Winter Down : First And Last Message

1.2K 103 4
                                    

Lembar demi lembar ia berusaha tangguhkan malam ini juga, singkat cerita di tempat kerja boss gilanya memberikan dia tugas sebanyak ini sehari, tidak bisa ia keluhkan pahit kisahnya memang beginilah dia menjadi pekerja yang lebih mirip seorang babu di keluarga kaya demi selembar uang kertas perharinya sebagai penunjang hidup

Tok!

Tok!

Duar!

"Si bangsat ini main terobos! Lo kira kamar Gue kandang!" Teriak sang empu yang sedang sibuk berkutat dengan buku, pemuda berambut cokelat madu itu misuh-misuh sambil membenarkan kacamatanya

"Ye, Ye, Maap Abang Tae~" goda satunya, iya orang yang barusan mendobrak itu adalah Jeon Jungkook seorang pemuda manis dimata orang-orang tapi pengin jitak di tangan Taehyung

Lebih jelasnya mereka berdua itu sahabat sekarib udah dari orok ditakdirkan jadi dua orang yang bobrok tiada tara, mana tinggal seatap cuma berdua, bego satu nular semuanya

"Jijik anjir Gue dengernya," ujar Taehyung dengan suara yang datar sambik mengusap bahunya merinding karena suara sahabatnya sendiri

Jungkook tertawa renyah mendengar ujaran frontal sahabatnya, dia tukang godain orang sampe naik darah tapi tenang aja karena gak bakal ada yang menang debat dari Jungkook

"Iyy, jangan gitu dong Gue bawain makan nich, tadi pulang ditraktir sama boss Gue..." usia mereka tak terpaut cukup jauh dan besar di tempat yang sama yaitu panti asuhan di Busan, mereka berdua tengah merantau kuliah nyambi bekerja disana

Yang satu 19 tahun satunya lagi 21 dan sudah sejak 3 tahun mereka berada di Seoul merakit jalan bersama menuju tempat dan pekerjaan yang lebih baik

Memang berbanding jauh dengan Jungkook yang cuma bartender, Taehyung itu sudah hampir sah seperti desainer, tidak peduli seberapa misuh Taehyung mengeluhi pekerjaanya sekarang menurut Jungkook sahabatnya memang punya jalan lebih baik

Hanya saja belakangan ini Taehyung lebih sering menginap diluar apartemen, dia bilang berada dirumah temanya, Jungkook harap itu bukan sebatas kebohongan saja karena dalam urusan kasih sayang keluarga, nasib Taehyung memang jauh melampaui dirinya

Keheningan kembali membawa keduanya yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Taehyung yang sibuk merancang baju dan Jungkook pula menjawabi beberapa pesanan bos-nya untuk besok hari

Yah, keheningan ini sudah sering terjadi selama Taehyung menyibukan diri dengan komputer, pensil warna, buku sketsa dan hal lainya berbulan lalu beruntunglah daripada menganggur

"Jung..." panggil Taehyung

"Hn?"

"Gue mau bilang sesuatu, Gue mau-"

"Mau cari apartemen sendiri?" Potong Jungkook, Taehyung menghentikan kegiatanya kemudian memutar kursinya dan langsung menatap Jungkook

Mata Taehyung melebar, senyum manis dan mata sipit lucu ia dapati ketika menoleh kepada sang Sahabat yang sudah menemaninya sejak kecil, tidak ada sedikitpun amarah atau kekesalan atas pernyataanya barusan

"Lo bisa tinggal sendirian?"

"Elah, gitu amat, Babang khawatir sama Gue?"

"Gue gak lagi bercanda, Gue serius."

"Iya Gue juga serius," Jungkook bangkit dari kasur Taehyung kemudian berjalan mendekati pemuda itu, pemuda yang sudah ia sebut seperti layaknya seorang saudara dekat

Puk!

Jungkook menepuk kedua bahu Taehyung "Kejar mimpi Lo... lagian kaya pindah benua aja... kita masih bisa ketemu setiap hari"

Winter Down✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang