3. Changuk

74 12 21
                                    

.
.
.
.
~2.8k words~
.
.
.
.
~Happy Reading ~

.
.
.

Hyeop menatap sebuah bangunan yang terdapat di depanya. Bangunan itu masih sama seperti dulu, Mungkin dengan beberapa perubahan pada eksteriornya.

 Bangunan itu masih sama seperti dulu, Mungkin dengan beberapa perubahan pada eksteriornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hyeop sudah berangkat dari pagi pagi sekali. Perjalanan dari rumahnya ke tempat ini memakan waktu selama 2 jam 30 menit menggunakan bus pertama. Kini jam telah menunjukan pukul 8 pagi. Tidak terlalu pagi untuk berkunjung, dan tidak terlalu siang jika seandainya orang di rumah ini ingin berangkat pergi.

Ia sedikit ragu untuk menekan bel yang terdapat disebelah pintu. Bagaimana jika Changuk tidak mengenalinya? Bagaimana jika Changuk tidak menerima kedatanganya? Apakah Changuk juga merindukanya?

Setelah bergelut dengan pikiranya sendiri, akhirnya Hyeop menekan tombol di depanya.

'Tunggu sebentar' ucap seseorang dari dalam.

Debaran di dadanya semakin cepat sembari menunggu seseorang untuk membuka pintunya.

'cklek'

"Mencari siapa?" Itu seorang perempuan tua. Dia tampak asing bagi Hyeop.

"Permisi, apa benar ini rumah keluarga Joo?"

"Keluarga Joo? Ah.. pemilik rumah ini sebelumnya.. sayang sekali, mereka sudah pindah beberapa tahun yang lalu.."

Mendengarnya, Hyeop pun menjadi lesu. Apa yang ia harapkan? Seperti dugaanya, akan sulit untuk menemukan mereka.

"Apakah kau tahu kemana mereka pindah?"

"Maaf sekali, aku tidak begitu tahu"

"Kalau begitu terima kasih banyak"

Hyeop bersandar pada tembok di rumah itu.. mungkin.. ia dapat mencobanya lagi pada member lain. Namun seoul terlalu jauh dari sini. Mungkin butuh beberapa hari cuti hanya untuk menemukan mereka.. ia sangat yakin jika keluarga Dongyun pasti tetap tinggal di rumah lamanya.

Sekarang ia merasa haus dan berniat untuk mencari mini market terdekat. Seingatnya ada sebuah toko di daerah ini, tetapi ia tidak ingat dimana mini market itu berada.

'brukk'

Hyeop menoleh dan mendapati seorang pria tua menjatuhkan sebuah kardus berisi minuman kaleng. Minuman itu menggelinding ke arah Hyeop, lalu Hyeop membantunya membereskan minuman minuman itu.

"Terima kasih banyak nak" ucapnya setelah berhasil menutup box itu lagi.

"Apa ada yang bisa ku bantu lagi? Kardus kardus itu sepertinya tampak berat jika dibawa sendiri. Aku akan membantu membawa salah satu kardusnya"

Road to You || Drippin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang