Chapter 3 "Mission"

57 7 1
                                    

Apartemen ini terlihat...aneh.
Ini sudah pagi, tetapi aku tidak bisa tidur. Secara tidak langsung, aku adalah hantu. Aku sudah mati. Jadi, aku tidak bisa tidur.

Aku duduk di atas tempat tidurku sebelum aku memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian. Aku memutuskan untuk menggunakan kaos v-neck dan jeans, well ini sangat nyaman. Saat aku akan meninggalkan kamarku, aku melihat sebuah kotak di atas meja dan sebuah pesan kecil di atasnya.

Claire,

Untuk menjalankan misimu.
Good luck!

Yang terbaik untukmu, Jonathan.

Aku tersenyum dan membuka kotak itu. Aku terkejut saat melihat ada uang dalam jumlah yang sangat banyak di dalam kotak itu.

"Terima kasih." Aku tersenyum, "Ini akan sangat membantu."

Aku mengambil tasku dan pergi ke dapur.

"Ini sangat bodoh, mengapa aku tetap merasa lapar? Padahalkan aku sudah mati." Aku mengambil roti dan duduk di sofa, lalu menyalakan TV dan mencari berita.

Apa yang aku lihat membuatku merasa sakit.

Foto sebuah mobil sedan berwarna hitam dengan nomor polisiku, menabrak sebuah pembatas jalan dan pohon.

Mobil itu sangat hancur.

Aku langsung mematikan TV dan menggelengkan kepalaku, berusaha untuk tidak memikirkan tentang itu.
Aku memutuskan untuk pergi ke toko buku milik Josh.

***
Aku membuka pintu dengan perlahan, dalam beberapa detik Josh langsung melihat ke arahku, "Ternyata kau."

"Apakah kau menantikan seseorang?"

Dia tersenyum dan berjalan ke arahku dengan beberapa tumpukan buku.
"Tidak, jika aku jujur, aku menduga semalam hanya mimpi. Aku tidak mengira bahwa kau akan kembali kesini."

"Well, aku disini sekarang!" Aku tersenyum, "Bagaimana keadaan ibumu semalam?"

"Dia sangat senang bisa bertemu dengan ku." Dia tersenyum malu, "Jadi, apa rencanamu untuk tempat ini?"

"Well.. Aku berpikir untuk..."

Sebelum aku dapat menyelesaikan ideku, ponsel milik Josh berdering.

"Claire, maaf, aku harus mengangkat telfon ini, ini dari rumah sakit."

"Oh ya, silahkan."

Wajahnya berubah menjadi pucat seketika.

Please, jangan biarkan ibunya meninggal.

Setelah ia menyelesaikan telfonnya, ia menatap ke arahku.

"Claire, maaf, ibuku sangat membutuhkan ku pagi ini, aku harus pergi ke rumah sakit sekarang.."

Dia terlihat sangat tergesa-gesa. "Josh, tenang.." Dia melihat ke arahku. "Aku akan menjaga tempat ini untukmu. Pergilah temui ibumu."

"Apa?" Tanyanya, "Aku tidak bisa membiarkan mu menjaga tempat ini. Pasti akan merepotkanmu."

"Tidak! Tidak apa apa, aku ingin kok!" Aku tersenyum, "Please.."

Dia terdiam beberapa saat. Ia mengambil kunci yang ada di bawah meja dan memberikannya kepadaku. "Terima kasih Claire, kau adalah malaikat.."

Dan dengan kata-kata itu dia pergi.

***

Saat aku ingin menggantungkan jaketku, aku melihat foto-foto yang terdapat di atas meja. Aku melihat lebih dekat dan tersenyum saat aku melihat Josh kecil berdiri disamping seorang wanita yang kuduga adalah ibunya.

The Angel Inside MeWhere stories live. Discover now