Part 4

6.9K 89 2
                                    

Keheningan ini menyiksa, otaknya panik akan berbagai macam skanario buruk tercipta dalam kepalanya sedangkan tubuhnya menginginkan kegiatan lucah ini berlanjut lebih jauh lagi. keheningan ini menciptakan sebuah disfungsi bagi Arlo yang sayangnya tidak memiliki kesempatan untuk berbuat apapun untuk mengatasi perasaannya yang gundah dalam posisi tersebut. tenaganya belum sempat terisi semenjak ia berada dalam sel ini.

Deru nafas yang menggebu gebu

Detak jantung yang terdengar

Keringat yang terus bercucuran

Hembusan angin tipis

kepala Arlo pusing tujuh keliling seakan akan ia mabuk oleh substansi, Gumam yang tak dapat diartikan. kepala yang terus bergerak mencari titik keseimbangan tubuh yang terikat. Disambangi dengan suara berat yang ia kenali, pria itu berucap

"Satu..." Sebuah sensasi dingin menempel di bagian anus Arlo

"Dua..." dirasakan ada cairan kental mengalir dari bibir anusnya Arlo

"Tiga..." "NGGGHHHH MMMHHHH" sebuah benda panjang namun berurat tiba-tiba membuka paksa anus Arlo. Betapa terkejutnya Arlo sebuah hentakan besar mendorong tubuhnya yang terkekang menjadi lebih dekat dengan tembok di sandarannya. Dirasakan benda panjang tersebut memijat bagian dalam anus Arlo, otaknya menolak kehadiran benda tersebut dengan memberikan rasa sakit pada bibir anus Arlo, namun kemaluan Arlo mengatakan sebaliknya, Burungnya berdiri tegak akan rangsangan Anus Arlo yang di penetrasi oleh penis orang tersebut yang ia tidak kenali sama sekali. permainan penetrasi itu berlangsung sekian waktu sehingga otaknya menyerah pada luapan gairah Arlo yang mengambil alih tubuhnya. Arlo menyukai penetrasi dari Penis lelaki ini, bahkan meminta untuk ditusuk lebih dalam memalalui gumam dari mulutnya yang terbungkam.

"Ah... Ah... Ah..." suara desahan mengisi ruangan tersebut.

10 Menit

15 Menit

20 Menit kemudian,

"PLOK PLOK PLOK PLOK PLOK" semakin kencang

"Ha....Ha.... AHHHH!!!" ERANGAN KUAT MEMECAH SUARA DESAHAN DALAM SEL TERSEBUT.

dirasakan oleh Arlo bahwa pria tersebut ejakulasi dalam pantatnya. Arlo lega bahwa perbuatan lucah ini selesai, ia ingin sekali lepas dari ikatan ini dan kabur dari tempat tersebut namun tidak ada tenaga yang tersisa di tubuhnya.

Usapan jari di pentil Arlo membuatnya tergila gila, diikuti dengan jilatan yang berjalan dari bibir anus Arlo menjalar ke bagian bijinya membuat dirinya kejang kejang akan luapan gairah dan kenikmatan yang terus mendidih dalam tubuhnya Arlo.

"NGHHHH NGHHH NGGGG" gerutu Arlo yang diakibatkan oleh lidah pria tersebut telah sampai di pangkal penis Arlo dan seketika!

"CROT! CROT! CROT! CROT!" semburan hangat membanjiri tubuh arlo sampai ke mukanya. dengan tenaga yang benar - benar terkuras habis Arlo pingsan dalam ikatannya.

################################################################################

Keesokan harinya, Arlo terbangun akan sinar matahari yang memasuki ruangan sel tersebut. dirinya terkejut melihat dirinya terbebas dari ikatan apapun, baik borgol ataupun lakban yang menutup mulutnya semalam.

"Pangling"

ia bingung setengah mati, apa yang semalam itu benar-benar terjadi atau itu hanyalah sebuah mimpi? dalam kebingungannya tiba2 ada suara yang membuat sekujur tubuhnya menegang diikuti dengan bulu kuduknya yang merinding

"Bangun"

suaranya pelan tapi terasa sungguh nyata, seakan akan ia pernah dengar suara ini sebelumnya. Arlo berusaha menjaga dirinya sewaras mungkin.

"CLANG!" suara kunci pintu sel yang terbuka membuyarkan pikiran Arlo.

belum sempat bertindak apa - apa dirinya ditarik oleh petugas tersebut dan dipasangkan sebuah borgol di tangannya dengan posisi dibelakang, Arlo pun digiring menuju kantor untuk berhadapan dengan bajingan semalam yang menangkapnya.

"Gimana? Mau Pulang kamu dari sini? apa Betah?" tanya polisi itu

"Ah... Enggak pak saya mau pulang" jawab Arlo.

disodorkan secarik kertas yang berisi surat pelanggaran Arlo yang telah melanggar jam malam dan tidak membawa identitas diri serta membawa peralatan pengamanan (Borgol) tanpa izin.

"kamu tanda tangan disini, kamu akan dibebaskan dari sini. jangan lupa untuk bayar dendanya. jika tidak kamu bakal saya buru dan saya jebloskan kembali ke dalam" ancam Polisi itu

"baik pak saya mengaku salah, saya akan bayar dendanya"

"Kalo kamu mau lagi dateng aja tar bisa diatur lah" ucap pak polisi sembari melepas borgol di tangan Arlo. sehingga memungkinkan dirinya untuk menandatangani surat pelanggaran tersebut. setelah itu ia digiring keluar dari polsek.

sesampainya di depan pagar, suara yang berat itu berkata sekali lagi

"SIlahkan menikmati kebebasan anda, Selagi bisa." setelah mengatakan itu Arlo ditinggal olehnya, membuat Arlo takut akan arti dari ucapannya. karena sekarang ia yakin, bahwa kejadian semalam bukanlah sebuah mimpi, namun sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi. suara tersebut bisa dipastikan adalah suara orang yang memerkosanya semalam dalam sel penjaranya.

################################################################################

-The End-

Senjata Makan TuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang