Part 03

320 29 2
                                    

"Ma aku ga enak deh sama Andin kita pergi makan dan kamu suruh dia masak dirumah. Aku telfon Andin aja kali yah suruh kesini?" Ucap papa Arif sambil mengambil Hpnya disaku celananya

"Papa ga usah yah. Sekali kali kita makan sekeluarga kenapa sih. Harus berapa kali sih pa mama bilang ANDIN itu bukan ANAK KANDUNG KITA. Dia cuman Anak pungut yang kita ambil didepan rumah kita. Jadi tidak usah merusak suasana deh pa merusak suasana yang lagi adem ademnya dengan keberadaannya. Mama tidak suka."

Deghh....

Andin yang mendengar itu hanya menangis lalu berlari pergi dari tempat tersebut.
Setelah sampai lantai dasar Andin terus berlari hingga menabrak seorang pria tegak didepannya.
Yah Dia adalah ALDEBARAN ALFAHRI Seorang pria Tampan dan dingin

"Maaf.. maaf saya tidak sengaja. Hiks.." Ucap Andin sambil menangis. Al yang merasa iba kepada wanita itu, lalu ia bertanya
"Yah No Problem. Are you okey?" Sambil menundukkan kepalanya yang ingin melihat wajah Andin yg sedang menangis itu.
"Yah. I am fine. I am sory" Jawab Andin lalu pergi meninggalkan Aldebaran

Al dengan sikap dinginnya itu pun cuek. Dia melanjutkan kegiatannya yang tertunda karena inseden kecil tersebut. Tetapi....
"Cewek tadi itu kenapa yah. Kenapa dia nangis sambil lari?"
"Ah Sudahlah Al ngapain kamu pikirin dia. Dia kan bukan siapa siapa kamu Al dia cuman wanita yang tidak sengaja nabrak kamu tadi." Batin Al
"Dahlah saya kan kesini mau belikan mama dan roy makanan"
Entah mengapa Aldebaran begitu kepikiran melihat seorang wanita yang menabraknya tadi yang tidak lain adalah Andini Kharisma Putri.

Setibanya dirumah Andin hanya menangis dan menangis atas perkataan mama sarah direstoran tadi. Waktu Sholat DZHUR Pun tiba. Andin lalu sholat dan memohon kepada yang kuasa Allah SWT untuk memberikannya kekuatan.

"Hiks... Ya Allah kuatkan lah hamba mu ini. Berikanlah hamba kekuatan dan kesabaran menjalani ini semua. Hamba tau kalaw orang tua hamba membuang hamba dulu ya Allah. Hamba hanya kecewa mengapa mesti hamba yang merasakan ini semua ya Allah. Apakah rencanamu yang sebenarnya buat Hamba. Tapi Apapun itu berikan hamba kekuatan agar hamba bisa kuat menjalani semunya dengan ikhlas dan tabah Ya Allah. Aamiin..

-_-_-
Pondok Pelita

Mobil mercy hitam milik Aldebaran sudah memasuki halaman pondok pelita. Tempat ia tinggal bersama mama dan adeknya.
Papanya telah meninggal beberapa tahun lalu. Karena drop atas perdebatan antar perusahaan.
Aldebaran lalu masuk memberika makanan yang sudah ia belikan tadi di restoran. Karena ARTnya sedang mengambil cuti jadi terpaksa Al pergi membeli makanan untuk ia makan bersama mama dan adeknya. Al tidak mau kalaw mamanya itu memasak makanan untuknya dan adeknya karena Al tidak mau mamanya sampai kecapean.

"Assalamualaikum" Ucap Al sambil menyalami mamanya
"Waalaikumsalam,,, oh My son. Kamu udah beli makanannya? Tanya mama Rosa. Yah dia adalah mama Rosa. Rosa Alfahri. Mama dari Aldebaran dan Roy.
"Udah ma. Nih" Balasnya sambil menyerahkan makanan yang telah ia beli tadi.
"Yaudah kita makan yah. Kamu panggil Roy dikamarnya ajak makan juga"
"Iya ma"

Lalu mereka bertiga memakan makanan yang Aldebaran beli tadi. Keluarga Alfahri begitu harmonis beda dengan keluarga Pak Arif.

-~-~-
Setelah selesai sholat Andin memutuskan untuk memasak beberapa menu makanan agar tak ada yang curiga kalaw sebenarnya Andin mengikutinya tadi. Selepas masak Andin lalu bersih bersih dan keluar karena sore ini dia ada jam praktek disalah satu rumah sakit yang ada dijakarta.

Pukul 19:00 Andin baru saja tiba dirumah
Semuanya sudah berada dimeja makan untuk makan malam.

"Assalamualaikum" Ucap Andin Sambil masuk kedalam rumah
"Waalaikumsalam. Dari mana nak kok baru pulang" Tanya pak Arif pada Andin
"Eh papa dah pulang" Sambil menyalimi papanya
"Ini tadi ada praktek dan pasiennya lumayan banyak pa yah jadi baru bisa balik sekarang. Oh ya Pa. Urusan dikantor dah kelar? Tadi kata mama papa kekantor yah?" Lanjutnya dan bertanya pada papanya itu

Pak Arif yang mendengar itu pun kaget karena ia sama sekali tidak kekantor melainkan pergi makan bersama mama dan adeknya.

"Uhm.. I-iiya sayang." Balas pak arif canggung
"Andin tau pa. Papa pasti tidak kekantor kan tadi tapi papa pergi sama mama dan elsa makan. Ya Allah kuatkan hambamu ini" batin Andin
"Oh yah ma. Mama kan tadi minta Andin masak untuk makanan siang tapi mama, elsa dan papa gak pulang-pulang? Mungkin makanan yang tadi Andin masak kayanya udah dingin ma. Panasin aja kali yah ma?" Tanya Andin
"Oh... iya.. I-itu t-a-di ternyata mama lama jadi lambat pulangnya. Yaudah kamu panasin aja sekalian makanannya." Suruh mama sarah untuk mengalihkan pertanyaan Andin
"Loh Ma kenapa mesti andin lagi yang panasin. Mama aja dan elsa yang panasin. Kasian Andin dia baru pulang capek pasti" Ucap papa Arif
"Yaudah Ndin kamu bersih bersih aja dulu yah nak, setelah itu kamu kesini untuk makan malam yah nak" Lanjutnya
"Oke pa. Yaudah saya ke kamar dulu yah" Balas Andin. Karena udah tak bisa manahan air matanya akhirnya ia langsung kekamarnya.

Kisah kehidupan ALADINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang