mau habis dan gue juga tahu saat lo dan Ulfa bolak-balik antar pesanan yang lumayan banyak karena ramenya orang, kita semua capek, dan Lo tau uang kasir kurang sejuta karena kurang telitinya ayu saat menghitung karena banyaknya orang, gue jamin lo kalau jadi Alisa lo bakal marah besar karena kita kekurangan uang itu sejuta Rossi sejuta dan lu lihat apa yang Alisa buat dia mencoba sabar dan malah dia yang nomblok sendiri APA LO AKAN MELAKUKAN HAL YANG SAMA JIKA LO ADA DI POSISI ALISA HA?!" Kenapa Julia memburu karena emosi.

Meliana bangun menenangkan Julia karena wajah anak itu sudah merah dan nafas memburu,"sudah Jul tahan emosi lo"

Rossi mematung iya cukup sadar akan ucapan Julia tadi cukup membuatnya sadar, ia langsung melihat ke arah ayu yang diam sambil menunduk padahal tadi ia bersikap seperti biasa dan ia menyadarinya bahwa ayu pandai dalam mengekspresikan benar-benar aktor yang handal.

Suasana benar-benar sunyi tak ada yang buka suara lagi selepas Lia menanamkan Julia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cafe 97lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang