CH. 08

174 32 0
                                    

Pagi ini, Yoongi mendatangi kediaman orang tuanya guna membicarakan perihal pertunangan yang akan dilangsungkan segera. Dengan jantung yang berdetak kencang, dan tangan yang mengepal kuat, pria Min itu melangkah masuk ke dalam rumah kedua orang tuanya.

"Yoongi, tumben datang kemari. Ada apa, Nak?" Tanya sang ibu kala mendapati anaknya datang dengan raut wajah tegang.

"Tidak ada, hanya saja... aku ingin mengatakan jika aku tidak menginginkan perjodohan ini."

Deg!

"Kenapa? Apa karena wanita itu? Kau jadi pembangkang?" Timpal sang ayah yang tiba-tiba datang menuruni tangga dari lantai dua rumah itu.

"Tidak, dia tidak tau sama sekali tentang apa yang kalian rencanakan untukku. Jadi tolong untuk kali ini, jangan bawa-bawa Jieun kedalam permasalahan ini."

"Kau bercanda? Ibu yakin ini pasti hasutan---"

"IBU CUKUP!" Teriakan frustasi Yoongi menggema di seluruh ruangan. Membuat beberapa para pelayan yang berada di sana bahkan takut melihat pertikaian antara anak dan orang tua itu.

"Aku sudah dewasa, sudah bisa menentukan jalan hidupku sendiri. Apa kalian tidak berpikir sekali pun untuk membuatku bahagia dengan cara tidak mengekangku, dan menuntutku dengan cara ini dan itu?"

"Ini demi perusahaan ayah, Yoongi!"

"Aku tidak perduli! Kenapa tidak ayah  saja yang menikah? Kenapa harus aku? Huh? Bukankah ini demi perusahaan ayah?"

"Kau...!"

"Aku pamit, permisi."

Setelah berpamitan, tanpa menunggu respon dari kedua orang tuanya, Yoongi langsung pergi dari sana. Emosinya masih meluap hingga kini. Kaki jenjangnya berjalan cepat ke mobilnya. Masuk ke dalam, dan segera menjalankan mobilnya menjauh dari kediaman orang tuanya.

•••

Tidak sepatah kata pun keluar dari bibir tipisnya sejak 30 menit yang lalu. Yoongi mengajak Jieun bertemu di tempat biasa, namun pria itu tidak mengeluarkan suara sama sekali. Jieun tidak tau apa penyebab pria itu menjadi seperti ini.

Hari ini Jieun memang tidak bekerja. Meninggalkan Jungwon dengan Jimin dirumah, dan pergi bersama dengan Yoongi.

"Yoon, apa terjadi sesuatu?" Setelah saling diam beberapa saat, Jieun akhirnya Jieun pun membuka suara. Mengalihkan atensi Yoongi sepenuhnya pada dirinya.

"Tidak, aku hanya ingin berdua denganmu. Terlepas dari masalah yang aku hadapi, aku tidak ingin membahasnya sekarang dan melibatkanmu."

Jieun meraih tangan Yoongi, menggenggam dengan erat jemari pria Min itu.

"Ku harap kau tidak menyembunyikan apapun dariku, Yoon."

"Hm," Yoongi hanya menanggapinya dengan deheman. Yoongi tidak yakin apakah ia mampu menyelesaikan ini secepat mungkin.

Selepas mengantar Jieun pulang, Yoongi kembali ke apartemen nya. Melepas penat dengan bersih-bersih lalu segera tidur. Sedangkan Jieun, sesampainya dirumah wanita itu segera bersih-bersih kemudian segera pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Jungwon memberi kabar jika dirinya akan pulang sebentar lagi dengan Jimin. Omong-omong tentang Jungwon dan Jimin, mereka kenal tiga hari yang lalu, dan langsung akrab. Entahlah, Jungwon memang sangat akrab dengan siapapun. Tidak terkecuali orang yang dekat dengan Jieun.

 Can We Talk Again? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang