Happy Reading...
Jangan lupa vote and comments nya:)"Momy! Momy!" teriak seseorang yang berlari tergesa-gesa.
"A-ada apa Aileen, kok teriak-teriak?" tanya Kania ibu Aileen.
Aileen mengatur napas nya yang gos-gosan. "Ini mom, aku masuk SMA lentera bangsa, huuuaaa! seneng banget." Aileen kegirangan sampai mengajak ibu nya menari.
"Iiss, Aileen, kamu suka kebiasaan deh kalau lagi seneng suka ke beginih." Kania pun menarik tangannya dari ngenggam Aileen yang masih joget-joget ngak jelas.
"Heh, anak curut, jangan kesenangan dulu kamu tar di kasih guru-guru killer, tar nangis." Ejek Alfaiz Aldiansyah kakak Aileen, Aileen berhenti dan raut wajah nya berganti jadi kesal.
"Yee, biarin di kasih guru killer kan bagus." ucap Aileen tak mau kalah.
"Inget, kalau udah masuk sekolah jangan lupa kerjain tuh tugas-tugas nya, jangan main PS mulu." sindir Faiz membuat Aileen semakin kesal.
"Tunggu yang suka main PS bukan nya elo, yah." tunjuk Aileen pada Faiz yang sedang asik bermain games di ponsel nya.
"Udah kalian jangan berantem mulu, heran deh mamah kadang baik kan kadang marahan, duuh pusing." Ujar Kania yang heran dengan kelakuan kedua anak nya.
"Ngak tau mom, tuh si Faiz nya rese." Adu Aileen pada Kania.
"Eeh, abang, yang sopan dong dek," ucap lembut Kania mengulus pipi Aileen.
"Mau senakal apa pun dia, dia tetep apa kamu kan?"
Aileen pun mengangguk pelan, Aileen dan Faiz saling menatap satu sama lain.
"Noh, dengerin harus menghormati yang lebih tua." celetuk Faiz di tengah keheningan.
"Faiz!" Teriak Aileen.
"Eehh, Faiz kamu yah lama-lama mamah goreng kamu." kesal kania, melayangkan centong sayur nya.
"Ampun mah!" Faiz pun langsung lari terbirit-birit ke dalam kamarnya.
🍁🍁🍁
Hari pun sudah menjelang malam seperti biasa Aileen sedang menonton Drakor favoritnya."Hiks..hiks.., lo kenapa mati sih hhmm, gue ngak berharap dapet sad ending kaya gini." tangis Aileen saat melihat tokoh utama meninggal dunia.
Tok..tok..tok..
"Hiks..., Siapa?" tanya Aileen masih terisak.
"Gue, monyet." itu adalah suara Faiz yang setiap malam suka nebeng hotspot pada Aileen.
"Masuk."
Faiz pun masuk dan mendapati Aileen yang menagis tersedu-sedu di atas ranjang nya.
"Lo, kenapa?" tanya Faiz cemas, lalu mata Faiz tertuju pada layar laptop yang sedang menayangkan serial Drakor.
Faiz menghembuskan nafas nya kasar. "Nangis cuman gara-gara Drakor, menjiwai banget si lo, lo kalau jadi aktor film kenya cocok."
Aileen menatap Faiz dengan mata yang masih berlinang. "Wah, bener bang kalau aku jadi aktor film aku cocok?" Tanya Aileen.
Faiz mengangguk cepet. "Iyah lo cocok banget malah." Aileen pun mengangkat sudut bibir nya.
"Kira-kira judul film apa yang sesuai buat aku, bang?" tanya Aileen dengan penuh harapan.
Faiz memutar bola matanya mencoba berpikir. "Judul yang cocok sama lo kayak nya, bernafas dalam kubur, hahahah." Ucap Faiz tertawa puas dengan perkataan nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Silence (On Going)
Teen Fiction"kenza, gue suka sama lo." Bisik Aileen pelan. "Lo ngomong apa?" "Eemm e-eunggak za, model rambut lo bagus za, hehehe." Spontan laki-laki itu pun terkekeh dengan jawaban perempuan yang ada di hadapannya. "Jantung gue rasanya mau copot, semakin gue...