Hermione dan apartemen Tom.
---
Hermione mengalami sakit kepala yang sangat buruk dan rasa déjà vu yang mengerikan ketika dia bangun di kamar Tom sekali lagi. Dia tidak ingat apa yang dia katakan setelah dia masuk ke mobil bersamanya tadi malam, dan dia berdoa kepada dewa siapa pun yang mendengarkan agar dia tidak mengatakan bahwa dia menyukainya.
Dia berjalan keluar ke ruang tamu untuk menemukan Tom tergeletak di sofa, membaca salah satu dari banyak bukunya. Dia mendongak saat dia masuk dan mengangkat alis.
"Lain kali kau ingin pulang denganku, darling, tanyakan saja daripada menyerahkan diri dan pingsan di mobilku," katanya kecut. Dia melihat ke belakang dengan malu-malu, tangan menggenggam punggungnya.
"Mungkin sebaiknya aku memberitahumu di mana aku tinggal," katanya sambil tertawa, dan kemudian langsung ingin memukul dirinya sendiri. Dia harus berhenti menggodanya, pikirnya, karena dia tahu dia tidak akan merasakan hal yang sama tentangnya. Dia membersihkan tenggorokannya. "Saya harus pergi. Sekali lagi terima kasih sudah datang ke pernikahannya.”
Tom mengangguk.
Hermione hampir sampai di pintu ketika dia memanggil, "Aku berasumsi kamu akan menemukan cerita yang tepat tentang perpisahan kita."
Hermione merasa tenggorokannya tercekat. Dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia seharusnya tidak terkejut. Itu tidak pernah nyata baginya, dan dia seharusnya tahu itu.
"Tentu saja," katanya, berusaha menjaga suaranya tetap stabil, lalu pergi sebelum dia bisa mempermalukan dirinya sendiri lebih jauh. Ketika dia pulang, dia duduk dengan Crookshanks, menyelesaikan beberapa episode terakhir "Fixer-Upper", dan mencelupkan biskuit Oreo-nya ke dalam krim marshmallow.
---
T/n: Pendek ya ? Gatau aku, coba tanyakan ke authornya hehe, i told u, a little bit 'angst' namanya juga "ga peka".
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Girl Alone at the Bar ✓
Conto↢ 𝐓𝐞𝐫𝐣𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐧 ↣ [Completed Tomione Story by Spork_in_the_Road] ー Hanya cerita pendek tentang Hermione Granger si pekerja keras yang ingin menghabiskan waktu luang nya di Bar dan kembali bertemu si "dia yang namanya tidak mau di ingat." "Oh...