Past Trauma

1.4K 95 8
                                    

Takes place in another world. Tetap di dunia yang sama tapi di dunia yang berbeda.

If that makes sense to y'all :D

Ah yeah and juga

!Tw: past rape!
_________________________________________

Kim Gaon adalah hakim yang baru lulus saat bekerja untuk Kang Yohan.

Kang Yohan, hakim yang menarik perhatian karena tidak memandang bulu orang yang dia sidang. Hukuman yang dia beri pun juga tidak main.

Jika terdakwa mengajukan banding kepadanya, bukan pengurangan hukuman yang diterima justru hukumannya malah bertambah.

Hal itu membuat para terdakwa yang diberikan sidang Kang Yohan hanya bisa pasrah dan menerima saja, daripada hukuman mereka bertambah.

Dan sekarang, Kang Yohan menjadi ketua hakim dari 'Siaran Sidang'. Sidang yang disiarkan kepada seluruh penjuru negara.

Hukuman terdakwa yang ditentukan oleh masyarakat.

Kim Gaon yang baru saja menjadi hakim, ditugaskan menjadi hakim asosiasi Yohan.

Yang Yohan terima dengan senang hati.

Selama Gaon menjadi hakim asosiasi Yohan, terdapat pro dan kontra yang mereka lewati. Ada saat dimana Gaon akan protes terhadap hukuman yang dijatuhkan, ada juga saat Yohan tetap melakukan hukuman yang ia tentukan dengan menunjukan Gaon bahwa, hukuman yang ia berikan itu 'lebih cepat'.

Hakim iblis itu menuntut Gaon secara perlahan. Menunjukan bahwa yang Gaon lihat selama ini bukan hanya baik dan buruk.

Menunjukan bahwa cara kerja dunia lebih rumit dan menyebalkan dari yang terlihat.

Menunjukan betapa sintingnya dunia.

"Hakim Kim."

Yohan memanggil Gaon yang saat ini sedang duduk di sofanya dengan Kkomi (kucing yang ia beri nama) di pangkuannya.

Gaon menengok ke arah Yohan, tangan masih mengelus bulu Kkomi.

"Iya, sir?" Gaon menunggu perkataan selanjutnya Yohan, Kkomi yang sepertinya sudah puas di elus, pergi meninggalkan pangkuan Gaon.

Yohan menaruh buku yang ia baca dan memulai kalimatnya.

"Apa kau memiliki baju yang cocok untuk pergi ke pesta?"

"Pesta?" Ucap Gaon mengulangi kata Yohan. Pesta apa yang dimaksud Yohan?

Yohan melihat Gaon, terhibur. Melihat muka Gaon yang kebingungan. Bukan kenapa-kenapa, tapi muka yang ditunjukkan Gaon saat kebingungan itu terlihat, apa? Menggemaskan (?)

Tidak mungkin. Tapi yang pasti, Yohan menyukai ekspresi itu. Karena selama ini ekspresi yang ditunjukan oleh Gaon itu selalu keras dan seolah ingin mengajak berantem satu ruangan.

"Ikuti aku." Kata Yohan yang lalu bangun dari duduknya.

Yohan berjalan dan Gaon mau tidak mau mengikuti dari belakang.

Menuju kamar Yohan, lalu mencapai ruang ganti yang berisi baju-baju dan jas Yohan yang mahal.

"Yang ini cocok untukmu. Kemeja ada di laci bawah." Instruksi Yohan selagi menaruh jas mahal yang ia ambil dari gantungan sebelumnya.

Gaon mengedipkan matanya sambil memegang kerah bajunya sedikit bingung.

Apakah ia langsung saja melepas bajunya?

"Gunakan juga jam ini." Kata Yohan sambil menyodorkan sebuah jam tangan ke Gaon.

"Kenapa?" Tanya Gaon, karena Gaon sudah memiliki jam tangannya sendiri.

All Left BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang