CH. 06

222 42 4
                                    

Sedang dilanda hubungan yang sudah diujung tanduk dan dalam masa break dulu dengan Yoongi, membuat Jieun terkadang sering melamun. Memikirkan hal apa saja yang terjadi kedepannya.

Apakah hubungan mereka tetap akan berlanjut? Entahlah, Jieun tidak tau. Dia sangat bingung.

Pagi ini, dia berjanji membawa Jungwon ke taman kota. Menikmati suasana kota Seoul yang lama tak dirasakan remaja berlesung pipi itu.

Kini keduanya sudah duduk di bangku panjang taman kota. Jieun dan Jungwon sangat menikmati udara segar pagi ini.

"Noona, Seoul lumayan berubah semenjak aku pergi," katanya.

"Ya, semakin ramai dan menyesakkan."

"Lalu Noona, bagaimana hubunganmu dengan Yoongi Hyeong?"

Netra Jieun seketika beralih menatap Jungwon.

"Hubunganku dengannya sedang renggang akhir-akhir ini," katanya singkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hubunganku dengannya sedang renggang akhir-akhir ini," katanya singkat.

"Ah, begitu. Aku mungkin tidak tau apa yang membuat hubungan kalian berdua renggang. Tapi aku harap, akan membaik seperti semula." Kata Jungwoon sembari tersenyum.

(Aduh, maniezz banget😭)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aduh, maniezz banget😭)

"Aku tidak yakin, Jung. Tapi aku harap semuanya membaik seperti semula," monolog Jieun dalam hatinya.

**********

(Dua minggu kemudian... )

Malam tampak cerah. Perkiraan cuaca di berita pagi ini tidak benar adanya. Yoongi mengeluarkan sepuntung rokok dari sakunya dan mematik korek api.

Menghisap ujung belakang rokok kemudian menghembuskan asapnya dengan nikmat. Terus berlanjut seperti itu hingga buangan asap ke-4nya. Beginilah cara Yoongi menenangkan pikirannya. Selama 3 tahun berhubungan dengan Jieun, Jieun tidak pernah sekalipun mengetahui jika Yoongi merokok. Yoongi bukan pecandu, ia bisa menghabiskan 1-2 puntung rokok 2 hari sekali.

 Can We Talk Again? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang