Part 04

662 49 11
                                    

Malam hari di Pondok Pelita. Keluarga Alfahri sedang makan malam bersama.
Dimeja makan hanya ada keheningan.

"Al. Mama mau nanya kamu?" Ucap mama rosa membuka keheningan dimeja makan.
"Iya ma. Kenapa?"Balas Al
"Gini Al. memangnya kamu tu ga pernah memikirkan untuk menikah?" Tanya mama rosa
"Iya Al. Loh kan udah mulai Tua juga. Masa belum nikah juga. Diluar sana tuh yah Al banyak cewek cewek yang mau ama lu" ucap Roy sambil ketawa kecil mengejek kakaknya itu
"Apa sih ma, Roy. Ga jelas deh"
"Apanya yang ga jelas ALDEBARAN ALFAHRI. Apa yang adek kamu bilang itu ada benarnya. Usia kamu ini udah 30 tahun, udah sepantasnya kamu menikah Darling" Ucap mama rosa
"Apasih ma. Ga usah bahas begituan ah" Balas Al
"Al.... Al kamu tuh ya ga bisa banget kalaw udah urusan begini. Sampai kapan kamu ga mau menikah?" Batin mama rosa
"Atau gini aja. Biar mama yang cari kan wanita yang pantas untuk kamu Al. Mau?" Tanya mama rosa
"Huftt... Ck Mama untuk sekarang ini Al ga mau menikah dulu. Perusahaan baru aja bisa berdiri tegak lagi setelah kepergian papa. Karena perdebatan yang hebat antar perusahaan yang membuat papa drop lalu papa pergi meninggalkan kita semua dan perusahaan hampir aja bangkrut" Jawab Al
"Al.. harus berapa kali mama bilang jangan salahkan perdebatan itu. Waktu itu mama tau kalaw papa yang duluan berdebat dengan perusahaan orang itu. Tapi ternyata papa kalah. Dan papa meninggal itu karena kecelakaan"
"Nah karena itu ma. Karena itu papa meninggal. Karena perdebatan itu. Coba aja waktu itu papa gak berdebat dengan perusahaan itu mungkin papa gak akan drop dan masi bisa kumpul bareng kita disini." Ucap Al
"Udah udah kenapa jadi debat begini sih. Papa yang melihat kita debar seperti ini pasti akan sedih Ma Al." Ucap Roy untuk menghentikan debat kecil antar mamanya dan Aldebaran
"Udah lah ma. Kalaw Al ga mau menikah ya sudah. Biarin aja dia sendiri seumur hidupnya. Mama ga usah mikirin dia yang tidak mau menikah, Al aja ga pernah pikirin jadi untuk apa mama pusing pusing bujuk Al untuk menikah." Lanjut Roy
"Jaga yah omongan kamu" Ucap Al sambil melihat Roy Tajam
"Tapi kan Roy. Apa salahnya sih mama menginginkan hal itu. Mama juga pengen seperti teman teman mama yang memiliki menantu dan cucu dari anak anak mama. Hah salahnya dimana... Hikss" Tanya mama rosa sambil menangis
Al yang menyadari mamanya menangis pun tak tega karena Al tidak menyukai kalaw wanita yang ia cintai harus menangis
"Ma.. mama udah dong. Al bukannya ga mau menikah seumur hidup Al. Tapi untuk saat ini Al ga mau ma. Al mau fokus untuk kerja. Al kerja kan juga untuk mama. Mama ga usah nangis lagi yah. Yaudah kalaw mama mau cariin Al wanita yang pantas untuk Al..  Yah yaudah mama boleh carikan tapi dengan persetujuan Al yah ma" Ucap Al untuk menenangkan mamanya
"Benar yah" balas mama rosa
"Iya ma. Mama habisin makanan mama lalu istirahat dikamar" balas Al

Setelah makan malam pun mereka pergi kekamar masing masing untuk istirahat.

Tetapi dikamar Aldebaran ia sama sekali tidak bisa tidur. Al terus kepikiran dengan Andin yang menabraknya siang tadi direstoran

"Al tidur Al besok lu kerja. Ngapain sih pikirkan wanita tadi. Dia nangis juga bukan karena kamu Al jadi stop pikirkan dia. Tidur besok lu harus kerja" Ucap Al pada dirinya sendiri karena susah untuk memejamkan matanya

Selang beberapa lama akhirnya Aldebaran masuk kedalam alam mimpinya.

-~_~_~- beberapa hari kemudian setelah pertemuan pertama Al dan Andin yang begitu singkat

Pagi hari dirumah pak Arif semunya udah kumpul dimeja makan.
"Pa. Siang nanti michelle akan berangkat ke Australia. Dia minta aku untuk temani dia belanja sebagai oleh olehnya untuk mamanya yang ada diAustralia. Kan michelle ga ada keluarga disini. Dia kuliah diSana tapi dipindahkan kesini dan cuman aku temannya di Indonesia. Lalu dia dipindahkan ke Australia lagi." Ucap Andin
"Yaudah tapi jangan lama lama yah nak"
"Tapi kayanya Andin sampai malam deh pa. Karena pagi ini temanin michi jam 2 nanti antar michi kebandara dan jam 3 nanti Andin ada praktek dirumah sakit pa. Jadi malam Andin baru bisa balik." Ucap Andin ngejelasin kegiatan dia hari ini
"Yaudah yang penting kamu jaga kesehatan jangan lupa makan yah nak" ucap pak Arif pada anaknya andin
"Iya papa. Yaudah Andin pamit yah. Assalamualaikum" ucap andin pamit sambil mencium tangan papa dan mamanya
"Waalaikumsalam" ucap semua yang ada dimeja makan

✍🏻 halo semuanya. Selamat membaca yah jangan lupa votenya makasi 🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah kehidupan ALADINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang